Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Jarang Diketahui
Stunting menjadi masalah kesehatan yang signifikan di negara-negara berkembang. Namun, belum banyak yang memahami jika stunting dan gizi buruk adalah dua kondisi yang berbeda meskipun sering kali dianggap sama. Mengetahui perbedaan stunting dan gizi buruk sangat penting agar penanganan yang diberikan bisa lebih tepat dan efektif.
Apa Itu Stunting?
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih dari dua standar deviasi di bawah median standar pertumbuhan anak WHO. Ini merupakan kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan standar usianya.
Penyebab stunting bersifat multifaktor, termasuk:
Malnutrisi Kronis
Kekurangan asupan gizi yang berkepanjangan, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.
Infeksi Berulang
Penyakit infeksi yang sering terjadi, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan kebutuhan energi tubuh.
Kondisi Lingkungan yang Buruk
Sanitasi yang buruk, akses terbatas ke air bersih, dan lingkungan yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko infeksi dan mempengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan.
Praktik Pengasuhan yang Tidak Memadai
Kurangnya pengetahuan orang tua tentang pemberian makanan yang bergizi dan praktik pengasuhan yang baik dapat berkontribusi pada stunting.
Apa Itu Gizi Buruk?
Gizi buruk adalah kondisi kekurangan nutrisi yang mempengaruhi berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Gizi buruk dapat disebabkan oleh asupan makanan yang tidak memadai, baik dalam jumlah maupun kualitas. Kondisi ini bisa terjadi ketika anak kekurangan nutrisi bahkan dalam rentang waktu yang relatif singkat.
Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
Meskipun ada kaitan antara stunting dan gizi buruk, penting untuk dipahami bahwa tidak semua anak yang stunting mengalami gizi buruk, dan sebaliknya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stunting bisa terjadi tanpa tanda-tanda kekurangan gizi yang jelas. Misalnya, anak-anak di beberapa daerah mungkin terlihat pendek tetapi memiliki ketebalan lipatan kulit yang normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda klinis dari malnutrisi.
Perbedaan stunting dan gizi buruk juga bisa dilihat dari dampaknya. Anak yang mengalami gizi buruk mungkin tidak hanya memiliki berat dan tinggi badan yang rendah, tetapi juga rentan terhadap berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti:
- Kurangnya asupan kalori yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari dan pertumbuhan.
- Kekurangan vitamin dan mineral penting, seperti zat besi, vitamin A, dan zinc, yang penting untuk fungsi tubuh yang optimal.
- Anak dengan gizi buruk lebih rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka melemah.
- Kekurangan nutrisi yang parah dapat menyebabkan kelemahan otot dan keterlambatan perkembangan motorik.
Sementara itu, dampak stunting meliputi gagal tumbuh (berat lahir rendah, tubuh kecil, pendek, kurus), hambatan perkembangan kognitif dan motorik, serta peningkatan risiko gangguan metabolik ketika dewasa. Meski demikian, stunting tidak selalu menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi lainnya.
Nah, dengan memahami perbedaan stunting dan gizi buruk, kita dapat lebih tepat dalam menangani dan mencegah kedua masalah tersebut. Upaya pencegahan, seperti memastikan asupan gizi yang cukup, meningkatkan kebersihan lingkungan, dan edukasi pengasuhan yang baik, sangat diperlukan untuk mengatasi kedua masalah ini.
Jika Anda ingin menjadi ahli gizi dan berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik, pertimbangkan untuk melanjutkan studi di jurusan Gizi. Salah satu pilihan kampus berkualitas dengan jurusan Gizi Pontianak yang terakreditasi adalah STIKes Husada Borneo. Kunjungi stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran secara lengkap!
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/333470613_Stunting_is_not_a_synonym_of_malnutrition