Sejarah Kota Banjarbaru Indonesia yang Perlu Diketahui
Pada mulanya, sejarah Kota Banjarbaru merupakan perbukitan yang dikenal sebagai Gunung Apam. Terletak di pinggiran Kota Martapura, Gunung Apam ini dulunya digunakan para buruh penambang intan untuk beristirahat setelah menambang di Cempaka.
Barulah pada tahun 1950-an, Gubernur dr. Murdani merancang Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan, dibantu seorang perencana bernama Van der Pijl. Akan tetapi terhenti dan Banjarbaru hanya mendapatkan status sebagai Kota Administratif.
Terdapat fakta unik perihal penamaan Banjarbaru. Awalnya Gubernur dr. Murjani menggunakan Banjarbaru hanya sebagai nama sementara. Agar berbeda namanya dengan Kota Banjarmasin, maka dibuatlah nama Kota Baru Banjar atau kota baru di Banjar. Akan tetapi pada akhirnya yang melekat menjadi Banjarbaru.
Baca Juga: Kuliner Kalimantan Selatan, Mahasiswa Pendatang Wajib Coba!
Berikut ini merupakan kilasan sejarah Kota Banjarbaru yang perlu diketahui.
- 1951, Gubernur dr. Murjani mengusulkan rancangan Gunung Apam sebagai Kota Banjarbaru dan calon Ibukota Provinsi Kalimantan.
- 1953, Van der Peijl merancang pembangunan kantor dan pemukiman di Banjarbaru.
- 9 Juli 1954, Gubernur K.R.T Milono mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk memindahkan Ibukota Provinsi Kalimantan ke Banjarbaru. Akan tetapi, tidak ada realisasi.
- 27 Juli 1964, DPRD-GR Kalimantan Selatan meresolusikan supaya Banjarbaru ditetapkan menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
- 6 Oktober 1965, Banjarbaru menjadi Daerah Tingkat II atau Kotapraja atas tuntutan Panitia Penuntut Kotamadya Banjarbaru. Panitia tersebut juga mendesak agar Kota Banjarbaru segera menjadi Ibukota Provinsi.
- 12 Oktober 1965, Kota Banjarbaru menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang didukung oleh DPRD-GR Tingkat II Banjar di Martapura.
- 17 Agustus 1968, ditetapkan status Banjarbaru sebagai Kota Administratif.
- 27 April 1999, status Kota Banjarbaru sebagai Kotamadya.
Baca Juga: Kost Mahasiswa di Banjarbaru Begini Tips Memilihnya
Seiring berkembangnya jumlah penduduk, baik itu yang berasal dari dalam maupun luar kota, Banjarbaru saat ini mulai melengkapi fasilitas pendukung bagi masyarakatnya. Salah satunya adalah fasilitas pendidikan.
STIKes Husada Borneo merupakan salah satu Sekolah Tinggi Kesehatan terbaik yang berada di Kalimantan Selatan. Saat ini, STIKes Husada Borneo memiliki 4 program studi unggulan yakni S1 Ilmu Gizi, D3 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan dan D3 Teknologi Bank Darah.
Informasi selengkapnya mengenai STIKes Husada Borneo dapat dikunjungi melalui laman https://stikeshb.ac.id/ atau ikuti Instagram @stikeshb.