
Faktor Penyebab Tensi Tinggi yang Harus Diketahui Sejak Dini
Penyebab tensi tinggi berasal dari berbagai faktor, baik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak. Hipertensi atau tensi tinggi sering muncul tanpa gejala jelas, tetapi dampaknya bisa fatal.
Komplikasi seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal dapat terjadi akibat tekanan darah yang tidak terkontrol. Memahami faktor pemicu sejak dini membantu mengurangi risiko serta menjaga kesehatan tubuh tetap optimal.
Apa Penyebab Tensi Tinggi?
Menurut Riskesdas (2018), beberapa faktor penyebab hipertensi meliputi usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan faktor genetik. Faktor-faktor ini tidak dapat diubah, tetapi ada juga faktor lain yang bisa dikontrol seperti kebiasaan merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, stres, serta konsumsi estrogen yang berlebihan. Salah satu penyebab utama lainnya adalah asupan garam yang berlebihan.
Indrawati, L., Werdhasari, A., & Kristanto, A. Y. (2009) juga menyebutkan bahwa hipertensi bisa disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Konsumsi makanan tinggi garam, kafein, dan monosodium glutamat (MSG) seperti vetsin, kecap, serta pasta udang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah.
Pencegahan Tensi Tinggi
Setelah mengetahui penyebab tensi tinggi, melakukan langkah pencegahan penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Berikut beberapa cara efektif yang dapat diterapkan:
1. Batasi Asupan Garam
Garam berlebih menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh yang meningkatkan tekanan darah. Makanan olahan, camilan kemasan, serta makanan cepat saji mengandung natrium tinggi dan perlu dihindari. Mengurangi garam dalam masakan serta memilih bumbu alami seperti rempah-rempah bisa menjadi solusi sehat.

2. Hindari Rokok dan Alkohol
Zat dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Alkohol juga dapat memicu lonjakan tekanan darah jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Menghentikan kebiasaan ini membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah hipertensi.
3. Kendalikan Stres
Stres berkepanjangan dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah akibat pelepasan hormon stres yang mempersempit pembuluh darah. Meditasi, latihan pernapasan, serta olahraga seperti yoga atau jalan santai bisa menjadi cara efektif mengurangi stres.
4. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik membantu menjaga elastisitas pembuluh darah serta meningkatkan sirkulasi darah. Minimal 30 menit olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko hipertensi.
5. Jaga Berat Badan Ideal
Obesitas meningkatkan beban kerja jantung dan tekanan darah. Mengatur pola makan sehat dengan mengurangi gula serta lemak jenuh dan mengimbangi dengan olahraga teratur sangat penting untuk mencegah hipertensi.
6. Batasi Kafein dan MSG
Konsumsi berlebihan kafein dari kopi atau teh dan monosodium glutamat (MSG) dalam makanan olahan dapat mengganggu keseimbangan tekanan darah. Batasi konsumsi agar tetap dalam kadar yang aman.
7. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
Buah dan sayur kaya akan kalium, serat, dan antioksidan yang membantu menstabilkan tekanan darah. Pisang, bayam, alpukat, serta wortel menjadi pilihan baik untuk menjaga kesehatan jantung.
Mengetahui penyebab tensi tinggi serta cara mencegahnya dapat membantu mengurangi risiko hipertensi di kemudian hari. Kesadaran sejak dini menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan secara optimal.
Jika Anda berminat untuk berkarier dalam pengelolaan darah, Anda bisa mendaftarkan diri untuk berkuliah di jurusan d3 teknologi bank darah kalimantan barat, STIKes Husada Borneo. Kunjungi stikeshb.ac.id untuk mendapatkan informasi lengkap tentang jurusan dan pendaftaran.
Sumber:
https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/wacana/article/download/120/69