Fungsi Hemoglobin dan Kaitannya dengan Kesehatan
Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi yang ditemukan dalam sel darah merah (eritrosit) dan berperan memberi warna merah pada darah. Fungsi hemoglobin sangat vital dalam kelangsungan fungsi tubuh, terutama dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai fungsi hemoglobin dan beberapa kondisi yang berkaitan dengan kadar hemoglobin yang tinggi maupun rendah.
Fungsi Utama Hemoglobin
Hemoglobin memiliki peran penting dalam tubuh yang tidak hanya terbatas pada pengangkutan oksigen, tetapi juga berfungsi mengelola gas lain dalam darah. Berikut adalah beberapa fungsi hemoglobin dan kaitannya dengan kesehatan:
Mengikat Oksigen dari Paru-Paru
Hemoglobin mengikat oksigen yang dihirup dari paru-paru dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh. Ini memastikan setiap sel mendapatkan oksigen yang diperlukan untuk proses metabolisme dan produksi energi.
Mengangkut Karbon Dioksida ke Paru-Paru
Ketika sel-sel tubuh menggunakan oksigen, mereka menghasilkan karbon dioksida sebagai produk sampingan. Hemoglobin membantu mengangkut karbon dioksida ini kembali ke paru-paru, di mana gas ini dikeluarkan dari tubuh saat kita bernapas.
Mengikat Gas Lain
Selain oksigen dan karbon dioksida, hemoglobin juga dapat berikatan dengan gas lain seperti karbon monoksida dan nitrogen oksida. Namun, karbon monoksida memiliki afinitas yang jauh lebih kuat dengan hemoglobin dibandingkan oksigen, yang dapat menyebabkan keracunan karbon monoksida.
Menyimpan Zat Besi dalam Tubuh
Sekitar 70% dari total zat besi dalam tubuh manusia terkandung di dalam hemoglobin. Fungsi ini tidak hanya mendukung pengangkutan oksigen, tetapi juga menjaga suplai zat besi untuk mendukung berbagai proses fisiologis lainnya.
Memberi Warna Merah pada Darah
Hemoglobin adalah komponen utama yang memberi sel darah merah warna khasnya. Ketika terikat dengan oksigen, darah tampak merah cerah, sementara ketika oksigen dilepaskan, warnanya menjadi lebih gelap.
Struktur dan Jenis Hemoglobin
Hemoglobin memiliki beberapa jenis. Jenis yang paling umum pada orang dewasa sehat adalah Hemoglobin A (HgbA). Ada juga hemoglobin yang disebut Hemoglobin F (HgbF), atau hemoglobin janin, yang ditemukan pada janin dan bayi baru lahir. HgbF ini akan digantikan oleh HgbA setelah kelahiran.
Selain hemoglobin normal, ada juga jenis hemoglobin abnormal yang dapat mempengaruhi bentuk dan fungsi sel darah merah, serta kemampuannya untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Beberapa jenis hemoglobin abnormal termasuk:
- Hemoglobin S (HgbS): Ditemukan pada orang dengan penyakit sel sabit, yang menyebabkan sel darah merah menjadi kaku dan berbentuk bulan sabit, bukan bentuk bulat normal.
- Hemoglobin C (HgbC): Jenis ini memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam mengangkut oksigen dan dapat menyebabkan anemia ringan.
- Hemoglobin E (HgbE): Ditemukan terutama pada orang Asia Tenggara, jenis hemoglobin ini dapat menyebabkan anemia ringan atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Biasanya, sel darah merah berbentuk seperti donat dengan pusat yang tipis, namun kondisi hemoglobin abnormal dapat mengubah bentuk dan fungsi sel darah merah.
Kekurangan dan Kelebihan Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin yang normal berkisar antara 12-15 gram/dL untuk wanita dewasa dan 13-17 gram/dL untuk pria dewasa. Ketidakseimbangan kadar hemoglobin, baik terlalu tinggi atau rendah, bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan.
Kekurangan Hemoglobin (Anemia)
Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin rendah dan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Kehilangan darah (misalnya akibat pembedahan, menstruasi berat, atau perdarahan pada saluran pencernaan)
- Produksi sel darah merah yang rendah (misalnya akibat anemia aplastik atau kanker)
- Kerusakan sel darah merah (hemolisis) karena infeksi, racun, atau penyakit seperti malaria
- Kekurangan nutrisi (zat besi, vitamin B12, asam folat)
- Penyakit ginjal, karena ginjal yang tidak sehat gagal memproduksi hormon yang merangsang produksi sel darah merah.
Kelebihan Hemoglobin
Peningkatan kadar hemoglobin bisa disebabkan oleh:
- Penyakit paru-paru seperti COPD atau fibrosis paru
- Penyakit jantung bawaan
- Kondisi seperti cor pulmonale (gagal jantung sisi kanan)
- Tinggal di dataran tinggi dengan kadar oksigen rendah
- Dehidrasi, yang menyebabkan konsentrasi hemoglobin tampak lebih tinggi.
Kondisi Hemoglobin Abnormal
Kelainan struktural hemoglobin dapat terjadi pada penyakit seperti anemia sel sabit dan talasemia, yang memerlukan perawatan khusus karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti nyeri, pembekuan darah, atau anemia kronis.
Baik kekurangan, kelebihan, maupun kondisi abnormal dapat memengaruhi fungsi hemoglobin dalam tubuh, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Kondisi-kondisi ini memerlukan perhatian medis yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Bagi Anda yang tertarik mendalami bidang pengelolaan darah, STIKes Husada Borneo menawarkan program studi D3 Teknologi Bank Darah Kalbar. Program ini memberikan pendidikan dan pelatihan mendalam mengenai manajemen darah untuk mempersiapkan Anda menjadi tenaga ahli yang kompeten di bidang kesehatan.
Bergabunglah bersama kami melalui stikeshb.ac.id atau follow @stikeshb di Instagram untuk update informasi menarik lain dalam bidang pendidikan dan kesehatan!
Sumber:
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/kadar-hemoglobin-normal
https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-hemoglobin-dan-kadar-normalnya-dalam-tubuh