Mengenal Sosok Bapak PMI di Indonesia
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kesehatan dan pertolongan bencana. Meski PMI sudah sangat dikenal, tidak banyak yang mengetahui sejarah panjang terbentuknya organisasi ini dan siapa saja tokoh penting di baliknya. Salah satu sosok yang memiliki peran besar dalam mendirikan PMI adalah Mohammad Hatta, yang juga banyak disebut sebagai Bapak PMI.
Jean Henry Dunant dan Perannya dalam Gerakan Palang Merah
PMI tidak bisa dilepaskan dari sosok Jean Henry Dunant. Beliau adalah seorang pengusaha asal Swiss yang tergerak hatinya setelah menyaksikan kekejaman perang di Solferino, Italia pada tahun 1859. Melihat begitu banyak korban yang terluka tanpa bantuan medis, Dunant menggagas sebuah gerakan kemanusiaan internasional yang kemudian dikenal sebagai Palang Merah. Berkat inisiatifnya, Palang Merah kini menjadi salah satu organisasi terbesar di dunia dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Inspirasi dari Dunant juga berpengaruh dalam terbentuknya berbagai cabang Palang Merah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di tingkat internasional, Palang Merah memiliki tugas penting untuk membantu korban bencana alam, perang, serta menyediakan layanan transfusi darah.
Awal Mula Pendirian Palang Merah di Indonesia
Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Tepatnya, pada tahun 1873, pemerintah kolonial mendirikan organisasi bernama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI) yang bertugas memberikan bantuan medis di wilayah jajahan. Namun, pada masa pendudukan Jepang, NERKAI dibubarkan.
Setelah bubarnya NERKAI, muncul gagasan untuk mendirikan organisasi serupa yang dikelola oleh bangsa Indonesia. Upaya awal dimulai pada tahun 1932, dipelopori oleh dua dokter, Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan. Keduanya berusaha keras untuk membawa rencana ini dalam sidang Konferensi NERKAI pada tahun 1940, namun upaya tersebut ditolak. Meski ditolak, Dr. Senduk dan Dr. Djohan tidak menyerah. Mereka terus menantikan waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali rencana tersebut.
Saat pendudukan Jepang, kedua tokoh ini kembali mencoba membentuk Palang Merah Nasional. Namun, upaya mereka sekali lagi dihalangi oleh Pemerintah Jepang yang tidak mengizinkan pembentukan organisasi baru, terutama yang memiliki kaitan dengan kegiatan internasional seperti Palang Merah. Meski demikian, semangat mereka tidak pernah padam.
Peran Mohammad Hatta dan Dr. Buntaran
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, peluang untuk mendirikan Palang Merah Nasional kembali terbuka. Hanya berselang 17 hari setelah proklamasi, tepatnya pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk mendirikan Palang Merah Indonesia.
Atas perintah tersebut, Menteri Kesehatan saat itu, Dr. Buntaran, segera membentuk sebuah panitia yang diberi nama “Panitia 5.” Panitia ini terdiri dari beberapa dokter terkemuka, di antaranya Dr. R. Mochtar sebagai ketua dan Dr. Bahder Djohan sebagai penulis.
Akhirnya, pada tanggal 17 September 1945, Palang Merah Indonesia (PMI) resmi berdiri, dan yang menjadi ketua pertama adalah Mohammad Hatta yang kini banyak disebut sebagai Bapak PMI karena jasa-jasanya.
Sejak awal pembentukannya, PMI telah terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, termasuk memberikan bantuan kepada korban perang revolusi kemerdekaan Indonesia, serta membantu repatriasi tawanan perang baik dari pihak Sekutu maupun Jepang.
Nah, dengan mengenal sejarah PMI beserta tokoh-tokoh penting di baliknya, termasuk Bapak PMI Indonesia, kita dapat lebih memahami betapa besar peran organisasi ini dalam memberikan bantuan kemanusiaan di tanah air.
Jika Anda memiliki passion di bidang kemanusiaan dan ingin berkontribusi lebih, melanjutkan pendidikan di prodi Teknologi Bank Darah Pontianak bisa menjadi langkah tepat. Di sana, Anda akan dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam untuk berkarir di bidang transfusi darah, yang merupakan salah satu bagian penting dalam pelayanan PMI.
STIKes Husada Borneo adalah salah satu kampus terbaik yang menawarkan Program Studi Teknologi Bank Darah. Bergabunglah bersama kami untuk membangun karier di bidang kesehatan yang berkontribusi bagi kemanusiaan. Kunjungi situs resmi kami di stikeshb.ac.id atau follow @stikeshb di Instagram untuk mendapatkan informasi pendaftaran!
Sumber: