Kuliah Umum Guru Besar IPB di STIKes Husada Borneo
Seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Husada Borneo Banjarbaru pada Sabtu (10/3/2018) berkesempatan bertemu dengan tamu istimewa, salah seorang Guru Besar Ilmu Gizi Masyarakat IPB. Beliau adalah Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD yang juga merupakan Deputi Pelatihan, Penelitian & Pengembangan BKKBN. Bertempat di Aula pada kesempatan ini beliau berkenan memberikan kuliah umum yang diikuti oleh mahasiswa STIKes Husada Borneo dari perwakilan ketiga Program Studi, yaitu Prodi S1 Gizi, Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan Prodi D4 Bidan Pendidik yang berjumlah 170 orang.
Kuliah umum yang dimulai pukul 12.30 WITA siang itu diawali dengan sambutan Ketua STIKes Husada Borneo Ners. Husin, S.Kep., MPH. Dalam pembukaannya ia mengucapkan selamat datang di STIKes kepada Prof. Damanik dan sangat berterima kasih atas anjangsana beliau yang dapat memberikan pengalaman dan arahan untuk pembangunan SDM kesehatan dalam menghadapi tantangan internal dan global.
Dalam kuliah umum tersebut pemateri yang menempuh pendidikan Master dan Doktoral nya di Australia mengangkat tema “Aspek Gizi dan Keamanan Monosodium Glutamat (MSG)”. Para mahasiswa yang tidak saja dari bidang gizi terkait sangat antusias mengikuti pemaparan beliau, apalagi beliau tak jaga image sebagai guru besar untuk juga sembari menyelingi dengan joke ringan saat presentasi. Beliau yang merupakan pakar di bidang Gizi Masyarakat menyoroti sangat pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang tak tergantikan untuk perkembangan anak-anak manusia indonesia yang tentu saja sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan kedepan sehingga diperlukan dukungan pemerintah sebagai pemangku kebijakan yang mensosialisasikan program dan kesadaran dini masyarakat yang bisa bersinergi dengan perguruan tinggi dalam menciptakan kesadaran bersama.
Selain itu individu juga perlu memenuhi gizi seimbang yang menurutnya ialah anjuran makanan dan minuman yang memenuhi kebutuhan gizi, disertai anjuran kegiatan fisik agar tubuh sehat, aktif dan cerdas. Dalam pemaparan beliau, terungkap pula bahwa stigma monosodium glumat (MSG)/micin/vetsin itu membikin otak bodoh itu tidak benar. Bahkan menurut lembaga pangan dunia (FAO) dan badan kesehatan dunia (WHO) penggunaan MSG sebagai penyedap rasa aman dikonsumsi dalam batasan tertentu. Lebih jauh paparnya kita menikmati Glutamat sejak bayi melalui ASI, dan ASI memperkenalkan rasa Umami (gurih) pada bayi. Dan Gizi seimbang tidak bermanfaat bila tidak dimakan, Agar dimakan perlu gizi seimbang yang enak. Gizi seimbang yang enak dihasilkan dari salah satunya adalah Tambahan penguat rasa (MSG).
Oleh: Razel MH
Dokumentasi Kuliah Umum Guru Besar IPB di STIKes Husada Borneo