3 Gangguan Makan Pada Remaja dan Gejalanya
Gangguan makan pada remaja adalah sebuah gangguan mental pada remaja saat mereka sedang mengonsumsi makanan. Remaja yang mengalami gangguan makan ini biasanya memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak makanan. Selain itu, gangguan ini menyebabkan remaja terlalu terobsesi pada berat badan dan bentuk tubuhnya.
Ada beberapa jenis gangguan makan yang bisa diderita oleh remaja maupun orang dewasa, ada tiga jenis yang paling sering dijumpai pada remaja. Kuliah ilmu gizi Banjarbaru akan menjabarkan penjelasannya berikut ini.
Anorexia Nervosa
Gangguan makan satu ini ditandai dengan rasa takut berlebihan terhadap berat badan yang meningkat dan adanya penolakan untuk tetap mempertahankan berat badan yang sehat. Gangguan ini disebabkan oleh pencitraan diri yang menyimpang, karena dipengaruhi oleh bias kognitif atau penyimpangan dalam menilai sebuah situasi.
Remaja yang mengalami gangguan anorexia nervosa ini akan membatasi asupan makanannya, karena dia merasa berat badannya berlebihan. Walau pada kenyataannya, tubuhnya sudah ramping atau bahkan terlalu kurus.
Bulimia Nervosa
Gangguan makan pada remaja ini ditandai dengan usaha untuk memuntahkan kembali apa yang telah dimakan sebelumnya secara terus-menerus. Gangguan ini termasuk bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Seseorang yang mengalami bulimia nervosa biasanya memuntahkan kembali makanan yang dikonsumsi dengan menggunakan obat pencahar atau obat yang membuang cairan tubuh.
Tindakan yang dilakukan tersebut muncul karena adanya perasaan bersalah karena telah banyak mengonsumsi makanan, dan takut mengalami berat badan yang berlebihan. Akibat yang bisa dirasakan oleh remaja yang mengalami bulimia ini adalah peradangan pada tenggorokan, gigi sensitif dan rusak, gangguan elektrolit, dehidrasi parah karena kurangnya cairan, dan lain sebagainya.
Binge Eating
Remaja juga bisa mengalami gangguan makan yang disebut binge eating, yaitu kebiasaan makan terlalu banyak sampai menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Gangguan ini biasanya ditandai dengan kebiasaan selalu makan meskipun tidak merasa lapar, merasa bersalah pada diri karena makan banyak. Selain itu kebiasaan menyimbunyikan makanan dan makan dengan porsi yang besar juga termasuk gangguan ini.
Binge eating membuat remaja mengalami penurunan kualitas hidup yang memengaruhi kondisi fisik, psikologis, sosial, dan perekonomian seseorang seperti meningkatkan risiko kematian dan bunuh diri. Gejala gangguan ini meliputi cara makan yang jauh lebih cepat dibanding biasanya, makan dalam porsi banyak meskipun tidak lapar, menyendiri saat makan, dan lain sebagainya.
Anda bisa mempelajari gangguan makan pada remaja dengan mengikuti kuliah ilmu gizi Banjarbaru di Stikes Husada Borneo. Dapatkan informasi lebih lengkap melalui website STIKes Husada Borneo dan Instagram STIKes Husada Borneo @stikeshb.