
Mengenal Perbedaan Syok Anafilaktik dengan Alergi Biasa
Syok anafilaktik adalah kondisi darurat medis yang sangat berbahaya dan tidak boleh disamakan dengan reaksi alergi biasa. Meski keduanya terjadi karena respons imun terhadap alergen, dampaknya sangat berbeda.
Alergi biasa bisa menimbulkan gejala ringan seperti gatal atau bersin. Namun jika reaksi sudah sistemik dan memengaruhi jantung serta pernapasan, kondisi itu bukan lagi alergi biasa—melainkan syok anafilaktik.
Apa Itu Syok Anafilaktik?
Syok anafilaktik merupakan bentuk hipersensitivitas tipe 1 yang dimediasi oleh antibodi IgE. Reaksi ini terjadi cepat setelah alergen masuk ke tubuh dan memicu pelepasan zat kimia seperti histamin yang membuat pembuluh darah melebar serta tekanan darah menurun drastis.
Menurut Sethi (2003), syok anafilaktik merupakan manifestasi dari hipersensitivitas tipe cepat, di mana individu yang peka terpajan suatu antigen spesifik yang mengakibatkan gangguan pernapasan yang mengancam jiwa, biasanya diikuti oleh kolaps vaskular serta syok dan disertai dengan urtikaria, pruritus, dan angioedema.
Reaksi ini juga dijelaskan sebagai “respon hipersensitivitas yang diperantarai oleh IgE (hipersensitivitas tipe 1) yang ditandai dengan curah jantung dan tekanan arteri yang menurun hebat, disebabkan oleh suatu reaksi antigen-antibodi yang timbul segera setelah suatu antigen yang sensitif masuk dalam sirkulasi.”
Gejala bisa muncul dalam hitungan menit. Semakin cepat gejalanya muncul, semakin berat reaksi yang terjadi.
Gejala Syok Anafilaktik
Berbeda dari reaksi alergi biasa, syok anafilaktik sering melibatkan lebih dari satu sistem organ. Berikut gejala yang perlu diwaspadai:
- Kardiovaskuler: Hipotensi, kolaps, takikardi, aritmia, hingga henti jantung. EKG bisa menunjukkan tanda iskemik.
- Pernapasan: Edema glotis, pembengkakan lidah, saluran napas tersumbat, dan bronkospasme berat.
- Gastrointestinal: Nyeri perut, muntah, atau diare mendadak.
- Hematologi: Gangguan pembekuan darah atau koagulopati.
- Kulit: Eritema, urtikaria, kemerahan menyebar.
- Mata: Gatal, berair, dan memerah.
Gejala bisa ringan pada awalnya, lalu memburuk dengan cepat. Ini yang membuatnya berbahaya jika tidak segera dikenali.

Apa Bedanya dengan Alergi Biasa?
Alergi biasa umumnya bersifat lokal dan ringan. Gatal pada kulit atau pilek karena debu adalah contoh yang umum, tanpa ancaman terhadap nyawa.
Syok anafilaktik bersifat sistemik dan bisa mengancam jiwa. Tekanan darah bisa turun drastis, saluran napas menyempit, dan fungsi organ vital terganggu hanya dalam hitungan menit.
Penanganan syok anafilaktik membutuhkan suntikan epinefrin sesegera mungkin, diikuti perawatan intensif. Sementara reaksi alergi biasa bisa reda dengan antihistamin dan tanpa pengawasan ketat.
Kapan Harus Waspada?
Jika setelah terpapar alergen seseorang mengalami pusing berat, sesak napas, denyut jantung cepat, atau tidak sadarkan diri, segera bawa ke rumah sakit. Tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa.
Mengenali perbedaan antara alergi biasa dan anafilaksis sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat alergi parah terhadap makanan, obat, atau sengatan serangga.
Untuk kamu yang tertarik mendalami pencatatan medis kasus darurat seperti ini atau sistem informasi klinis di rumah sakit, jalur pendidikan bisa dimulai dari D3 Rekam Medis Kalimantan Barat, STIKes Husada Borneo. Program ini membekali mahasiswanya dengan keahlian di bidang dokumentasi medis dan pengelolaan data kesehatan secara profesional.
Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber: https://myklass-fkik.umy.ac.id/pluginfile.php/215628/mod_resource/content/1/syok.pdf