
Gula Terbuat dari Apa? Begini Prosesnya Sampai di Meja Makan
Gula terbuat dari apa? Pertanyaan ini sering muncul saat kita menaburkan gula ke dalam kopi atau teh. Meski akrab di lidah, tak banyak yang tahu asal-usul dan proses pembuatannya.
Memahami asal gula memberi wawasan penting tentang bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Pengetahuan ini sangat bermanfaat, terutama untuk calon ahli gizi dan masyarakat yang ingin menjalani pola makan lebih bijak.
Apa Itu Gula?
Gula merupakan karbohidrat sederhana yang berasal dari tumbuhan. Jenis gula yang paling umum dikonsumsi adalah sukrosa.
Sukrosa bisa diperoleh dari tebu atau bit gula. Keduanya menjalani proses ekstraksi, pemurnian, dan pengkristalan sebelum layak dikonsumsi.
Gula Terbuat dari Apa? Ini Bahan dan Asal Mulanya
Gula terbuat dari dua bahan utama, yaitu batang tebu dan akar bit. Di Indonesia, tebu menjadi sumber utama produksi gula pasir.
Tanaman tebu dipilih karena kadar sukrosanya tinggi dan cocok ditanam di iklim tropis. Sedangkan bit gula lebih banyak digunakan di negara-negara Eropa yang beriklim sedang.
Proses Pembuatan Gula Sebelum Dikonsumsi
Gula terbuat dari apa bukan hanya soal bahan baku, tapi juga proses panjang dari ladang hingga meja makan. Proses ini melibatkan beberapa tahapan penting.
1. Panen Tebu atau Bit
Proses dimulai dari pemanenan tebu atau bit. Batang tebu yang matang dipotong dan segera dikirim ke pabrik untuk diolah agar kualitas gula tetap terjaga.

2. Ekstraksi Jus
Tebu digiling untuk mengeluarkan cairan manis yang disebut jus tebu. Pada bit, prosesnya dilakukan lewat difusi dalam air panas. Jus ini mengandung sukrosa dan senyawa lain seperti protein dan pigmen.
3. Pemurnian
Langkah berikutnya, jus tebu atau bit dimurnikan. Senyawa pengotor diendapkan menggunakan kapur dan karbon dioksida agar hasil akhirnya jernih dan murni.
4. Penguapan
Jus murni dipanaskan dalam alat penguap hingga menjadi sirup pekat. Proses ini mengurangi kadar air dan mempersiapkan larutan untuk pengkristalan.
5. Kristalisasi
Sirup pekat didinginkan hingga terbentuk kristal gula. Kristal ini dipisahkan dari cairannya menggunakan centrifuge.
6. Pengeringan dan Pengemasan
Kristal dikeringkan agar tidak lembap lalu dikemas sesuai jenisnya: gula pasir putih, gula kasar, atau gula rafinasi. Tahap ini memastikan gula siap dipasarkan ke konsumen.
7. Distribusi
Gula hasil kemasan disalurkan ke pasar, swalayan, dan rumah tangga. Produk ini siap digunakan untuk berbagai keperluan memasak hingga industri makanan dan minuman.
Mengetahui gula terbuat dari apa membantu konsumen memahami kualitas dan proses produksinya. Selain itu, informasi ini mendorong pola konsumsi yang lebih cermat terhadap makanan tinggi gula.
Gula bukan musuh, tapi harus dikonsumsi dalam batas wajar. Organisasi kesehatan dunia juga mengimbau pengurangan asupan gula harian untuk menekan risiko obesitas dan diabetes (WHO, 2021).
Gula terbuat dari apa bukan hanya soal batang tebu atau bit, tapi proses panjang dari panen hingga jadi kristal manis di meja makan. Proses ini memastikan gula layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan jika digunakan secara moderat.
Tertarik mempelajari lebih jauh soal bahan makanan dan nutrisi sehari-hari? Program Studi S1 Gizi Kalsel di STIKes Husada Borneo siap mencetak ahli gizi andal yang mampu mengedukasi masyarakat berdasarkan sains dan data valid.
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran secara lengkap!
Sumber: http://repository.poltekpar-nhi.ac.id/1161/1/TA_201621648_BAB%20I.pdf