Kekurangan Gizi: Gejala dan Cara Penanganannya
Kekurangan gizi adalah salah satu isu kesehatan yang terus menjadi perhatian global. Dampaknya bisa sangat luas, mulai dari pertumbuhan terganggu hingga penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas pengertian, gejala, hingga cara penanganannya secara rinci.
Apa yang Dimaksud Kekurangan Gizi?
Menurut WHO (2016), kekurangan gizi adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan zat gizi yang cukup atau seimbang. Zat gizi ini penting untuk mendukung pertumbuhan, aktivitas berpikir, serta berbagai fungsi tubuh lainnya. Kekurangan gizi dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering ditemukan pada kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.
Di tingkat global, kekurangan gizi tetap menjadi tantangan kesehatan. Data menunjukkan bahwa jutaan orang masih mengalami masalah ini setiap tahun, terutama di negara-negara berkembang.
Gejala Kekurangan Gizi
Gejala kekurangan gizi dapat berbeda-beda tergantung jenis zat gizi yang kurang. Berikut beberapa gejala umum:
- Penurunan berat badan drastis: Tubuh tidak memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
- Kulit dan rambut yang kering: Indikasi kurangnya vitamin atau mineral tertentu.
- Mudah lelah dan lesu: Menandakan kekurangan zat besi atau protein.
- Gejala lain termasuk gangguan pertumbuhan pada anak, menurunnya daya tahan tubuh, hingga gangguan fungsi kognitif. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memicu komplikasi serius.
Bagaimana Cara Penanganan Kekurangan Gizi?
Penanganan kekurangan gizi harus disesuaikan dengan jenis zat gizi yang kurang. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Konsultasi ke Tenaga Kesehatan
Langkah awal adalah mencari bantuan profesional. Dokter atau ahli gizi dapat mendiagnosis jenis kekurangan gizi dan memberikan saran spesifik. Pemeriksaan rutin juga penting untuk mendeteksi masalah sejak dini.
2. Penerapan Pola Makan Seimbang
Memastikan asupan makanan bergizi seimbang adalah kunci utama. Konsumsi makanan yang kaya protein, vitamin, mineral, dan karbohidrat kompleks untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Contoh makanan bergizi termasuk sayuran hijau, daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan.
3. Suplemen Gizi
Dalam beberapa kasus, suplemen gizi dapat membantu memperbaiki kekurangan zat tertentu. Suplemen ini biasanya mengandung vitamin atau mineral dalam dosis yang cukup untuk menutup kekurangan harian.
4. Edukasi Gizi
Pendidikan tentang pentingnya gizi perlu diberikan kepada masyarakat, terutama di daerah dengan angka kekurangan gizi tinggi. Hal ini bisa dilakukan melalui program kesehatan di sekolah atau kampanye masyarakat.
Mencegah Kekurangan Gizi
Pencegahan kekurangan gizi dapat dilakukan melalui langkah sederhana. Memulai hari dengan sarapan bergizi, memastikan kecukupan cairan tubuh, serta menghindari makanan cepat saji yang rendah nutrisi. Selain itu, program intervensi gizi oleh pemerintah seperti pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan anak-anak bisa menjadi solusi efektif.
Kekurangan gizi bukan hanya masalah individu tetapi juga komunitas. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, institusi pendidikan, dan pemerintah sangat diperlukan.
Jika Anda tertarik mendalami ilmu gizi lebih dalam, STIKes Husada Borneo sebagai Kampus Gizi Kalimantan Selatan terbaik menjadi salah satu tempat yang tepat untuk belajar. Segera daftarkan diri Anda melalui stikeshb.ac.id dan ikuti kami di Instagram di @stikeshb untuk informasi lebih lanjut!
Sumber:
http://repository.poltekeskupang.ac.id/5627/3/BAB%20II-%20kristinawati%20tue.pdf