Ini Efek Transfusi Darah yang Penting Diketahui
Transfusi darah merupakan tindakan medis yang penting dalam menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan bagi banyak individu yang mengalami kekurangan darah atau kondisi medis tertentu. Meski demikian, efek transfusi darah perlu diperhatikan dengan seksama.
Seiring dengan manfaatnya, transfusi darah juga memiliki potensi risiko dan komplikasi yang perlu dipertimbangkan secara serius oleh para profesional kesehatan dan pasien. Dalam mengambil keputusan terkait transfusi, penting untuk memahami dengan baik manfaat serta risiko yang terkait, serta melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Efek Transfusi Darah
Efek transfusi darah bisa beragam, dari ringan hingga mengancam nyawa. Ada yang terjadi langsung saat transfusi (reaksi transfusi akut) atau bisa terjadi beberapa hari atau minggu setelahnya (reaksi transfusi tertunda). Mendiagnosis reaksi transfusi bisa sulit karena gejalanya yang tidak spesifik dan mirip dengan penyakit lain.
Gejala yang timbul umumnya termasuk :
- Demam
- Kedinginan
- Ruam Kulit
- Gatal-Gatal
Meskipun beberapa gejala bisa hilang dengan sendirinya, ada pula yang menandakan reaksi serius seperti kesulitan bernapas, demam tinggi, tekanan darah rendah, dan urine berwarna darah. Jika dicurigai adanya reaksi, proses transfusi harus segera dihentikan dan memberitahukan kepada bank darah dan dokter yang merawat.
Apa Dampak Jika Terjadi Kesalahan Dalam Transfusi Darah?
Kesalahan saat transfusi darah juga dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti infeksi, reaksi alergi, atau bahkan kematian. Kesalahan seperti pemberian darah yang tidak sesuai golongan darah atau komponen darah yang tidak sesuai kebutuhan pasien, bisa menyebabkan respon imun yang merugikan.
Selain itu, kesalahan dalam proses administrasi atau penyimpanan darah juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi atau pembekuan darah di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, penting bagi petugas kesehatan yang terlibat dalam proses transfusi untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol dan prosedur yang ketat guna mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Kerjasama antar tim medis sangat penting untuk mengevaluasi dan mengelola reaksi transfusi dengan baik, sehingga perawatan pasien bisa terkoordinasi dengan baik dan hasilnya optimal. Jika Anda memiliki minat untuk menjadi profesional Bank Darah, Anda bisa berkuliah di program studi D3 Bank Darah Kalteng, STIKes Husada Borneo.
Temukan informasi lengkap tentang jurusan Bank Darah di stikeshb.ac.id atau kunjungi profil @stikeshb di Instagram untuk mendapatkan beragam konten menarik lain di bidang kesehatan dan pendidikan.
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482202