
Mumps ICD-10: Kode Diagnosis, Klasifikasi, & Implikasinya
Mumps ICD-10 adalah kode diagnosis yang digunakan untuk mencatat penyakit gondongan dalam sistem kesehatan. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxovirus dan sangat menular, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan mumps ICD-10 dalam kategori penyakit menular. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk pemantauan kasus, pengendalian wabah, serta pelaporan epidemiologi yang akurat.
Kode ICD-10 untuk Mumps
ICD-10 mengelompokkan mumps dalam kategori B26, yang mencakup berbagai manifestasi penyakit ini:
- B26.0 – Mumps dengan meningitis
- B26.1 – Mumps dengan ensefalitis
- B26.2 – Mumps dengan pankreatitis
- B26.3 – Mumps dengan orkitis (radang testis)
- B26.8 – Mumps dengan komplikasi lain
- B26.9 – Mumps tanpa komplikasi
Setiap kode menunjukkan tingkat keparahan dan dampak penyakit terhadap organ tubuh. Pencatatan yang akurat membantu tenaga medis menentukan perawatan yang sesuai.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis, demam, dan nyeri saat mengunyah. Komplikasi seperti ensefalitis atau orkitis dapat menyebabkan dampak jangka panjang, termasuk gangguan neurologis atau infertilitas.
Dokter menggunakan kode mumps ICD-10 untuk mencatat kondisi pasien secara spesifik. Data ini menjadi dasar analisis epidemiologi guna menentukan efektivitas vaksinasi serta kebijakan kesehatan masyarakat.

Manfaat Klasifikasi ICD-10
Sistem ICD-10 bukan sekadar alat pencatatan. Penggunaannya memiliki manfaat luas bagi berbagai aspek layanan kesehatan:
Mempermudah Dokumentasi
Kode diagnosis memastikan rekam medis lebih sistematis, sehingga memudahkan pencarian data pasien.
Pemantauan Epidemiologi
Data berbasis ICD-10 membantu menganalisis tren penyakit dan merancang strategi pengendalian wabah.
Penagihan Klaim Asuransi
Rumah sakit dan klinik menggunakan kode ini untuk keperluan administrasi, termasuk klaim asuransi kesehatan.
Pengembangan Kebijakan Kesehatan
Pemerintah dan organisasi medis memanfaatkan data ICD-10 untuk menilai efektivitas program imunisasi.
Pendidikan dan Riset Kedokteran
Mahasiswa dan tenaga medis menggunakan sistem ini dalam studi kasus serta penelitian klinis.
Pencatatan yang akurat menggunakan mumps ICD-10 memiliki dampak besar bagi pelayanan kesehatan. Selain mendukung diagnosis yang lebih baik, sistem ini juga berperan dalam pencegahan serta pengendalian penyakit.
Bagi yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang pengelolaan rekam medis dan sistem klasifikasi penyakit, kuliah Manajemen Informasi Kesehatan Kalimantan bisa menjadi pilihan. STIKes Husada Borneo yang berkualitas menjadi pilihan bagi calon profesional yang ingin berkontribusi dalam bidang kesehatan digital.
Bergabunglah bersama STIKes Husada Borneo dengan mengunjungi stikeshb.ac.id untuk mendapatkan informasi lengkap tentang jurusan dan pendaftaran. Follow juga @stikeshb di Instagram untuk update menarik seputar dunia kesehatan dan pendidikan!
Sumber:
http://akademiperekammedis.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/ICD-10-2010-volume-1-3.pdf