Mengenal Diet Telur Rebus dan Cara yang Tepat
Diet telur rebus kini semakin populer sebagai pilihan sederhana dan cepat untuk menurunkan berat badan. Namun, apakah diet ini benar-benar efektif dan aman?
Artikel ini akan mengulas jenis diet ini, termasuk cara melakukannya dengan benar serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Apa Itu Diet Telur Rebus?
Diet telur rebus adalah pola makan yang berfokus pada konsumsi telur rebus dalam jumlah tertentu setiap harinya. Dalam diet ini, seseorang dianjurkan mengonsumsi minimal dua hingga tiga butir telur rebus per hari.
Tujuan utama dari diet telur rebus adalah membuat tubuh berada dalam keadaan defisit kalori dan rendah karbohidrat sehingga lemak yang tersimpan dalam tubuh lebih cepat dibakar.
Cara Kerja Diet Telur Rebus
Pada dasarnya, diet telur rebus merupakan variasi dari diet rendah karbohidrat mirip dengan diet Atkins. Dalam sehari, pola makan yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
Sarapan
Konsumsi minimal dua butir telur rebus dan satu buah (pilihan buah rendah karbohidrat seperti apel atau stroberi). Sayur rendah karbohidrat atau protein tambahan seperti ayam juga dapat ditambahkan.
Makan Siang
Telur rebus atau sumber protein rendah lemak seperti ikan atau dada ayam, ditambah sayuran rendah karbohidrat seperti brokoli atau bayam.
Makan Malam
Pilihan sama seperti makan siang, yaitu telur atau sumber protein rendah lemak serta sayuran rendah karbohidrat.
Meski terkesan cukup mudah dilakukan, diet ini sebenarnya sangat ketat dalam pembatasan kalori dan karbohidrat, serta menghindari banyak jenis makanan. Tidak ada ruang untuk makanan tinggi karbohidrat seperti nasi, roti, atau pasta, serta makanan manis.
Apakah Diet Telur Rebus Sehat?
Telur rebus merupakan sumber protein dengan kandungan nutrisi seperti vitamin B12, vitamin D, dan berbagai mineral. Namun, diet telur rebus dianggap tidak seimbang karena rendah kalori, karbohidrat, dan serat.
Hanya mengkonsumsi telur dalam jumlah besar setiap hari berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi lain, terutama serat yang penting untuk pencernaan.
Karena diet telur rebus minim serat, ada risiko sembelit jika tidak diimbangi sayuran. Kurangnya asupan serat dapat berdampak pada kesehatan pencernaan dan meningkatkan risiko peradangan terkait penyakit kronis.
Selain itu, diet rendah kalori dan ketat seperti ini dapat menyebabkan tubuh lemas, terutama pada mereka yang beraktivitas tinggi, serta sulit dijadikan pola makan jangka panjang karena keterbatasan variasi makanan.
Tips Menjalani Diet Telur Rebus dengan Sehat
Jika ingin mencoba diet telur rebus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap sehat dan seimbang:
- Sertakan sayuran hijau rendah karbohidrat dan sumber protein lain seperti ikan atau ayam tanpa kulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya.
- Tambahkan sayuran kaya serat seperti brokoli, bayam, dan wortel untuk membantu pencernaan dan menghindari sembelit.
- Diet ini sebaiknya dijalankan dalam jangka pendek saja, misalnya selama 2 minggu, untuk menghindari kekurangan nutrisi.
Diet telur rebus dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat, namun perlu dijalankan dengan hati-hati dan tidak dalam jangka panjang. Pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter sebelum mencoba diet ketat seperti ini, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Atau, jika Anda ingin menjadi seorang ahli gizi dan sedang mencari tempat kuliah ilmu gizi di Palangkaraya, STIKes Husada Borneo yang berkualitas bisa menjadi opsi yang tepat untuk mendukung impian Anda.
Kunjungi stikeshb.ac.id atau follow @stikeshb di Instagram untuk informasi lengkap pendaftaran dan persyaratan program studi Ilmu Gizi.
Sumber:
https://www.healthline.com/nutrition/calorie-restriction-risks