
Mengenal Angin Duduk dan Faktanya
Setiap kali seseorang tiba-tiba merasakan nyeri dada seperti tertekan, sesak napas, atau rasa berat di dada bagian tengah, banyak yang langsung menyebutnya sebagai angin duduk. Istilah ini sudah sangat populer di masyarakat Indonesia, tapi masih banyak kesalahpahaman tentang apa sebenarnya angin duduk, apakah hanya mitos, ancaman serius, atau keduanya. Artikel ini mencoba mengupas pengertian angin duduk secara medis, gejala, penyebab, pengobatan, serta fakta-fakta yang sering keliru agar kita bisa lebih waspada dan tanggap.
Apa Itu Angin Duduk Menurut Medis
Dalam dunia medis, angin duduk dikenal sebagai angina pectoris. Ini adalah kondisi di mana otot jantung tidak memperoleh pasokan oksigen dan darah yang cukup karena penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
Ada dua jenis utama angin duduk:
- Angina stabil (stable angina), yaitu nyeri dada yang muncul setelah aktivitas fisik atau stres, kemudian berangsur hilang saat istirahat atau dengan obat.
- Angina tidak stabil (unstable angina), di mana nyeri dada muncul lebih tiba-tiba, lebih hebat, bisa saat istirahat, dan tidak mudah hilang hanya dengan istirahat.
Gejala dan Tanda yang Menandakan Angin Duduk
Beberapa gejala khas angin duduk meliputi:
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada seperti ditekan, tercekik, tertekan benda berat, atau terbakar. Nyeri ini bisa menjalar ke leher, rahang, punggung, bahu, atau lengan. Sesak napas, terutama saat aktivitas atau beban fisik.
- Keringat dingin, mual, pusing, atau lemas.
- Gejala-gejala tadi bisa muncul secara mendadak dan kadang dianggap ringan, sehingga orang menunda tindakan medis.
Penyebab dan Faktor Risiko Angin Duduk
Angin duduk terjadi karena gangguan aliran darah ke jantung. Penyebabnya antara lain:
- Penyempitan arteri koroner (aterosklerosis) akibat akumulasi plak lemak, kolesterol, dan zat lainnya.
- Spasme arteri koroner yaitu kontraksi mendadak dari pembuluh darah itu sendiri yang menghalangi aliran darah sementara.
- Kondisi lain seperti hipertensi, diabetes, kadar kolesterol darah tinggi, obesitas, merokok, gaya hidup tidak aktif.
Orang dewasa dan lanjut usia lebih rentan terkena angin duduk, terutama bila memiliki beberapa faktor risiko tersebut. Namun bukan berarti orang muda bebas, khususnya jika ada sejarah keluarga atau kebiasaan hidup yang buruk. Banyak juga kasus yang awalnya diabaikan karena gejalanya ringan, sehingga diagnosis terlambat.

Cara Penanganan dan Pencegahan Angin Duduk
Pengobatan dan pengelolaan angin duduk harus dilakukan secara tepat agar tidak berkembang menjadi serangan jantung. Berikut cara-caranya:
- Konsultasi medis dan diagnosis tepat: Dokter biasanya melakukan pemeriksaan seperti EKG, ekokardiografi, tes beban jantung (treadmill test), dan pemeriksaan kadar kolesterol serta gula darah.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat yang umum dipakai termasuk nitrat (misalnya nitrogliserin), beta-blocker, antagonis kalsium, dan statin untuk menurunkan kolesterol.
- Perubahan gaya hidup: Diet sehat rendah lemak jenuh, berhenti merokok, olahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, dan mengelola stres sangat membantu mencegah angin duduk.
- Tindakan medis bila diperlukan: Bila penyumbatan berat ditemukan, bisa dilakukan tindakan seperti angioplasti atau pemasangan stent untuk membuka arteri, atau bahkan bedah bypass jika kondisi mengharuskan.
Mitos vs Fakta tentang Angin Duduk
Banyak orang beranggapan bahwa angin duduk hanyalah “masuk angin” biasa. Padahal, anggapan ini keliru. Angin duduk sebenarnya merupakan kondisi serius yang berkaitan dengan gangguan kardiovaskular, bukan sekadar masalah ringan pada perut atau penumpukan angin di tubuh.
Ada juga pandangan bahwa nyeri dada yang ringan bisa diatasi sendiri dengan obat bebas atau ramuan tradisional. Cara ini justru berisiko. Jika muncul gejala yang mirip angina, langkah paling tepat adalah segera memeriksakan diri ke dokter.
Kesimpulan
Angin duduk adalah angina pectoris, yaitu nyeri dada akibat kurangnya suplai darah dan oksigen ke jantung. Meski sering dianggap sepele, kondisi ini serius dan perlu penanganan cepat melalui diagnosis, obat, perubahan gaya hidup, dan tindakan medis bila perlu. Pencegahan lewat pola hidup sehat dan peningkatan pengetahuan masyarakat penting untuk menghindari komplikasi.
Untuk memahami apa terkait angin duduk lebih lanjut, kamu bisa memilih prodi rekam medis terbaik Kalsel di STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-angin-duduk
https://www.rspondokindah.co.id/id/news/perbedaan-angin-duduk-dengan-serangan-jantung
https://www.halodoc.com/kesehatan/angin-duduk
https://www.alodokter.com/gejala-angin-duduk-dan-pengobatannya-cari-tahu-di-sini
Tag:angin duduk, angina pectoris, fakta, mitos