
Gunakan Headset Terlalu Lama? Inilah Bahayanya
Di zaman serba digital sekarang ini, penggunaan headset sehari-hari, baik untuk mendengarkan musik, mengikuti kelas daring, maupun meeting kerja karena sudah menjadi hal yang sangat biasa. Namun, apakah kamu pernah berpikir bahwa headset yang dipakai terlalu lama bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan? Dalam artikel ini akan dibahas risiko yang mungkin muncul akibat pemakaian headset berlebihan, mekanismenya, dan cara mencegah kerusakan agar pendengaran tetap terjaga.
- Bahaya Headset: Apa yang Terjadi di Telinga
- Faktor Risiko & Cara Kerusakan Muncul
- Dampak Kesehatan Lainnya dari Pemakaian Headset Berlebihan
- Cara Mencegah Kerusakan dari Headset
- 1. Batasi volume ke level aman
- 2. Patuhi aturan 60/60
- 3. Gunakan headset berkualitas dengan noise cancellation
- 4. Gunakan model over-ear ketimbang in-ear bila memungkinkan
- 5. Lakukan pemeriksaan pendengaran berkala
- 6. Istirahatkan telinga di waktu tertentu
- 7. Menjadi pengguna sadar volume
- 8. Edukasi dan kesadaran
- Kesimpulan
- Sumber
Bahaya Headset: Apa yang Terjadi di Telinga
Saat kita menggunakan headset pada volume tinggi atau dalam durasi panjang, getaran gelombang suara yang diarahkan langsung ke telinga memaksa sel rambut (hair cells) dalam koklea bekerja terus-menerus. Bila beban ini terlalu berat atau terus-menerus, sel-sel tersebut bisa rusak atau mati, dan sel rambut yang telah hilang biasanya tidak dapat diperbaiki lagi. Kondisi ini dikenal sebagai noise-induced hearing loss (gangguan pendengaran akibat kebisingan).
Penelitian menunjukkan bahwa saat menggunakan headphone maupun earphone, rata-rata level suara bisa melebihi 85 dBA, ambang batas di mana paparan berkepanjangan mulai menimbulkan kerusakan pendengaran. Bahkan dalam lingkungan industri, eksposur suara di sekitar 85 dB selama 8 jam dianggap batas aman; mendengarkan lewat headset dengan volume tinggi bisa melampaui batas ini dalam waktu yang jauh lebih singkat. Selain kerusakan permanen, penggunaan headset terus-menerus juga dapat menyebabkan tinnitus (gema, dengungan di telinga), rasa lelah pada pendengaran (listener fatigue), dan sensitivitas terhadap suara di sekitarnya (hyperacusis).
Faktor Risiko & Cara Kerusakan Muncul
Beberapa faktor memperburuk risiko penggunaan headset terlalu lama:
- Volume tinggi: Semakin keras suara, makin cepat kerusakan muncul. Contoh: peningkatan 3 dB berarti waktu aman terpapar menjadi setengahnya.
- Durasi pemakaian: Mendengarkan satu jam pada volume tinggi bisa sama bahayanya dengan mendengarkan beberapa jam pada volume sedang.
- Model dan isolasi suara: Headset over-ear dengan noise cancellation bisa memungkinkan Anda mendengarkan pada volume lebih rendah karena tidak terdorong menaikkan volume untuk menengkal suara luar.
- Lingkungan bising: Jika Anda berada di tempat ramai atau bising, Anda mungkin akan menaikkan volume agar bisa mendengar jelas, di mana ini memperbesar risiko.
- Kondisi pendengaran individu: Orang yang telah memiliki gangguan telinga atau paparan kebisingan sebelumnya lebih rentan terhadap kerusakan tambahan.

Dampak Kesehatan Lainnya dari Pemakaian Headset Berlebihan
Selain kerusakan pendengaran, pemakaian headset terus-menerus juga bisa berdampak negatif pada aspek lain:
- Ketidaknyamanan atau nyeri pada bagian telinga atau area sekitar kepala akibat tekanan fisik dari earcup atau earpad.
- Kelelahan mental ketika otak ‘memaksa’ pendengaran untuk terus menyaring suara dalam lingkungan yang rumit.
- Gangguan tidur, jika suara dari headset dibawa ke malam hari atau digunakan sebelum waktu tidur, misalnya mendengarkan audio yang keras dapat mengganggu ritme sirkadian.
Cara Mencegah Kerusakan dari Headset
Untuk tetap menikmati kenyamanan menggunakan headset tanpa membahayakan pendengaran, berikut beberapa tips praktis:
1. Batasi volume ke level aman
Gunakan volume maksimal sekitar 50-60% dari kapasitas alat. Jika volume melebihi itu, risiko kerusakan meningkat tajam.
2. Patuhi aturan 60/60
Maksimal 60% volume selama 60 menit, lalu istirahat sejenak (10-15 menit) agar telinga bisa ‘bernapas’.
3. Gunakan headset berkualitas dengan noise cancellation
Headset yang bisa meredam suara luar membuat Anda tidak perlu menaikkan volume agar bisa mendengar. Mode aktif noise cancellation bisa membantu menjaga kenyamanan tanpa volume tinggi.
4. Gunakan model over-ear ketimbang in-ear bila memungkinkan
Model over-ear memberi ruang bagi telinga dan cenderung lebih aman jika memiliki isolasi suara yang baik.
5. Lakukan pemeriksaan pendengaran berkala
Setiap tahun atau bila muncul gejala seperti dengungan, sulit mendengar suara halus, atau suara pecah.
6. Istirahatkan telinga di waktu tertentu
Jangan memakai headset terus-menerus; sisipkan waktu tanpa suara agar sistem pendengaran pulih.
7. Menjadi pengguna sadar volume
Aktifkan fitur pembatas suara (volume limit) di perangkat, dan hindari menaikkan volume terlalu jauh di lingkungan bising.
8. Edukasi dan kesadaran
Pengetahuan tentang bagaimana headset dapat membahayakan penting bagi semua pengguna, termasuk kalangan pelajar atau mahasiswa yang sering memakai headset berjam-jam.
Kesimpulan
Pemakaian headset terlalu lama atau pada volume tinggi bukanlah kebiasaan yang sepele. Risiko seperti kerusakan permanen pada sel rambut koklea, tinnitus, kelelahan pendengaran, dan gangguan tidur bisa muncul jika tidak dikelola dengan baik. Dengan membatasi volume, memberi jeda, memilih perangkat berkualitas dengan noise cancellation, serta memeriksakan pendengaran secara berkala, kita bisa menikmati kemudahan teknologi tanpa merugikan kesehatan telinga di masa mendatang.
Bagi yang ingin mempelajari berbagai ilmu kesehatan, jurusan rmik Kalbar di STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9271732/
https://healthcare.utah.edu/healthfeed/2024/01/listen-headphone-use-can-impact-your-hearing-health
https://hearinghealthfoundation.org/keeplistening/headphones
https://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/article/download/301/230/
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/biomedik/article/view/2607