Dampak Kekurangan Sel Darah Merah pada Tubuh
Sel darah merah merupakan komponen utama darah yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan sel darah merah dapat memengaruhi fungsi tubuh secara signifikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, dampak, dan cara mengatasi kekurangan sel darah merah.
Apakah Kekurangan Sel Darah Merah Sama dengan Anemia?
Ya, anemia adalah gangguan darah yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini bisa bersifat genetik atau terjadi karena faktor tertentu selama hidup seseorang.
Dampak Kekurangan Sel Darah Merah
Terkadang, kekurangan sel darah merah tidak langsung menunjukkan dampak hingga kadar hemoglobin dalam tubuh turun drastis. Oleh karena itu, memahami dampaknya sedini mungkin menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan.
1. Kelelahan Ekstrem
Tubuh yang kekurangan oksigen akan cepat merasa lelah, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan.
2. Detak Jantung Cepat
Jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan oksigen, sehingga menyebabkan palpitasi atau detak jantung yang tidak normal.
3. Sesak Napas
Kekurangan oksigen membuat Anda kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas.
4. Pusing atau Pingsan
Kurangnya oksigen ke otak dapat menyebabkan kepala terasa ringan hingga pingsan.
5. Kulit Pucat dan Kuku Rapuh
Kekurangan hemoglobin membuat kulit, kuku, gusi, atau bagian dalam mulut terlihat pucat.
6. Pembengkakan pada Tangan dan Kaki
Gangguan peredaran darah dapat menyebabkan pembengkakan pada area tertentu.
Selain itu, dampak kekurangan sel darah merah juga dirasakan oleh perempuan dalam siklus menstruasi mereka. Penelitian oleh Kristianti et al. (2014) menunjukkan bahwa anemia dapat memengaruhi keteraturan siklus menstruasi pada remaja perempuan.
Penyebab Kekurangan Sel Darah Merah
Kondisi kekurangan sel darah merah bisa berasal dari berbagai faktor internal dan eksternal, di antaranya:
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
Efek Samping Obat
Penggunaan obat-obatan seperti NSAID, aspirin, atau antibiotik dapat memengaruhi produksi sel darah merah.
Kehilangan Darah
Kehilangan darah akut akibat trauma, operasi, atau persalinan, serta kehilangan darah kronis seperti menstruasi berat atau wasir.
Penyakit Inflamasi
Penyakit seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, dan penyakit ginjal dapat menurunkan produksi sel darah merah.
Kondisi Genetik
Penyakit seperti anemia sel sabit atau defisiensi G6PD dapat menyebabkan anemia sejak lahir.
Cara Mengatasi Kekurangan Sel Darah Merah
Cara mengatasi kekurangan sel darah merah bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh kekurangan nutrisi, konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan, dapat membantu. Suplementasi zat besi atau vitamin juga sering disarankan oleh dokter.
Dalam kasus yang lebih serius, transfusi darah atau perawatan medis lainnya mungkin diperlukan. Pemeriksaan rutin untuk mengetahui kadar hemoglobin sangat penting, terutama jika Anda sering mengalami gejala seperti kelelahan ekstrem atau sesak napas.
Sebagai langkah pencegahan, jaga pola makan sehat dan seimbang untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup. Wanita dengan siklus menstruasi berat juga perlu memperhatikan asupan zat besi agar terhindar dari anemia.
Bagi Anda yang tertarik mendalami ilmu tentang pengelolaan darah, berkuliah di Prodi Teknologi Bank Darah Martapura, STIKes Husada Borneo, menjadi pilihan yang tepat.
Program ini membekali Anda dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung pengelolaan bank darah secara profesional.
Kunjungi stikeshb.ac.id atau ikuti @stikeshb di Instagram untuk informasi lengkap pendaftaran prodi Bank Darah!
Sumber:
https://journal.ugm.ac.id/jurnalpemuda/article/download/32036/19360