
Sejarah Kerajaan Banjar: Asal Usul dan Peninggalannya
Kerajaan Banjar adalah salah satu kerajaan Islam di Kalimantan yang memiliki sejarah panjang. Berawal dari peralihan kekuasaan di Kerajaan Daha, Banjar berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam.
Keberadaannya tidak hanya meninggalkan jejak politik, tetapi juga budaya yang masih terasa hingga kini. Peninggalan sejarahnya menjadi bukti kejayaan yang pernah dicapai oleh kerajaan ini.
Asal Usul Kerajaan Banjar
Awal Mula Berdiri
Kerajaan Banjar lahir dari konflik di Kerajaan Daha pada abad ke-16. Pangeran Samudera, pewaris takhta, mendapat dukungan dari Kesultanan Demak untuk merebut kembali haknya. Setelah kemenangan, ia memeluk Islam dan mengubah nama kerajaan menjadi Kesultanan Banjar.
Pengaruh Islam yang Kuat
Islam menjadi bagian penting dalam pemerintahan dan kehidupan masyarakat Banjar. Para sultan menjadikan agama sebagai pedoman hukum dan sosial. Masjid-masjid besar didirikan, menandai perkembangan Islam di wilayah ini.
Pusat Perdagangan Strategis
Letaknya yang berada di tepi Sungai Martapura membuat Kerajaan Banjar berkembang sebagai pusat perdagangan. Rempah-rempah, emas, dan hasil hutan menjadi komoditas utama yang diperdagangkan hingga ke luar negeri.
Masa Kejayaan
Di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah, Kerajaan Banjar mencapai puncak kejayaan. Wilayahnya meluas, hubungan dagang dengan bangsa asing semakin kuat. Perannya dalam jalur perdagangan Nusantara semakin diperhitungkan.
Keruntuhan dan Warisan Sejarah
Kolonialisme Belanda membawa tantangan besar bagi kerajaan ini. Perlawanan rakyat Banjar berujung pada perang besar yang berakhir dengan kekalahan. Meskipun runtuh, peninggalan sejarahnya masih lestari hingga kini.

Budaya dan Tradisi Kerajaan Banjar
Sastra dan Bahasa
Sastra Banjar berkembang melalui hikayat dan syair yang diwariskan turun-temurun. Bahasa Banjar sendiri menjadi salah satu bahasa yang bertahan di Kalimantan Selatan.
Arsitektur Khas
Rumah Bubungan Tinggi menjadi ikon arsitektur Banjar yang mencerminkan kebudayaan kerajaan. Bangunan ini melambangkan status sosial dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Seni dan Musik
Musik tradisional seperti Panting dan Kintung lahir dari budaya Banjar. Kesenian ini masih dimainkan dalam berbagai acara adat dan upacara penting.
Adat dan Upacara
Masyarakat Banjar memegang teguh adat istiadat peninggalan kerajaan. Upacara seperti Bakarat dan Aruh Ganal masih dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Peninggalan Kerajaan Banjar
Makam Raja-Raja Banjar
Kompleks makam sultan Banjar menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang masih terawat. Tempat ini sering dikunjungi sebagai situs wisata religi dan sejarah.
Masjid Sultan Suriansyah
Masjid tertua di Kalimantan ini menjadi bukti penyebaran Islam di Kerajaan Banjar. Dibangun dengan gaya arsitektur khas Banjar, masjid ini tetap kokoh hingga sekarang.
Istana Kesultanan Banjar
Meskipun sebagian besar telah musnah, jejak istana Kesultanan Banjar masih bisa ditemukan. Situs ini menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan di masa lalu.
Kerajaan Banjar bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi warisan budaya yang masih hidup. Nilai sejarahnya tetap menjadi bagian dari identitas masyarakat Banjar hingga kini.
Sejarah yang kental membuat kota ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin memahami warisan budaya Kalimantan. Ini cocok bagi Anda yang sedang memilih tempat kuliah kesehatan Banjarmasin untuk pendidikan tinggi. STIKes Husada Borneo yang berkualitas menjadi pilihan bagi calon tenaga kesehatan yang ingin berkontribusi dalam dunia medis dengan standar terbaik.
Bergabunglah bersama STIKes Husada Borneo dengan mengunjungi stikeshb.ac.id untuk mendapatkan informasi lengkap tentang jurusan dan pendaftaran. Follow juga @stikeshb di Instagram untuk update menarik seputar dunia kesehatan dan pendidikan!
Sumber:
https://idr.uin-antasari.ac.id/5256/1/Sejarah%20Kesultanan%20dan%20Budaya%20Banjar.pdf