
Hubungan Antara Katup Jantung dan Hipertensi Pada Lansia
Katup jantung adalah struktur penting yang mengatur aliran darah dari satu ruang jantung ke ruang lainnya, serta keluar menuju pembuluh darah besar. Katup yang sehat membantu menjaga aliran darah tetap satu arah dan efisien.
Namun, seiring bertambahnya usia, fungsi katup ini dapat mengalami gangguan. Gangguan tersebut bisa memicu perubahan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada lansia.
Perubahan Sistem Kardiovaskuler pada Lansia
Menurut penelitian Ismayadi et al. (2022), salah satu gangguan kesehatan yang umum dialami oleh lansia adalah penurunan fungsi sistem kardiovaskuler. Perubahan ini mencakup penurunan elastisitas dinding aorta dan kekakuan katup jantung. Penebalan dan pengerasan katup menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Akibatnya, kemampuan kontraksi jantung menurun, sehingga volume darah yang dipompa juga berkurang. Hal ini menurunkan efisiensi distribusi oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Selain itu, pembuluh darah perifer kehilangan elastisitasnya, yang meningkatkan resistensi aliran darah dan akhirnya dapat memicu tekanan darah tinggi (hipertensi).
Apa Dampaknya pada Tekanan Darah?
Ketika katup jantung menjadi kaku dan aliran darah terganggu, tekanan dalam sistem sirkulasi meningkat. Jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk mengatasi hambatan aliran darah akibat pembuluh yang kaku. Hipertensi ini sering bersifat kronis dan tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, jika tidak ditangani, tekanan darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah dan memperburuk fungsi jantung.
Kondisi ini menciptakan siklus yang saling memperparah: kerusakan katup menyebabkan hipertensi, dan hipertensi yang tidak terkontrol mempercepat kerusakan jantung. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung, stroke, serta kerusakan organ lainnya akibat suplai darah yang tidak optimal.
Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Seiring waktu, kelainan pada katup jantung dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung serius. Salah satunya adalah stenosis aorta—penyempitan katup aorta yang menghambat aliran darah keluar dari jantung. Pasien dengan stenosis atau insufisiensi katup bisa mengalami sesak napas, nyeri dada, hingga kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani.
Fungsi katup yang terganggu juga dapat memicu pembentukan gumpalan darah, yang berisiko menyumbat aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap perubahan tekanan darah dan fungsi katup sangat penting, terutama pada kelompok usia lanjut.
Pemantauan tekanan darah secara rutin, pola makan seimbang, serta pemeriksaan jantung berkala merupakan bagian penting dari upaya pencegahan penyakit jantung pada lansia.

Menjaga kesehatan katup jantung sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit jantung. Lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap perubahan sistem kardiovaskuler, sehingga butuh perhatian khusus dari keluarga maupun tenaga kesehatan.
Jika kamu tertarik mempelajari lebih dalam soal sistem peredaran darah, pemeriksaan darah, dan analisis kondisi jantung, jurusan D3 Bank Darah Kaltim, STIKes Husada Borneo bisa menjadi pilihan pendidikan yang strategis. Di sana, kamu bisa berkontribusi langsung dalam pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan darah dan jantung, melalui pendekatan ilmiah dan praktik laboratorium klinis.
Kunjungi situs stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb untuk mendapatkan informasi lengkap tentang pendaftaran!
Sumber: https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/download/1673/1262/8708