
Nutrisi Enteral dan Parenteral Apa Perbedaannya?
Dalam dunia medis, pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien yang tidak dapat menerima asupan makanan secara oral menjadi tantangan tersendiri. Dua metode utama yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut adalah nutrisi enteral dan nutrisi parenteral. Meskipun keduanya bertujuan untuk menyediakan nutrisi yang diperlukan tubuh, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam cara pemberian dan indikasinya. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan antara nutrisi enteral dan parenteral, termasuk pengertian, indikasi, serta inovasi terkini dalam bidang ini.
Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah proses yang melibatkan asupan makanan dan cairan yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi normal. Proses ini mencakup pencernaan, penyerapan, dan metabolisme zat gizi yang terkandung dalam makanan. Kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Gizi Klinik Indonesia, malnutrisi dapat terjadi akibat ketidakseimbangan atau ketidakcukupan asupan makanan, yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan status gizi yang buruk.
Apa Itu Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah pemberian nutrisi melalui saluran pencernaan, baik secara oral maupun melalui alat bantu seperti selang (feeding tube) yang dipasang melalui hidung ke lambung atau usus. Metode ini digunakan ketika pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, namun saluran pencernaannya masih berfungsi dengan baik. Menurut panduan asuhan gizi, pemberian nutrisi enteral dapat dilakukan melalui jalur hidung lambung (nasogastric tube) atau hidung-usus (nasoduodenal tube atau nasojejunal route).
Apa Itu Nutrisi Parenteral?
Nutrisi parenteral adalah pemberian nutrisi secara langsung ke dalam pembuluh darah melalui infus intravena, tanpa melalui saluran pencernaan. Metode ini digunakan ketika saluran pencernaan tidak dapat digunakan atau tidak berfungsi dengan baik. Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, indikasi dari terapi parenteral antara lain adalah pasien-pasien yang tidak dapat dilakukan dukungan nutrisi secara enteral, seperti pasien dengan kondisi kritis, penyakit kronis, keganasan, dan pasien neonatus maupun balita dengan kondisi tertentu yang membutuhkan nutrisi parenteral.
Kapan Nutrisi Enteral dan Nutrisi Parenteral Dibutuhkan?
Ketika pasien mengalami gangguan yang menyebabkan mereka kesulitan makan atau mencerna makanan, dua metode pemberian nutrisi yang sering digunakan adalah nutrisi enteral dan nutrisi parenteral. Kedua metode ini memiliki indikasi spesifik tergantung pada kondisi pasien dan kemampuan saluran pencernaannya.
1. Nutrisi Enteral: Kapan Diperlukan?
Metode ini digunakan ketika pasien masih memiliki fungsi saluran cerna yang baik, namun tidak dapat mengonsumsi makanan atau cairan secara oral. Nutrisi enteral biasanya diberikan pada pasien dengan kondisi medis berikut:
- Disfagia: Kondisi ini terjadi ketika seseorang kesulitan menelan makanan atau cairan, yang dapat disebabkan oleh penyakit neurologis seperti stroke, Parkinson, atau cedera otak.
- Gangguan Kesadaran atau Koma: Pasien yang tidak sadar atau dalam kondisi koma membutuhkan pemberian nutrisi melalui saluran enteral karena mereka tidak dapat makan secara oral.
- Penyakit pada Saluran Cerna: Beberapa kondisi medis yang mengganggu pencernaan seperti obstruksi ringan atau penyakit Crohn, dapat memerlukan nutrisi enteral.
- Pasien dengan Malnutrisi Akut atau Kronis: Pada pasien yang mengalami penurunan berat badan yang signifikan akibat penyakit akut atau kronis (seperti kanker atau HIV/AIDS), nutrisi enteral menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan gizi.
- Prosedur Bedah atau Pemulihan Pasca Bedah: Setelah prosedur bedah besar, pasien sering kali tidak dapat makan untuk sementara waktu. Pemberian nutrisi enteral membantu mendukung proses pemulihan dan menghindari malnutrisi.
Penggunaan nutrisi enteral dalam kondisi tersebut membantu mencegah komplikasi yang berkaitan dengan malnutrisi, seperti penurunan sistem kekebalan tubuh dan peningkatan risiko infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian nutrisi enteral pada pasien dengan kondisi tersebut lebih aman dan lebih ekonomis dibandingkan dengan metode lain. Menurut Jurnal Gizi Klinik Indonesia, terapi enteral dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam hal pemulihan pasien dibandingkan dengan pendekatan lainnya, terutama dalam menjaga stabilitas status gizi pasien
2. Nutrisi Parenteral: Kapan Diperlukan?
Terapi ini sering kali diperlukan ketika pasien mengalami gangguan yang parah pada saluran cerna yang menghalangi mereka untuk menerima makanan melalui mulut atau melalui saluran enteral. Beberapa kondisi yang mengindikasikan kebutuhan nutrisi parenteral meliputi:
- Obstruksi Usus atau Penyakit Usus Kronis: Pasien dengan kondisi seperti obstruksi usus total atau ileus tidak dapat menyerap nutrisi dari saluran pencernaan dan membutuhkan terapi parenteral untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi.
- Pasien dengan Gangguan Pencernaan Berat: Penyakit seperti sindrom usus pendek (short bowel syndrome), dimana sebagian besar usus diangkat karena cedera atau penyakit, mengharuskan pemberian nutrisi parenteral karena penyerapan makanan melalui usus tidak mungkin dilakukan.
- Kegagalan Saluran Cerna: Pada pasien dengan gangguan berat pada saluran cerna seperti peritonitis, pankreatitis akut, atau kegagalan hati berat, di mana penyerapan makanan oral atau enteral tidak memungkinkan, nutrisi parenteral menjadi pilihan utama.
- Pasien dengan Kebutuhan Gizi Khusus atau Intensif: Pada pasien dengan kanker atau kondisi medis yang menyebabkan penurunan berat badan dramatis, penggunaan nutrisi parenteral dapat membantu mencegah defisiensi nutrisi yang berbahaya.
- Penyakit Metabolik atau Gangguan Penyerapan: Beberapa gangguan metabolik atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan juga mengindikasikan kebutuhan nutrisi parenteral.
Dalam beberapa kasus, nutrisi parenteral digunakan sebagai pendekatan sementara sampai fungsi saluran cerna pulih, atau ketika nutrisi enteral tidak dapat diterima oleh tubuh. Namun, penggunaan jangka panjang dapat membawa risiko komplikasi seperti infeksi saluran darah dan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, terapi ini harus diberikan dengan pemantauan medis yang ketat.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada mengungkapkan bahwa nutrisi parenteral dapat menyelamatkan nyawa pasien dengan gangguan saluran cerna yang parah dan memberi mereka kesempatan untuk pulih. Namun, terapi ini juga membawa risiko, seperti gangguan elektrolit dan infeksi, yang memerlukan pengawasan intensif.
Inovasi pada Nutrisi Enteral dan Parenteral
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa inovasi dalam bidang nutrisi enteral dan parenteral. Salah satu inovasi penting adalah penggunaan bahan pangan lokal dalam pembuatan makanan enteral.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Gizi Klinik Indonesia mengungkapkan bahwa penggunaan bahan pangan lokal seperti tempe, beras, kacang hijau, dan ganyong sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan enteral dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan zat besi pada tikus putih yang mengalami malnutrisi. Penelitian ini menunjukkan potensi bahan pangan lokal dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang memerlukan terapi enteral.
Selain itu, inovasi dalam nutrisi parenteral juga terus berkembang. Peningkatan pemahaman mengenai komposisi larutan nutrisi, teknik pemberian, dan pemantauan pasien telah meningkatkan efektivitas dan keamanan terapi ini. Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, terapi parenteral membutuhkan resep kompleks yang terkait dengan efek samping yang signifikan, sehingga memerlukan pemantauan yang ketat dan pengetahuan mendalam dari tenaga medis yang terlibat.
Sebagai penutup, pemahaman yang mendalam mengenai perbedaan antara nutrisi enteral dan parenteral sangat penting dalam praktik klinis untuk memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien secara optimal. Dengan terus berkembangnya inovasi dalam bidang ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien dan mendukung proses penyembuhan secara efektif.
Di program studi ilmu gizi Kalimantan Selatan Anda bisa mempelajari lebih lanjut mengenai pemberian nutrisi enteral dan parental ini. Informasi lebih lengkap mengenai cara pendaftaran ke Stikes Husada Borneo bisa Anda akses melalui website STIKes Husada Borneo dan Instagram STIKes Husada Borneo @stikeshb.
Link Referensi Artikel: