
Perbedaan Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan
Dalam sistem jaminan kesehatan di Indonesia, sering kali muncul kebingungan antara Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan, padahal keduanya memiliki peran dan mekanisme yang berbeda. Artikel ini menjelaskan perbedaan mendasar antara keduanya melalui beberapa aspek penting agar dapat dipahami mana yang cocok bagi kebutuhan dan keluarga.
Pengertian dan Latar Belakang Program Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan
Peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada 3 November 2014 merupakan bagian dari Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk memperluas akses masyarakat kurang mampu terhadap layanan kesehatan. KIS muncul sebagai simbol dari perluasan cakupan Penerima Bantuan Iuran (PBI) di BPJS Kesehatan dan sebagai tambahan manfaat layanan promotif, preventif, dan deteksi dini.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan telah resmi beroperasi sejak 1 Januari 2014 sebagai pengganti PT Askes (Persero), dan menjadi penyelenggara utama Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, KIS bisa dipahami sebagai bagian atau identitas kartu fisik bagi peserta PBI dalam skema BPJS Kesehatan.
Sasaran Peserta dan Mekanisme Iuran Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan bersifat wajib untuk seluruh warga negara Indonesia, baik warga mampu maupun kurang mampu, dan peserta harus membayar iuran bulanan sesuai kelas layanan, kecuali jika mereka masuk kategori PBI yang iurannya ditanggung pemerintah. Sementara itu, Kartu Indonesia Sehat ditujukan khusus kepada masyarakat miskin dan tak mampu, dengan data peserta diambil dari peserta BPJS PBI. Tujuan utamanya adalah menghindari tumpang tindih data dan memperlancar akses bagi mereka yang dibiayai oleh pemerintah.
Cakupan Layanan Kesehatan
Sebagai bagian dari BPJS Kesehatan, pengguna KIS tetap menerima pelayanan kesehatan yang komprehensif melalui JKN, mulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif di fasilitas kesehatan tingkat I hingga lanjutan. Dengan kata lain, KIS bukan program dengan layanan yang berbeda; melainkan kartu fisik untuk sebagian peserta BPJS (khusus PBI) agar identitasnya lebih jelas dan layanannya tepat sasaran.

Keunggulan dan Tantangan Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan
Keberadaan Kartu Indonesia Sehat memperkuat identifikasi bagi peserta PBI sehingga memudahkan administrasi dan mencegah duplikasi data. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberapa tantangan administratif dan logistik yang juga dialami oleh peserta BPJS secara umum, seperti antrean panjang, keterbatasan slot dokter, dan mekanisme rujukan, menjadi fenomena yang juga sering diungkapkan pengguna sehari-hari.
Kesimpulan
Secara garis besar, BPJS Kesehatan adalah lembaga penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional yang bersifat universal dan mencakup semua lapisan masyarakat dengan sistem iuran tertentu. Sedangkan Kartu Indonesia Sehat adalah representasi fisik identitas peserta PBI dalam program JKN-BPJS, yang memberi mereka akses layanan kesehatan yang sama, tetapi dengan beban iuran yang ditanggung pemerintah.
Sementara bagi yang ingin mempelajari ilmu kesehatan, STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://kemkes.go.id/id/program-indonesia-sehat-untuk-atasi-masalah-kesehatan