Status Gizi Menurut Kemenkes dan Faktor yang Mempengaruhi
Status gizi menurut Kemenkes merujuk pada kondisi nutrisi atau kecukupan zat gizi dalam tubuh seseorang. Status gizi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan optimal dan mencegah berbagai penyakit. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pentingnya menjaga status gizi yang baik dan dampaknya bagi kesehatan hingga faktor yang mempengaruhinya.
Gizi yang cukup adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Nutrisi yang diperoleh dari makanan yang seimbang dan bergizi memberikan energi, vitamin, mineral, dan zat-zat penting lainnya yang diperlukan tubuh untuk berfungsi dengan baik.
Selain itu, status gizi menurut Kemenkes juga sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Anak-anak yang mendapatkan nutrisi yang cukup pada masa pertumbuhan dan perkembangan mereka akan memiliki tubuh yang sehat, otak yang berkembang optimal, serta sistem kekebalan tubuh yang kuat. Kekurangan nutrisi pada anak-anak dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan, gangguan kognitif, dan masalah kesehatan lainnya.
Indikator Status Gizi Menurut Kemenkes
Indikator status gizi menurut Kemenkes adalah tanda-tanda yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat gizi seseorang. Seseorang dianggap memiliki gizi seimbang jika memenuhi kriteria tertentu setelah menjalani penilaian gizi.
Sebaliknya, jika penilaian status gizi menunjukkan seseorang mengalami gizi kurang atau gizi lebih, tenaga medis akan menyarankan pola hidup sehat untuk memperbaiki gizi. Dengan mencapai gizi seimbang, risiko terhadap penyakit tertentu juga akan berkurang. Mengenai hal tersebut, juga dibahas di program S1 Gizi Pontianak.
Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Menurut Call dan Levinson, status gizi dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan, terutama adanya penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh agen biologis seperti virus, bakteri, atau parasit, bukan oleh faktor fisik seperti luka bakar atau keracunan. Status gizi seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dikonsumsi, tetapi juga terkait dengan penyakit infeksi. Seseorang yang baik dalam mengonsumsi makanan dapat menjadi rentan terhadap gizi kurang jika sering mengalami diare atau demam.
Sementara itu, faktor tidak langsung yang mempengaruhi pola konsumsi adalah zat gizi dalam makanan, adanya program pemberian makan di luar keluarga, kebiasaan makan, dan faktor-faktor seperti daya beli keluarga, pemeliharaan kesehatan, lingkungan fisik, dan sosial yang mempengaruhi penyakit infeksi (Supariasa, Bakri, dan Fajar, 2016). Selain faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, status gizi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal meliputi:
- Pendapatan, di mana masalah gizi akibat kemiskinan dapat dilihat dari tingkat ekonomi keluarga dan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut.
- Pendidikan, di mana pendidikan gizi merupakan suatu proses untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua atau masyarakat agar mencapai status gizi yang baik.
- Pekerjaan, di mana pekerjaan merupakan hal yang harus dilakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga. Bekerja umumnya memerlukan waktu yang banyak. Bagi ibu-ibu, bekerja dapat berpengaruh terhadap kehidupan keluarga.
- Budaya, di mana budaya merupakan ciri khas yang dapat mempengaruhi perilaku dan kebiasaan masyarakat.
Faktor internal meliputi:
- Usia, di mana usia dapat mempengaruhi kemampuan atau pengalaman orang tua dalam memberikan nutrisi pada anak balita.
- Kondisi fisik, di mana mereka yang sakit, sedang dalam proses penyembuhan, atau lanjut usia memerlukan pangan khusus karena kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk sangat rentan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan yang cepat.
- Infeksi, di mana infeksi dan demam dapat mengurangi nafsu makan atau menyebabkan kesulitan dalam menelan dan mencerna makanan. (Ilmirh, 2015)
Kesimpulan
Pembahasan terkait status gizi menurut Kemenkes sangat mendetail, karena terdapat pula berbagai faktornya. Selain itu, penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Bagi Anda yang ingin mempelajari segala sesuatunya terkait status gizi, dapat mengambil pendidikan S1 Gizi Pontianak STIKes Husada Borneo. Untuk informasi selengkapnya, silahkan kunjungi stikeshb.ac.id atau laman Instagram STIKes Husada Borneo.
Tag:faktor, kemenkes, status gizi