
Mengenal Bikarbonat dan Manfaatnya untuk Tubuh
Setiap hari tubuh kita menjalani proses metabolisme yang menghasilkan zat-zat asam. Untuk menjaga keseimbangan pH darah, sistem tubuh punya ‘penyangga’ alami. Salah satu komponennya adalah bikarbonat, atau lebih spesifik natrium bikarbonat (sodium bicarbonate). Zat ini berperan penting dalam menjaga agar lingkungan internal tubuh tidak terlalu asam, dimana keadaan yang jika terjadi terus bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Artikel ini akan membahas apa itu bikarbonat, bagaimana cara kerjanya, manfaatnya, serta risiko yang perlu diperhatikan.
Apa Itu Bikarbonat dan Cara Kerjanya
Bikarbonat adalah ion (HCO₃⁻) yang ditemukan dalam darah, cairan tubuh, dan pada air mineral. Dia merupakan bagian dari sistem buffer tubuh (bersama karbon dioksida dan asam karbonat) untuk mempertahankan pH sekitar 7,35-7,45 dalam darah.
Bila tubuh menghasilkan banyak asam (misalnya lewat aktivitas berat, diet tinggi protein atau kurang cairan), bikarbonat berfungsi ‘menetralisir’ kelebihan ion hidrogen (H⁺), sehingga pH tidak jatuh terlalu rendah. Sebaliknya, jika terlalu basa, sistem ini juga membantu menyeimbangkan agar tidak terjadi alkalosis.
Manfaat Bikarbonat untuk Kesehatan
Bikarbonat memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, diantaranya yaitu:
1. Menjaga Fungsi Ginjal dan Mengendalikan Asidosis Metabolik
Beberapa penelitian menunjukan bahwa suplementasi sodium bikarbonat dapat membantu pasien dengan penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease, CKD) yang mengalami kondisi acid-retention atau asidosis metabolik. Dalam sebuah meta-analisis terkini, penggunaan sodium bicarbonate pada pasien CKD dengan asidosis metabolik memperlihatkan peningkatan laju filtrasi ginjal (eGFR) serta pengurangan angka rawat inap.
2. Meningkatkan Ketahanan Otot dan Kinerja Atletik
Dalam aktivitas yang bersifat intensitas tinggi dan durasi pendek misalnya renang, lari cepat, olahraga bela diri, dimana bikarbonat dapat membantu menunda kelelahan otot. Ini karena kemampuannya untuk meredam produksi asam laktat dan ion H⁺ yang muncul selama kerja otot intens. Sebuah tinjauan (review) serta penelitian ISSN menyebutkan bahwa dosis sekitar 0,2-0,5 gram per kilogram berat badan dapat meningkatkan daya tahan otot.
3. Meredakan Gangguan Pencernaan dan Nyeri Lambung Sementara
Bikarbonat terkenal sebagai bahan dalam obat antasida: membantu menetralisir kelebihan asam lambung, meredakan sensasi terbakar (heartburn) atau gangguan pencernaan setelah konsumsi makanan berat atau terlalu asam.

Risiko dan Batas Penggunaan Bikarbonat
Walau manfaatnya nyata, penggunaan bikarbonat tidak boleh sembarangan. Dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang bisa menimbulkan efek samping seperti gangguan elektrolit (misalnya natrium berlebih, kalium rendah), peningkatan tekanan darah, bahkan alkalosis jika pH darah terlalu naik. Selain itu, orang dengan penyakit ginjal lanjut, hipertensi, atau yang menjalani diet ketat pada garam harus sangat berhati-hati.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, bikarbonat adalah komponen vital dalam menjaga keseimbangan pH tubuh, yang secara langsung memengaruhi kesehatan ginjal, performa atletik, serta kenyamanan pencernaan. Manfaatnya sangat besar bila digunakan dengan tepat, baik melalui pola makan yang seimbang, hidrasi yang cukup, maupun bila perlu suplementasi di bawah supervisi medis. Namun, risiko juga ada, terutama bila digunakan tanpa pertimbangan kondisi tubuh atau dosis yang aman.
Untuk yang ingin mempelajari lebih dalam terkait bikarbonat, dapat memilih S1 gizi di Kalimantan seperti STIKes Husada Borneo, yang merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://jissn.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12970-021-00458-w
https://www.medicalnewstoday.com/articles/dangers-of-drinking-baking-soda
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/39768744/
https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/download/24111/15767
https://www.jem-journal.com/article/S0736-4679(23)00263-9/fulltext
Tag:Bikarbonat, natrium, tiubuh