Tablet Penambah Darah: Alasan Kenapa Wanita Wajib Mengonsumsinya
Wanita sering kali rentan terhadap anemia karena kebutuhan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan pria. Kondisi ini berkaitan dengan menstruasi, kehamilan, dan periode pasca melahirkan. Tablet penambah darah menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.
Nah, artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai tablet penambah darah, kandungannya, dan pentingnya untuk kesehatan wanita. Yuk simak penjelasannya berikut ini!
Apa Sebenarnya Tablet Penambah Darah?
Menurut Rachman (2018), tablet penambah darah adalah suplemen yang mengandung Fero sulfat sebanyak 200 mg (setara dengan 60 mg zat besi elemental) dan 0,25 mg asam folat. Tablet ini dirancang untuk menangani anemia akibat kekurangan zat besi, yang sering terjadi pada wanita.
Tablet ini mengandung tiga jenis komponen utama, yaitu:
Sulfat Ferosus (Fero Sulfat)
Ini adalah salah satu jenis zat besi dalam tablet penambah darah yang mengandung sekitar 30% zat besi elemental. Komponen ini efektif meningkatkan kadar hemoglobin, protein penting dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Fero Fumarat
Jenis zat besi dalam tablet penambah darah ini mengandung sekitar 33% zat besi elemental, lebih tinggi dibandingkan Sulfat Ferosus. Kandungan ini efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin untuk mengatasi anemia, dengan risiko yang lebih ringan.
Fero Glukonas
Jenis ini mengandung zat besi sebesar 11,5%, menjadikannya memiliki kadar zat besi paling rendah dibandingkan lainnya. Namun, keunggulannya terletak pada efek samping yang paling minimal terhadap saluran pencernaan, sehingga cocok untuk individu yang sensitif terhadap zat besi.
Tablet ini tidak hanya membantu meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh tetapi juga berperan penting dalam mencegah anemia gizi besi yang umum terjadi pada wanita usia subur.
Mengapa Wanita Perlu Tablet Penambah Darah?
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI mencapai 302 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab utamanya adalah preeklampsia serta eklampsia (32,4%), dan perdarahan pasca persalinan (20,3%), di mana anemia menjadi salah satu faktor risiko utama perdarahan.
Untuk mencegah anemia, wanita perlu memastikan asupan zat besi cukup. Sumber makanan seperti daging merah, ikan, unggas, biji-bijian, tahu, kacang polong, dan sayuran hijau gelap bisa menjadi pilihan. Namun, terkadang sulit memenuhi kebutuhan zat besi hanya melalui makanan, terutama bagi wanita yang memiliki menstruasi berat, menjalani diet nabati, atau baru saja melahirkan.
Tablet penambah darah menjadi pilihan praktis untuk melengkapi kebutuhan zat besi. Suplemen ini tidak hanya membantu meningkatkan kadar hemoglobin, tetapi juga mencegah komplikasi serius seperti kelelahan ekstrem hingga risiko kesehatan yang lebih berat pada masa kehamilan atau persalinan.
Konsumsi rutin tablet penambah darah pada wanita diharapkan mampu menekan risiko anemia, sehingga kualitas hidup dapat ditingkatkan. Hal ini sangat penting, terutama bagi wanita usia subur yang mempersiapkan kehamilan atau baru saja melahirkan.
Tablet penambah darah tidak hanya menjaga kesehatan tubuh tetapi juga membantu mencegah masalah yang lebih serius. Apabila Anda merasa sulit mencukupi kebutuhan zat besi dari makanan, segera konsultasikan dengan dokter untuk memulai konsumsi suplemen ini.
Untuk Anda yang tertarik mendalami pengetahuan seputar pengelolaan darah, pendidikan D3 Teknologi Bank Darah Kalimantan Barat di STIKes Husada Borneo menjadi pilihan tepat. Program studi ini akan membimbing Anda untuk menjadi profesional yang unggul dalam bidang Bank Darah.
Segera daftarkan diri Anda melalui stikeshb.ac.id dan ikuri akun Instagram @stikeshb untuk mendapatkan informasi menarik dan inspiratif seputar dunia kesehatan!
Sumber:
https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/11119/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf