Daftar Pekerjaan Bank Darah di Rumah Sakit?
Pekerjaan Bank Darah di Rumah Sakit tidak bisa diremehkan karena sudah diatur dalam Permenkes No 83 Tahun 2014. Dimana hal itu menegaskan bahwa Bank Darah di Rumah Sakit (BDRS) adalah unit pelayanan di Rumah Sakit yang bertugas untuk memastikan ketersediaan darah untuk transfusi yang aman, berkualitas, dan cukup jumlahnya guna mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Lalu yang jadi pertanyaan adalah apa saja pekerjaan Bank Darah di Rumah Sakit? Terlebih lagi untuk fokus lulusan D3 teknologi bank darah buntok?
Pekerjaan Bank Darah di Rumah Sakit
Pekerjaan Bank Darah di Rumah Sakit melibatkan berbagai tugas yang berkaitan dengan pengelolaan, pengolahan, dan distribusi produk darah. Berikut adalah beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh staf Bank Darah di Rumah Sakit:
1. Pengumpulan Darah
Pekerjaan Bank Darah dimulai dengan pengumpulan darah dari pendonor yang telah memenuhi persyaratan keamanan dan kelayakan. Staf Bank Darah bertanggung jawab untuk melakukan prosedur pengumpulan darah, seperti donor darah sukarela atau donor darah autologus (darah yang diambil dari pasien untuk keperluan transfusi diri sendiri).
2. Pengujian Darah
Setelah darah dikumpulkan, staf Bank Darah melakukan pengujian untuk memeriksa kesesuaian dan keamanan produk darah. Pengujian ini meliputi tes darah lengkap (hematologi), tes kelompok darah dan faktor Rh, tes penyakit menular darah seperti HIV, hepatitis, sifilis, dan tes lainnya sesuai protokol yang ditetapkan.
3. Penyimpanan dan Pengelolaan Produk Darah
Staf Bank Darah bertanggung jawab untuk menyimpan produk darah yang telah dikumpulkan dengan benar, baik itu darah utuh, komponen darah (seperti konsentrat eritrosit, plasma, dan trombosit), atau produk darah derivatif. Mereka harus menjaga integritas dan keamanan produk darah dengan mematuhi peraturan dan standar yang berlaku.
4. Distribusi dan Pengiriman Produk Darah
Bank Darah juga bertugas untuk mendistribusikan produk darah kepada pasien yang membutuhkan, baik di dalam rumah sakit itu sendiri maupun ke rumah sakit lain yang membutuhkan pasokan darah. Distribusi dilakukan sesuai dengan protokol dan prioritas medis untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan produk darah yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
5. Manajemen Stok Darah
Staf Bank Darah harus melakukan manajemen stok darah yang efisien dan akurat, termasuk pemantauan persediaan darah, pemrosesan darah yang kadaluwarsa atau tidak layak pakai, dan pengelolaan persediaan darah yang sesuai dengan prinsip FIFO (First In, First Out) untuk memastikan kelangsungan pasokan darah yang cukup.
6. Pelaporan dan Pencatatan
Staf Bank Darah bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan dan pelaporan yang akurat terkait kegiatan pengumpulan, pengujian, penyimpanan, distribusi, dan manajemen stok darah. Hal ini diperlukan untuk keperluan audit, pelacakan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
7. Edukasi dan Konseling
Staf Bank Darah juga berperan dalam memberikan edukasi dan konseling kepada pendonor darah potensial mengenai proses pengumpulan darah, manfaat donor darah, serta pentingnya keselamatan dan kelayakan darah yang dikumpulkan.
Kesimpulan
Secara ringkas, pekerjaan Bank Darah di Rumah Sakit adalah menyediakan layanan darah yang komprehensif, antara lain meliputi:
- Permintaan darah
- Menyimpan persediaan darah
- Melakukan uji cocok serasi (cross match)
- Melakukan pemeriksaan serologi golongan darah (blood typing)
- Melakukan uji saring (blood screening)
Bagi Anda yang berminat menjadi staf bank darah, maka bisa menempuh pendidikan D3 teknologi bank darah buntok di STIKes Husada Borneo. Dan untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi www.stikeshb.ac.id atau laman Instagram STIKes Husada Borneo.