
Kencing Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Kencing berdarah atau hematuria adalah kondisi ketika urine mengandung darah. Warna urine bisa berubah menjadi merah muda, merah terang, hingga cokelat gelap tergantung jumlah dan sumber perdarahan.
Meskipun tidak selalu disertai rasa nyeri, hematuria sering menjadi tanda adanya gangguan serius pada saluran kemih atau organ ginjal. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikannya.
Apa Saja Penyebab Kencing Berdarah?
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari yang ringan seperti infeksi saluran kemih, hingga yang lebih kompleks seperti tumor ginjal.
Dalam kajian oleh Shaw ST Jr, Poon SY, dan Wong ET berjudul “Routine urinealysis: Is the dipstick enough?”, dijelaskan bahwa warna urine merah terang bisa mengarah pada perdarahan saluran kencing. Beberapa penyebabnya antara lain batu saluran kemih, trauma, tumor, infeksi, sistitis, hidronefrosis, skistosomiasis, tuberkulosis, sickle cell, kelainan vaskular, koagulopati, trombosis vena atau arteri, serta polip.
Setiap penyebab membutuhkan penanganan berbeda. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat sangat diperlukan untuk menentukan langkah pengobatan yang sesuai.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Selain warna urine yang berubah, kencing berdarah kadang disertai gejala lain. Misalnya nyeri saat buang air kecil, demam, perut bagian bawah terasa tidak nyaman, atau sering buang air kecil dalam jumlah sedikit.
Gejala lain seperti pembengkakan kaki, tekanan darah tinggi, atau nyeri pinggang bisa menjadi petunjuk adanya gangguan ginjal yang lebih serius.
Jangan menunggu hingga gejala bertambah parah. Pemeriksaan sejak awal sangat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Langkah Mengatasi Kencing Berdarah
Jika mengalami kencing berdarah, jangan panik, tapi juga jangan diabaikan. Penanganan yang tepat bergantung pada penyebabnya, sehingga langkah awal yang benar sangat penting untuk mencegah komplikasi.
1. Periksa ke Dokter
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah konsultasi ke dokter. Pemeriksaan fisik dan wawancara riwayat kesehatan akan dilakukan untuk mencari penyebab utama.
2. Lakukan Tes Urine dan Darah
Tes urine digunakan untuk mendeteksi infeksi atau keberadaan batu ginjal. Sementara itu, tes darah bisa memberikan gambaran kondisi ginjal serta adanya gangguan pembekuan darah atau kelainan hematologi.

3. Jalani Pengobatan Sesuai Diagnosis
Setelah penyebab ditemukan, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai. Jika karena infeksi, antibiotik menjadi pilihan utama. Jika karena batu ginjal, mungkin dibutuhkan tindakan seperti ESWL atau operasi pengangkatan.
Pada kasus yang disebabkan oleh kelainan pembuluh darah atau gangguan pembekuan, pengobatan akan difokuskan pada perbaikan fungsi darah atau intervensi vaskular.
Penanganan cepat dan tepat membantu menghindari kerusakan ginjal permanen dan mencegah penurunan kualitas hidup pasien.
Kesimpulannya, kencing berdarah bukan gejala yang bisa disepelekan. Kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan serius pada ginjal atau sistem saluran kemih.
Pemeriksaan menyeluruh dan pengobatan sesuai penyebab adalah kunci utama dalam penanganannya. Jangan tunda pemeriksaan jika mengalami perubahan warna urine yang mencurigakan.
Untuk kamu yang tertarik mendalami lebih jauh tentang darah serta pengelolaannya secara ilmiah, pendidikan di bidang bank darah bisa jadi pilihan tepat. STIKes Husada Borneo membuka peluang bagi kamu yang ingin menekuni kuliah bank darah Banjarmasin dan berkontribusi dalam pelayanan kesehatan laboratorium yang krusial bagi masyarakat.
Kunjungi situs stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb untuk mendapatkan informasi lengkap tentang pendaftaran!