SOP Rekam Medis Elektronik, Mahasiswa Wajib Tahu!
Rekam Medis Elektronik (RME) telah menjadi elemen krusial dalam dunia kesehatan modern, menggantikan rekam medis konvensional dengan cara yang lebih efisien dan aman. Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data pasien, SOP Rekam Medis Elektronik dirancang secara khusus dan diterapkan dengan ketat.
Bagi Anda, mahasiswa rekam medis atau pelajar yang ingin memahami lebih dalam tentang pentingnya RME dalam praktik kesehatan, artikel ini akan membahas SOP terkait RME yang wajib diketahui.
SOP Rekam Medis Elektronik
Tujuan dari SOP Rekam Medis Elektronik adalah untuk menjelaskan prosedur yang harus diikuti dalam mengelola rekam medis elektronik. SOP ini memastikan bahwa semua proses terkait pengelolaan data dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan, guna menjaga keamanan, integritas, dan kerahasiaan informasi pasien.
Di bawah ini adalah contoh hal-hal yang wajib ada dalam sebuah SOP Rekam Medis Elektronik:
1. Akses Terbatas
Dalam sistem RME, hanya pihak-pihak terkait yang memiliki akses ke sistem manajemen data elektronik. Akses ini diberikan untuk menjaga kerahasiaan data pasien dan mencegah kebocoran informasi yang dapat merugikan pasien maupun institusi kesehatan.
2. Pelatihan Penggunaan Sistem Elektronik
Sebelum mulai menggunakan sistem RME, pihak terkait harus mendapatkan pelatihan khusus. Pelatihan ini diberikan untuk memastikan penggunaan sistem dengan benar. Pelatihan mencakup cara memasukkan data pasien hingga pemahaman terhadap persyaratan regulasi terkait.
3. Kepatuhan Terhadap Regulasi
Sistem yang digunakan harus mematuhi regulasi yang berlaku. Sistem tersebut harus didesain, divalidasi, dan digunakan secara rutin sesuai standar. Setiap personel penelitian yang memiliki akses ke sistem elektronik harus diberikan ID Pengguna dan kata sandi yang unik dan aman.
4. Pengelolaan ID Pengguna dan Kata Sandi
Personel penelitian harus menjaga kerahasiaan ID Pengguna dan kata sandi mereka. ID Pengguna dan kata sandi ini tidak boleh diberikan kepada orang lain untuk alasan apapun. Sebaliknya, mereka juga tidak diperkenankan menggunakan ID Pengguna dan kata sandi milik orang lain.
5. Penggunaan Sistem yang Tervalidasi
Dalam SOP Rekam Medis Elektronik, personel yang ditunjuk bertanggung jawab memastikan bahwa sistem elektronik hanya digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan dan divalidasi. Ini termasuk menyimpan sistem dengan aman saat tidak digunakan dan melakukan tinjauan data elektronik serta audit trail pada waktu yang telah ditentukan.
6. Penyimpanan dan Pengawasan
Selain mengelola data elektronik, personel penelitian juga harus memastikan bahwa dokumen sumber elektronik dan rekaman audit trail disimpan sesuai dengan persyaratan regulasi. Dokumen ini penting untuk pemeriksaan dan harus diperlakukan seperti rekam medis dalam bentuk konvensional.
Penting bagi mahasiswa, terutama yang terlibat dalam bidang kesehatan, untuk memahami SOP Rekam Medis Elektronik. Hal ini bukan hanya untuk memenuhi standar regulasi, tetapi juga untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data pasien. Dengan memahami dan menerapkan SOP ini, mahasiswa dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis teknologi.
Jika Anda ingin berkarir di bidang rekam medis dan bercita-cita menjadi Sarjana Rekam Medis Pontianak, wujudkan mimpi Anda bersama STIKes Husada Borneo. Dengan pendidikan berkualitas dan dukungan fasilitas terbaik, STIKes Husada Borneo siap membantu Anda mencapai kesuksesan karir di dunia kesehatan.
Informasi pendaftaran jurusan rekam medis bisa Anda temukan di stikeshb.ac.id atau profil Instagram @stikeshb!
Sumber:
https://health.usf.edu/-/media/Files/Medicine/Research/OCR/SOP_503_ElectronicRecords.ashx