Nasi Putih Berapa Kalori? Cek Fakta Gizi!
Nasi putih merupakan makanan pokok yang populer di Indonesia. Meski begitu, banyak orang yang masih bertanya nasi putih berapa kalori?
Dalam artikel ini, kita akan membahas jumlah kalori nasi putih, kandungan nutrisinya, serta perbedaan glikemik indeks (GI) antara nasi putih dan beberapa jenis nasi lain.
Nasi Putih Berapa Kalori?
Untuk menjawab pertanyaan nasi putih berapa kalori, kita bisa mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 Tahun 2014. Dalam aturan tersebut, satu porsi nasi putih dengan berat sekitar 100 gram atau setara dengan ¾ gelas memiliki kandungan kalori sekitar 175 kkal.
Selain itu, terdapat sekitar 4 gram protein dan 40 gram karbohidrat dalam setiap porsi nasi putih. Nasi putih ini bisa ditukar dengan sumber karbohidrat lain yang memiliki kandungan energi setara, seperti 125 gram jagung segar, 210 gram kentang, atau 120 gram singkong.
Kandungan Gizi Lain dalam Nasi Putih
Selain karbohidrat yang menjadi sumber energi utama, nasi putih juga mengandung sedikit protein yang berperan dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh. Sayangnya, nasi putih memiliki kadar serat yang rendah karena proses penggilingan yang menghilangkan kulit dan dedak beras.
Hal ini membuat nasi putih cenderung kurang mengenyangkan dibandingkan dengan jenis nasi yang lebih kaya serat, seperti nasi merah atau nasi cokelat.
Nasi putih juga mengandung sedikit vitamin B, namun kandungan ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan nasi yang tidak dipoles seperti nasi merah. Vitamin B kompleks pada nasi bermanfaat untuk metabolisme tubuh serta menjaga kesehatan sistem saraf dan pencernaan.
Perbandingan Indeks Glikemik (GI) Nasi Putih dan Jenis Beras Lainnya
Setelah pertanyaan nasi putih berapa kalori terjawab, kita perlu menilik Indeks Glikemik dari nasi putih. Indeks Glikemik adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan dapat meningkatkan kadar gula darah.
Nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, sekitar 70-85. Indeks glikemik tersebut menunjukan bahwa nasi putih dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cukup cepat setelah dikonsumsi.
Beberapa perbandingan GI antara nasi putih dan jenis nasi lainnya adalah sebagai berikut:
1. Nasi Putih vs Nasi Merah
Nasi merah memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sekitar 50-55. Ini berarti konsumsi nasi merah tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah yang cepat seperti nasi putih.
Hal ini karena nasi merah masih mengandung dedak dan serat yang memperlambat proses pencernaan, membuat kita merasa kenyang lebih lama.
2. Nasi Putih vs Nasi Jagung
Jagung memiliki indeks glikemik 28,66-41,3 yang tergolong rendah. Sayangnya, banyak masyarakat mengonsumsinya dengan campuran nasi putih, yang mengurangi manfaat indeks glikemiknya yang lebih rendah.
Berdasarkan penelitian dalam jurnal oleh Rita Amini Warastuti dan Sudartik (2023), tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam kadar glukosa darah setelah mengonsumsi nasi jagung dibandingkan dengan nasi putih.
3. Nasi Putih vs Nasi Cokelat (Brown Rice)
Nasi cokelat memiliki indeks glikemik sekitar 50-55, mirip dengan nasi merah. Seperti nasi merah, nasi cokelat juga masih memiliki lapisan dedak yang kaya serat dan nutrisi lainnya.
Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk orang yang ingin menjaga kestabilan gula darah. Misalnya pada penderita diabetes.
Kesimpulannya, meskipun nasi putih mudah didapat dan lebih murah, indeks glikemiknya yang tinggi membuatnya kurang ideal bagi orang yang perlu menjaga kestabilan gula darah. Selalu konsultasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jenis dan porsi sumber kalori yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda.
Apabila Anda tertarik menjadi ahli gizi dan sedang mencari kampus terbaik dengan jurusan S1 Gizi di Banjarbaru, STIKes Husada Borneo adalah pilihan yang tepat.
Kampus ini menawarkan program studi Gizi yang berkualitas, didukung oleh tenaga pengajar profesional dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan keahlian di bidang gizi.
Dapatkan informasi pendaftaran jurusan S1 Gizi di stikeshb.ac.id atau follow @stikeshb di Instagram untuk update konten menarik lainnya!
Sumber:
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/article/view/17447/5815