
Gendang Telinga: Tanda Kerusakan yang Sering Diabaikan
Kerusakan pada gendang telinga sering kali tidak disadari karena gejalanya bisa muncul perlahan dan dianggap sebagai masalah telinga biasa. Padahal, bagian kecil berbentuk tipis ini memegang peran penting dalam proses pendengaran. Ketika terjadi gangguan, kemampuan mendengar dapat menurun dan bahkan memicu infeksi berulang. Itulah sebabnya penting untuk memahami tanda-tanda kerusakan sejak dini agar perawatan bisa dilakukan sebelum kondisinya semakin parah.
Apa Itu Gendang Telinga dan Mengapa Penting?
Gendang telinga adalah membran tipis yang berfungsi mengantarkan getaran suara dari telinga luar ke telinga tengah. Ketika bagian ini robek, meradang, atau mengalami tekanan yang tidak normal, suara tidak dapat dihantarkan dengan optimal sehingga pendengaran pun menjadi terganggu. Bukan hanya itu, kerusakan pada bagian ini juga dapat membuka jalan masuk bagi bakteri sehingga infeksi lebih mudah terjadi.
Masyarakat sering menganggap masalah pendengaran hanyalah efek “telinga tersumbat” atau kotoran telinga yang menumpuk. Padahal, jika gejala berlangsung cukup lama, bisa jadi kerusakan gendang telinga adalah penyebabnya.
Tanda Kerusakan Gendang Telinga yang Sering Diabaikan
Ada sejumlah tanda dari kerusakan gendang telinga yang tidak disadari, diantanya yaitu:
1. Penurunan Pendengaran Secara Tiba-Tiba
Penurunan kemampuan mendengar sering dianggap wajar, terutama jika disertai pilek atau flu. Namun jika suara terasa jauh, sayup, atau tidak sejelas sebelumnya tanpa alasan yang jelas, ini bisa mengarah pada kerusakan gendang telinga. Kondisi ini terjadi karena robekan kecil menjadikan getaran suara tidak dapat diteruskan dengan sempurna.
2. Rasa Nyeri atau Tekanan pada Telinga
Sebagian orang menunda memeriksakan diri karena menganggap rasa nyeri hanyalah iritasi ringan. Nyeri yang muncul saat menelan, batuk, atau ketika telinga terpapar angin kencang adalah tanda yang tidak boleh diabaikan. Nyeri semacam ini bisa menjadi indikasi adanya peradangan atau robekan pada gendang telinga.
3. Cairan yang Keluar dari Telinga
Keluarnya cairan berwarna kekuningan atau bahkan bercampur darah merupakan gejala paling jelas, tetapi justru paling sering dianggap sebagai infeksi ringan. Jika kondisi ini muncul bersamaan dengan penurunan pendengaran, kemungkinan besar terdapat gangguan pada gendang telinga yang perlu segera mendapatkan penanganan medis.
4. Denging atau Bunyi Berdengung (Tinnitus)
Telinga berdenging tidak selalu berarti kelelahan atau stres. Dalam beberapa kasus, ini merupakan tanda adanya gangguan pada membran telinga yang menangkap getaran suara. Jika tinnitus muncul tiba-tiba setelah terpapar suara keras, seperti konser musik atau ledakan petasan, kerusakan gendang telinga bisa menjadi penyebabnya.
Penyebab Kerusakan Gendang Telinga yang Perlu Diwaspadai
Sementara itu, ada beberapa penyebab kerusakan pada gendang telinga:
1. Infeksi Telinga Tengah
Infeksi telinga tengah adalah penyebab paling umum kerusakan gendang telinga. Tekanan cairan berlebih dapat membuat membran menonjol dan akhirnya robek jika tidak segera ditangani.
2. Trauma Akibat Benda Asing
Kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud atau benda lain menjadi salah satu penyebab gendang telinga robek. Banyak orang tidak sadar bahwa gerakan terlalu dalam atau terlalu keras dapat merusak jaringan tipis tersebut.
3. Paparan Suara Keras
Suara keras yang meledak mendadak, seperti petasan atau ledakan, dapat menyebabkan robekan kecil pada membran telinga. Meskipun tampak sepele, efeknya bisa menetap jika tidak segera diperiksa.
4. Perubahan Tekanan Mendadak
Perubahan tekanan udara, seperti saat menyelam atau naik pesawat, dapat menekan membran telinga secara ekstrem. Jika telinga tidak beradaptasi dengan baik, gendang telinga bisa mengalami kerusakan.

Cara Mencegah Kerusakan Pada Gendang Telinga
Pencegahan bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti menghindari kebiasaan mengorek telinga, menggunakan pelindung telinga di area bising, serta menjaga kesehatan saluran napas agar infeksi tidak menjalar ke telinga tengah. Jika muncul tanda-tanda mencurigakan, periksakan diri ke tenaga kesehatan sebelum kondisinya memburuk.
Kesimpulan
Kerusakan gendang telinga sering kali berawal dari gejala ringan yang dianggap sepele. Padahal, gangguan kecil ini bila diabaikan dapat mengurangi kemampuan mendengar dan memicu infeksi telinga berulang. Dengan mengenali gejala dan penyebabnya sejak dini, masyarakat dapat lebih cepat mencari bantuan medis dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan D3 rekam medis Kalimantan Barat, STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/836/cara-menjaga-kesehatan-telinga
https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/penyakit-organ-indera/gangguan-pendengaran
https://www.journals.elsevier.com/journal-of-otology
https://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/228
Tag:gendang telinga, telinga
