
Mengenal Mandau: Senjata Tradisional Kalimantan yang Ikonik
Kalimantan memiliki beraneka budaya yang kaya dan sarat makna. Salah satu warisan paling ikonik dari tanah Borneo ini adalah senjata tradisional Kalimantan yang dikenal luas yaitu Mandau.
Lebih dari sekadar alat tempur, Mandau mencerminkan identitas, keberanian, dan nilai-nilai spiritual masyarakat Dayak yang telah diwariskan turun-temurun.
Apa Itu Mandau?
Mandau adalah senjata khas suku Dayak, berbentuk menyerupai parang dengan ujung yang sedikit melengkung. Digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun upacara adat, Mandau menjadi lambang keberanian dan identitas budaya.
Sejarah mencatat bahwa Mandau dari Kalimantan sudah dikenal luas sejak abad ke-17. Anthony Reid menulis bahwa pada tahun 1631 dan 1637, ribuan kapak serta parang—termasuk Mandau—diimpor dari Karimata karena kualitasnya yang tinggi (Reid, 2011:126).
Bahkan, menurut catatan Belanda dan penjelajah Eropa, Mandau telah diekspor ke Thailand, Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga Timor (van Diemen, 1637; Speelman, 1670A; Schwaner, 1853). Pada 1980-an, Mandau dalam jumlah besar keluar dari Borneo sebagai barang antik dan diminati di pasar internasional seperti Belanda, Jerman, dan Amerika.
Keunikan Mandau
Mandau juga dikenal karena keunikan bentuk dan nilai simboliknya. Setiap bagian dari senjata ini dibuat dengan detail yang penuh makna, mencerminkan filosofi hidup dan identitas budaya suku Dayak.
Sarat Makna Magis dan Budaya
Pembuatan Mandau melibatkan ritual untuk memohon petunjuk leluhur. Ini bukan hanya proses teknis, tetapi spiritual. Mandau mencerminkan sifat berani, teliti, dan sabar, ciri khas masyarakat Dayak.
Secara visual, senjata tradisional Kalimantan ini memiliki bentuk dan ukiran yang unik. Bilah dan sarungnya dihiasi simbol-simbol yang menyiratkan status sosial dan nilai adat.
Bahan Baku dari Sungai dan Logam Pilihan
Besi yang digunakan bukan material sembarangan. Tambahan logam seperti tembaga, perak, bahkan emas dipakai untuk menguatkan bilah sekaligus memperindah tampilan senjata.
Mandau dengan hiasan logam mulia biasanya milik tetua adat atau pemimpin desa. Keindahan dan kekuatan berpadu dalam satu bentuk yang harmonis.
Proses Panjang Penuh Makna
Setelah menemukan batu mengandung biji besi, batu itu dibakar menggunakan api bersuhu tinggi di tepi sungai. Air diperlukan saat pemilihan biji besi hingga proses pendinginan bilah Mandau yang telah dibentuk.

Bagian-Bagian Mandau
Mandau terdiri dari:
- Kumpang (sarung)
- Gagang
- Bilah
- Ambang
- Rotan
- Totem
Struktur ini menjadikan Mandau mudah dikenali, bahkan di tengah ragam senjata tradisional Nusantara lainnya.
Mandau adalah bagian dari sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Kalimantan. Eksistensinya membuktikan bahwa benda tradisional bisa memiliki nilai global sekaligus tetap berakar kuat di lokalitas.
Jika kamu ingin melanjutkan pendidikan di Kalimantan Selatan, kuliah kesehatan Banjarbaru, STIKes Husada Borneo bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk membangun karier di dunia kesehatan dengan fondasi ilmu yang kuat dan relevan. STIKes Husada Borneo memiliki fasilitas laboratorium modern, dosen berpengalaman, serta kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu kesehatan terkini.
Informasi pendaftaran dan program studi dapat kamu akses langsung melalui situs resmi stikeshb.ac.id atau datang langsung ke kampus di Banjarbaru. Jangan lewatkan pula konten menarik di dunia kesehatan dengan follow instagram @stikeshb.
Sumber:
https://jurnal.uns.ac.id/memetika/article/viewFile/79260/42117