
Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam Gaya Hidup
Gen Z dan Milenial, meskipun kerap digabung dalam satu narasi sebagai “anak muda”, ternyata menunjukkan sejumlah perbedaan khas dalam gaya hidup mereka. Perbedaan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perilaku belanja, perhatian terhadap keberlanjutan dan kesehatan, hingga cara mereka memanfaatkan media digital. Artikel kali ini akan mengulas beberapa dimensi utama untuk menyoroti gen z dan milenial dalam konteks gaya hidup masa kini.
- Perilaku Belanja dan Konsumsi Digital Gen Z dan Milenial
- Keberlanjutan dan Gaya Hidup Sehat ala Gen Z dan Milenial
- Media Digital, Autentisitas, dan Gaya Hidup
- Aktivitas Fisik & Gaya Busana Gen Z dan Milenial
- Konsumsi, Konsumerisme, dan Tekanan Finansial
- Prioritas Hidup & Keluarga bagi Gen Z dan Milenial
- Kesimpulan
- Sumber
Perilaku Belanja dan Konsumsi Digital Gen Z dan Milenial
Dalam konteks Indonesia, Gen Z dan Milenial sama-sama dominan dalam belanja online, terutama untuk makanan, pakaian, teknologi, dan produk perawatan diri. Mereka mengadopsi tiga gaya belanja online: fashionable and smart (mencari tren terkini dengan harga hemat), premium product orientation (mencari produk berkualitas atau branded), dan impulsive (membeli secara spontan karena hiburan).
Secara umum, Gen Z cenderung melakukan pembelian impulsif via smartphone, dipengaruhi oleh rekomendasi di media sosial, dan lebih cepat membuat keputusan. Sementara itu, Milenial lebih strategis, melakukan riset mendalam, dan lebih loyal terhadap merek yang sejalan dengan nilai mereka.
Keberlanjutan dan Gaya Hidup Sehat ala Gen Z dan Milenial
Di Indonesia, konsumsi berkelanjutan dipengaruhi oleh kesadaran terhadap kesehatan dan kebiasaan gaya hidup. Lifestyle behavior ternyata memiliki pengaruh jauh lebih besar terhadap konsumsi sehat dibandingkan sekadar health awareness, dan kepercayaan (trust) memainkan peran penting sebagai mediator dalam pola konsumsi berkelanjutan di antara gen z dan milenial.
Kajian lain menyebutkan bahwa Millennial umumnya lebih mengutamakan menu seimbang dan tidur cukup, sementara Gen Z lebih memperhatikan olahraga rutin dan hidrasi. Namun, Gen Z cenderung memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk merokok atau konsumsi alkohol dibandingkan Millennial, terutama di kota-kota besar.
Media Digital, Autentisitas, dan Gaya Hidup
Gen Z, terutama di Indonesia, lebih memilih pendekatan selektif terhadap tren. Alih-alih mengejar viralitas, mereka “menyaring” konten yang sesuai dengan nilai pribadi mereka, di mana sebuah konsep disebut sebagai filter on my own. Mereka membagi peran setiap platform: TikTok untuk eksplorasi, Instagram untuk membentuk identitas, X untuk diskusi, dan bahkan ChatGPT sebagai teman curhat digital. Mereka juga tetap punya keterikatan pada nilai-nilai lokal seperti guyub dan kebersamaan, bahkan di tengah budaya digital global.
Aktivitas Fisik & Gaya Busana Gen Z dan Milenial
Gen Z menunjukkan preferensi berbeda terhadap busana olahraga dibandingkan Milenial. Mereka cenderung menolak pakaian olahraga ketat yang dulu populer di kalangan Milenial, seperti legging, dan memilih gaya yang lebih longgar dan nyaman seperti sweatpants atau celana pendek karena merasa lebih bebas dan kurang menimbulkan ketidaknyamanan atau body dysmorphia.
Konsumsi, Konsumerisme, dan Tekanan Finansial
Secara umum, baik Gen Z dan Milenial menghadapi tekanan finansial dalam menjalin hubungan sosial. Banyak yang melewatkan acara sosial karena ingin menghemat, tidak punya anggaran khusus, atau bahkan memprioritaskan stabilitas finansial di atas kencan, di mana fenomena yang disebut romance recession. Mereka juga lebih populer dengan budaya terbuka dalam pembicaraan soal uang: di generasi ini, kejujuran tentang kondisi finansial sudah dianggap menarik, dan banyak yang memilih membagi tagihan dan diskusi finansial sejak awal hubungan.

Prioritas Hidup & Keluarga bagi Gen Z dan Milenial
Menurut sebuah studi, Gen Z cenderung menempatkan diri dan perkembangan pribadi sebagai prioritas utama seperti menabung, olahraga, dan belajar keterampilan baru daripada mengikuti FOMO. Sementara itu, Millenial lebih memilih meluangkan waktu dengan keluarga dan teman, melakukan self-care, dan merencanakan petualangan spontan bulanan.
Kesimpulan
Pada akhirnya, perbedaan gaya hidup antara Gen Z dan Milenial terlihat dari kebiasaan belanja, preferensi digital, dan prioritas hidup. Gen Z cenderung impulsif dalam belanja via ponsel, namun tetap peduli pada kesehatan dan keberlanjutan, serta mengutamakan autentisitas dan kenyamanan. Sementara itu, Milenial lebih mengedepankan riset sebelum membeli, setia pada merek, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan perawatan diri.
Jika kamu adalah gen Z dan Milenial yang tertarik melanjutkan pendidikan di bidang kesehatan, sekolah tinggi ilmu kesehatan Kalbar seperti STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://www.forbes.com/sites/charellcoleman/2025/05/30/gen-z-vs-millennials-the-shocking-truth/