
Dengue Fever: Pengertiaan, Pencegahan, dan Cara Mengatasinya
Dengue fever atau kerap disebut demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sering muncul di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan orang terinfeksi dengue fever, dengan banyak kasus berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
Kasus dengue fever cenderung meningkat saat musim hujan karena lingkungan yang lembap menjadi tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti syok akibat perdarahan hebat. Oleh karena itu, penting memahami gejala, faktor risiko, serta cara pencegahan untuk menghindari dampak yang lebih buruk.
Apa Itu Dengue Fever?
Menurut WHO, dengue fever adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan telah menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Penyakit ini berkembang pesat, terutama di Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat.
Dari 2,5 miliar orang yang berisiko terkena dengue fever, sekitar 1,3 miliar berada di Asia Tenggara. Penyakit ini mengalami peningkatan 30 kali lipat dalam 50 tahun terakhir, dengan penyebaran dari perkotaan ke pedesaan. Setiap tahun, sekitar 50 juta orang terinfeksi dengue fever, dengan sebagian besar kasus terjadi di daerah tropis.
Dengue fever disebabkan oleh virus dengue yang terdiri dari empat serotipe. Seseorang yang pernah terinfeksi tetap berisiko terkena infeksi ulang dengan serotipe lain, yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami dengue berat.
Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti dengue berat.
Faktor Risiko Dengue Fever
Menurut studi oleh M.G. Tansil et al. (2019), beberapa faktor berkontribusi terhadap penyebaran dengue fever. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama memiliki peran besar dalam penularan virus ini.
Lingkungan sekitar sangat memengaruhi perkembangbiakan nyamuk. Genangan air yang tidak dikelola dengan baik menjadi tempat ideal bagi nyamuk bertelur. Selain itu, imunitas tubuh yang lemah dapat meningkatkan risiko infeksi.
Perilaku manusia dalam menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting. Langkah-langkah seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas terbukti efektif dalam mengurangi populasi nyamuk dan menekan angka kejadian dengue fever.
Pencegahan Dengue Fever
Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk mengatasi dengue fever. Pencegahan menjadi langkah terbaik agar terhindar dari penyakit ini.
1. Menghindari gigitan nyamuk
Menggunakan kelambu, pakaian panjang, dan obat nyamuk membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk. Memasang kawat anti-nyamuk di jendela juga efektif mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
2. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
Menguras bak mandi, menutup wadah air, serta mendaur ulang barang yang dapat menampung air perlu dilakukan secara rutin. Langkah ini mencegah nyamuk berkembang biak di sekitar tempat tinggal.

3. Fogging dan penggunaan larvasida
Fogging menggunakan insektisida efektif membunuh nyamuk dewasa. Larvasida seperti abate digunakan untuk membunuh jentik nyamuk di tempat penampungan air.
4. Vaksinasi dengue
Beberapa negara telah menggunakan vaksin dengue untuk kelompok usia tertentu. Meski belum tersedia secara luas, vaksin ini membantu mengurangi risiko infeksi berat pada individu yang sudah pernah terinfeksi sebelumnya.
Jika mengalami gejala dengue fever, segera pergi ke dokter atau fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Ini karena keterlambatan penanganan dapat meningkatkan risiko komplikasi, terutama jika kondisi berkembang menjadi dengue berat.
Dengue fever dapat dicegah melalui kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat. Jika tertarik belajar lebih dalam tentang pengelolaan darah, kuliah Bank Darah Banjarmasin di STIKes Husada Borneo dapat menjadi pilihan yang tepat.
Untuk informasi pendaftaran lengkap, kunjungi stikeshb.ac.id. Jangan lupa follow @stikeshb di Instagram untuk konten menarik seputar dunia kesehatan dan pendidikan!
Sumber:
https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/44188/9789241547871_eng.pdf?sequence=1
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/31760/31144