
Multiple Personality Disorder: Peran Rekam Medis dalam Perawatan
Multiple Personality Disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki dua atau lebih identitas dengan pola pikir dan perilaku berbeda. Gangguan ini, yang dikenal sebagai Dissociative Identity Disorder (DID) dalam DSM-5, sering dipicu oleh trauma masa kecil.
Artikel ini membahas peran rekam medis dalam diagnosis dan perawatan DID, termasuk tantangan dalam pengelolaannya serta pentingnya tenaga profesional rekam medis dalam mendukung terapi pasien.
Apa Itu Multiple Personality Disorder?
Multiple Personality Disorder atau Dissociative Identity Disorder (DID) adalah kondisi psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki lebih dari satu identitas dalam dirinya. Setiap identitas bisa memiliki nama, usia, gender, serta kepribadian yang berbeda. Beberapa bahkan menunjukkan perbedaan dalam respons fisiologis, seperti tekanan darah atau sensitivitas terhadap obat tertentu.
Penderita DID sering mengalami amnesia atau kehilangan ingatan saat berpindah identitas. Mereka juga mungkin mengalami gangguan depersonalisasi (merasa terlepas dari diri sendiri) dan derealisasi (merasa dunia di sekitar tidak nyata). Faktor utama pemicunya adalah trauma berat, terutama akibat kekerasan fisik, emosional, atau seksual di masa kecil.
Dalam banyak kasus, penderita tidak menyadari keberadaan identitas lain dalam dirinya. Mereka hanya merasa mengalami kehilangan waktu atau menemukan barang-barang yang tidak mereka ingat pernah beli. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam kehidupan sosial dan pekerjaan, karena mereka kesulitan menjelaskan perilaku mereka sendiri.
Peran Rekam Medis dalam Perawatan
Rekam medis memiliki peran krusial dalam diagnosis dan perawatan Multiple Personality Disorder. Dalam International Classification of Diseases (ICD-10), gangguan mental dan perilaku diklasifikasikan dalam Chapter V (F00-F99).
Halaman pertama chapter ini mencantumkan kategori include, yang mencakup gangguan perkembangan psikologis, serta exclude, yang mencakup gejala abnormal lain yang tidak termasuk dalam klasifikasi spesifik lainnya (R00-R99).
Dokumentasi medis yang akurat sangat diperlukan untuk membantu tenaga medis memahami pola perubahan identitas pada pasien. Catatan rekam medis yang sistematis memungkinkan dokter untuk menganalisis gejala secara mendalam dan menentukan strategi terapi yang sesuai.
Setiap identitas dalam penderita DID mungkin memiliki respons medis yang berbeda terhadap obat atau terapi tertentu. Oleh karena itu, pencatatan yang detail dapat membantu dalam menghindari kesalahan penanganan.
Selain itu, rekam medis juga membantu tenaga kesehatan dalam melakukan koordinasi perawatan lintas disiplin. Pasien dengan DID sering memerlukan terapi psikologis yang berlangsung dalam jangka panjang. Data yang terdokumentasi dengan baik akan mempermudah psikolog, psikiater, serta tenaga medis lainnya dalam menyusun pendekatan terapi yang paling efektif.
Tantangan dalam Pengelolaan Rekam Medis
Mengelola rekam medis pasien DID tidaklah mudah. Setiap identitas dalam pasien bisa memiliki catatan medis yang berbeda, menciptakan tantangan dalam dokumentasi. Tanpa sistem pencatatan yang baik, ada risiko terjadinya kesalahan dalam diagnosis dan perawatan.
Selain itu, aspek keamanan dan kerahasiaan data juga menjadi perhatian utama. Informasi pasien harus dilindungi agar tidak jatuh ke tangan yang salah, yang dapat menimbulkan dampak psikologis tambahan bagi penderita. Standar rekam medis elektronik sangat membantu dalam memastikan aksesibilitas data yang lebih terstruktur dan aman.
Teknologi digital juga berperan dalam pengelolaan rekam medis pasien DID. Sistem pencatatan berbasis elektronik memungkinkan tenaga medis untuk menyusun data pasien secara lebih sistematis dan mudah diakses saat dibutuhkan. Dengan demikian, risiko kesalahan dalam perawatan dapat dikurangi.

Pentingnya Profesional Rekam Medis dalam Penanganan DID
Dalam dunia medis, profesional rekam medis memiliki peran vital dalam pengelolaan data pasien. Tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dalam dokumentasi rekam medis dapat memastikan bahwa catatan pasien DID terdokumentasi dengan baik. Hal ini membantu dokter dan psikolog dalam menyusun terapi yang lebih efektif serta mencegah kesalahan dalam perawatan.
Profesi ini memerlukan keterampilan khusus, terutama dalam mengelola data pasien dengan kondisi kompleks seperti DID. Pencatatan yang tidak akurat bisa berisiko menyesatkan diagnosis dan terapi. Oleh karena itu, tenaga kesehatan yang kompeten dalam bidang rekam medis sangat dibutuhkan di fasilitas kesehatan.
Kesimpulannya, Multiple Personality Disorder adalah gangguan mental kompleks yang memerlukan perawatan komprehensif. Rekam medis menjadi salah satu aspek penting dalam membantu diagnosis, pemantauan perkembangan pasien, serta penyusunan rencana terapi yang lebih tepat.
Tenaga profesional dalam bidang rekam medis memiliki peran besar dalam mendukung perawatan pasien dengan gangguan mental. Lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Kalimantan, STIKes Husada Borneo, memiliki kompetensi dalam pengelolaan rekam medis yang akurat.
Bergabunglah bersama STIKes Husada Borneo dengan mengunjungi stikeshb.ac.id untuk mendapatkan informasi lengkap tentang jurusan dan pendaftaran. Follow juga @stikeshb di Instagram untuk update menarik seputar dunia kesehatan dan pendidikan!
Sumber:
https://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/P17410171005/7._BAB_II_.pdf