
Gigi Berlubang: Penyebab Tersembunyi yang Jarang Disadari
Banyak orang menganggap gigi berlubang hanya terjadi karena malas menyikat gigi atau terlalu sering makan manis. Padahal, ada sejumlah faktor tersembunyi yang sering kali luput dari perhatian, namun justru berperan besar dalam merusak enamel gigi secara perlahan. Memahami penyebab-penyebab ini sangat penting agar kita bisa mencegah kerusakan sejak dini dan menjaga kesehatan mulut tetap optimal.
Kebiasaan yang Membuat Gigi Berlubang Tanpa Disadari
Beberapa kebiasaan kecil dalam kehidupan sehari-hari dapat mempercepat terbentuknya gigi berlubang, walaupun terasa sepele. Misalnya, kebiasaan menyeruput minuman manis sedikit demi sedikit ternyata membuat gigi lebih sering terpapar gula sehingga bakteri lebih aktif menghasilkan asam. Begitu juga dengan kebiasaan ngemil sebelum tidur tanpa membersihkan mulut terlebih dulu. Asam yang menempel pada gigi bisa bertahan sepanjang malam dan mempercepat proses karies.
Selain itu, penggunaan sedotan secara intens saat minum minuman asam atau manis ternyata dapat mengarahkan paparan gula langsung ke bagian tertentu gigi. Akibatnya, area tersebut lebih rentan rusak. Hal-hal kecil seperti ini sering tidak dianggap berbahaya, padahal efek jangka panjangnya sangat merugikan kesehatan gigi.
Kurangnya Kadar Air Liur dan Dampaknya pada Gigi
Salah satu penyebab tersembunyi gigi berlubang adalah menurunnya produksi air liur. Air liur memiliki peran penting untuk menetralkan asam, membersihkan sisa makanan, dan menjaga enamel tetap kuat. Ketika seseorang mengalami mulut kering, baik karena dehidrasi, konsumsi obat tertentu, atau sering bernapas lewat mulut, gigi menjadi lebih mudah terkikis.
Beberapa orang tidak sadar bahwa kondisi medis seperti diabetes tak terkontrol atau gangguan autoimun juga dapat mengurangi produksi air liur. Tanpa perlindungan alami ini, enamel melemah lebih cepat dan bakteri lebih mudah berkembang biak. Inilah salah satu alasan mengapa perawatan kesehatan gigi harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya fokus pada kebersihan mulut saja.
Pola Makan Modern yang Berisiko Tinggi
Makanan kemasan yang semakin mudah diakses membuat sebagian orang tanpa sadar mengonsumsi gula dan karbohidrat olahan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Karbohidrat sederhana cepat berubah menjadi asam saat bercampur dengan bakteri mulut. Makanan seperti roti putih, keripik, dan biskuit merupakan contoh makanan yang tampak tidak berbahaya, namun menyumbang besar terhadap risiko kerusakan gigi.
Bukan hanya itu, minuman berenergi dan minuman soda memiliki tingkat keasaman tinggi yang dapat mengikis enamel hanya dalam hitungan menit. Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi gula dan asam secara rutin merupakan pemicu utama masalah gigi di masyarakat modern. Kebiasaan ini sering tidak disadari, apalagi pada anak-anak yang menyukai camilan manis.

Peran Faktor Hormonal yang Membuat Gigi Berlubang
Perubahan hormon pada perempuan, terutama saat pubertas, kehamilan, atau menopause, dapat meningkatkan risiko gigi rusak. Hormon yang naik turun memengaruhi kadar air liur serta sensitivitas gusi. Ketika gusi mulai meradang, bakteri akan lebih mudah menumpuk dan memicu gigi berlubang. Kondisi ini sering dianggap hal biasa dan jarang dikaitkan dengan kesehatan gigi, padahal dampaknya cukup signifikan.
Bahkan, stres yang berkepanjangan juga bisa memengaruhi hormon dan kebiasaan seseorang, seperti menggemeretakkan gigi atau mengonsumsi makanan manis untuk mengurangi ketegangan. Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan kesehatan gigi lebih rentan, terutama bila tidak dibarengi dengan pola hidup yang baik.
Kesimpulan
Gigi berlubang bukan hanya persoalan kebersihan mulut yang kurang terjaga, tetapi juga dipengaruhi berbagai faktor tersembunyi yang sering tidak disadari, mulai dari kebiasaan kecil, pola makan, hingga kondisi tubuh secara keseluruhan. Dengan memahami penyebab-penyebab ini, kita dapat melakukan langkah pencegahan lebih tepat dan menjaga kesehatan gigi dalam jangka panjang.
Sementara bagi yang ingin melanjutkan studi jurusan perekam dan informasi kesehatan Kaltim, STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://kemkes.go.id/app_asset/file_content_download/1737348723678dd6738d8127.20848648.pdf
https://jada.ada.org/article/S0002-8177(14)60378-0/fulltext
https://www.nidcr.nih.gov/health-info/tooth-decay
https://jurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/JKG/article/view/2238
Tag:gigi, Gigi Berlubang
