Status Gizi Menurut WHO: Standar untuk Hidup Lebih Sehat
Status gizi menurut WHO menjadi landasan penting dalam menilai kesehatan individu dan masyarakat di seluruh dunia. Panduan ini dirancang untuk membantu mendeteksi masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Kesadaran akan status gizi memungkinkan kita mengambil langkah preventif terhadap berbagai gangguan kesehatan. Dengan memahami standar yang ditetapkan WHO, masyarakat dapat lebih mudah mengelola pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan sehat lainnya untuk mencapai kesehatan optimal.
Status Gizi Menurut WHO
WHO menetapkan standar status gizi menggunakan indeks massa tubuh (BMI) dan berbagai indikator lainnya. Standar ini mempermudah pengukuran kondisi gizi pada individu dan kelompok, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Kategori Status Gizi Berdasarkan BMI
Underweight: BMI di bawah 18,5 kg/m², mengindikasikan kekurangan berat badan.
Normal weight: BMI antara 18,5–24,9 kg/m², menunjukkan berat badan ideal.
Overweight: BMI antara 25–29,9 kg/m², termasuk berat badan berlebih.
Obesity: BMI antara 30–39,9 kg/m², tergolong obesitas.
Extreme obesity: BMI di atas 40 kg/m², menunjukkan obesitas ekstrem.
Indikator Tambahan untuk Anak
Pada anak-anak, status gizi menurut WHO menggunakan Z-score sebagai indikator.
Undernourished: Z-score di bawah -2 dari median populasi rujukan.
Severely undernourished: Z-score di bawah -3, menandakan gizi sangat kurang.
Masalah lain seperti stunting (tinggi badan rendah untuk usia) dan wasting (berat badan rendah untuk tinggi) juga menjadi perhatian khusus pada kelompok usia ini.
Dampak Status Gizi pada Kesehatan
Status gizi yang ideal membantu tubuh berfungsi optimal dan melindungi dari berbagai penyakit kronis. Sebaliknya, kekurangan atau kelebihan gizi dapat berdampak serius pada kesehatan. Obesitas, misalnya, sering dikaitkan dengan diabetes tipe 2, hipertensi, dan gangguan kardiovaskular.
Pada anak-anak, masalah seperti stunting dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan kemampuan kognitif. Wasting, di sisi lain, meningkatkan risiko kematian akibat infeksi karena lemahnya sistem kekebalan tubuh.
Mencapai Status Gizi yang Sehat
Memahami status gizi menurut WHO adalah langkah awal untuk hidup lebih sehat. Beberapa cara sederhana untuk mencapai status gizi ideal meliputi:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, kaya protein, serat, dan mikronutrien penting.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga berat badan.
- Menghindari kebiasaan buruk seperti mengonsumsi makanan ultra-processed.
Edukasi tentang gizi menjadi elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang sehat. Lembaga pendidikan seperti Jurusan Gizi Terbaik Kalimantan Selatan, STIKes Husada Borneo, menyediakan program unggulan untuk melahirkan ahli gizi berkualitas.
Melalui pendidikan ini, Anda yang memiliki keinginan menjadi ahli gizi dapat berkontribusi dalam mempromosikan pola hidup sehat dan membantu masyarakat mengatasi tantangan gizi di era modern. Kunjungi stikeshb.ac.id atau @stikeshb di Instagram untuk mendapatkan informasi pendaftaran lebih lanjut!
Sumber:
https://www.sciencedirect.com/topics/social-sciences/nutritional-status