
Daftar 4 Rumah Adat Kalimantan Selatan yang Unik dan Menarik
Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu kekayaan budaya yang menonjol adalah rumah adatnya yang mencerminkan keunikan arsitektur tradisional dan kearifan lokal masyarakat setempat. Rumah adat Kalimantan Selatan tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga fungsi dan filosofi yang mencerminkan kehidupan sosial, spiritual, dan lingkungan masyarakatnya. Dalam artikel ini, akan membahas berbagai rumah adat Kalimantan Selatan yang unik dan menarik.
Sekilas Tentang Budaya Kalimantan Selatan
Budaya Kalimantan Selatan sangat dipengaruhi oleh keanekaragaman suku yang mendiami wilayah ini, terutama suku Banjar yang merupakan kelompok etnis terbesar. Selain suku Banjar, terdapat juga suku Dayak yang hidup berdampingan dengan budaya Banjar. Interaksi kedua suku ini menciptakan kekayaan adat istiadat yang unik.
Kalimantan Selatan dikenal dengan tradisi lisan, seni tari, seni musik, dan kerajinan tangan. Misalnya, seni madihin (puisi tradisional) dan seni tari seperti tari Baksa Kembang menjadi bagian penting dari budaya masyarakat. Selain itu, Kalimantan Selatan juga memiliki berbagai upacara adat yang terkait dengan siklus kehidupan, seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian.
Semua tradisi tersebut terjalin erat dengan nilai-nilai Islam yang menjadi agama mayoritas masyarakat Banjar. Arsitektur tradisional di Kalimantan Selatan juga mencerminkan budaya lokal. Rumah adat di wilayah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal tetapi juga simbol status sosial dan identitas budaya.
Jenis-Jenis Rumah Adat di kalimantan Selatan
Setiap jenis rumah adat Kalimantan Selatan memiliki ciri khas dan makna yang mendalam, baik dari segi arsitektur maupun penggunaan bahan-bahan alami. Rumah-rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai simbol kehidupan dan kepercayaan masyarakatnya. Berikut selengkapnya:
1. Rumah Bubungan Tinggi
Sumber gambar: https://simdapokbud.banjarkab.go.id/objek-budaya/cagar-budaya/66
Rumah adat Bubungan Tinggi adalah rumah tradisional Suku Banjar yang paling utama, yang dulunya digunakan sebagai kediaman Sultan Banjar.
- Bahan utama: Kayu ulin, yang sangat kuat dan tahan lama.
- Arsitektur: Rumah panggung dengan tiang-tiang tinggi yang jaraknya sekitar 2 meter dari tanah, memberi kesan rumah yang sangat tinggi.
- Makna filosofis: Melambangkan pohon kehidupan yang mencerminkan Ciri tambahan: Dihiasi dengan ukiran dan ornamen yang memiliki makna mendalam.
2. Rumah Gajah Baliku
Sumber gambar: https://simdapokbud.banjarkab.go.id/objek-budaya/cagar-budaya/67
Rumah adat ini juga merupakan rumah tradisional Suku Banjar yang digunakan oleh kerabat Sultan.
- Bahan utama: Kayu ulin, sama seperti Bubungan Tinggi.
- Arsitektur: Rumah panggung, namun ruang tamu tidak bertingkat seperti pada Bubungan Tinggi.
- Makna filosofis: Sama-sama melambangkan hubungan harmonis dan keseimbangan.
- Ciri tambahan: Semua rumah adat Banjar menghadap ke sungai sebagai simbol kedekatan budaya dengan air.
3. Rumah Palimasan
Sumber gambar: https://berita.99.co/rumah-adat-banjar-kalimantan-selatan/
Rumah ini dulunya digunakan oleh Bendaharawan Kerajaan untuk menyimpan harta milik Sultan.
- Bahan utama: Kayu ulin yang lebih besar dan kuat.
- Arsitektur: Atap berbentuk limas, dengan ruang tambahan yang disebut anjung di sisi rumah.
- Makna filosofis: Kehati-hatian dan keteraturan dalam menjaga harta benda.
- Ciri tambahan: Rumah ini didesain dengan atap yang menyerupai limas.
4. Rumah Balai Bini
Sumber gambar: https://wisato.id/wisata-budaya/rumah-adat-balai-bini-pesona-rumah-raja-untuk-sang-puteri/#google_vignette
Rumah ini digunakan sebagai kediaman para putri Sultan atau perempuan dalam keluarga Sultan.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Bangunan induk berbentuk segi empat dengan atap perisai, simbol perlindungan untuk kaum wanita.
- Ciri tambahan: Teras dikelilingi pagar randang besi, dan anjung menggunakan atap sengkuap.
5. Rumah Tadah Alas
Sumber gambar: https://budayanesia.com/rumah-tadah-alas/
Rumah ini merupakan pengembangan dari Rumah Balai Bini dengan tambahan lapisan atap di bagian depan.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Atap depan berbentuk kanopi yang disebut Tadah Alas, memberi perlindungan pada bagian depan dan induk rumah.
- Makna filosofis: Keadilan dan perlindungan yang menyeluruh.
- Ciri tambahan: Sebagian rumah kini dicat, meski dahulu tidak.
6. Rumah Gajah Manyusu
Sumber gambar: https://destinasiwisata.banjarkab.go.id/utama/destinview/378
Rumah ini diperuntukkan bagi keturunan raja yang kelak akan menjadi pemimpin Kesultanan Banjar.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Atap berbentuk perisai yang terpotong di bagian depan, menyimbolkan calon Sultan yang belum resmi menjadi pemimpin.
- Ciri tambahan: Hiasan ukiran Banjar yang mencerminkan seni tradisional.
7. Rumah Balai Laki
Sumber gambar: https://pariwisataindonesia.id/jelajah/rumah-adat-balai-laki-dari-kalimantan-selatan/
Rumah ini digunakan oleh penggawa mantri dan prajurit Sultan. Dan berikut adalah sejumlah informasi yang perlu diketahui.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Atap berbentuk pelana kuda, dengan sirap dari kayu ulin.
- Ciri tambahan: Hanya ada satu pintu yang melambangkan jiwa kesatria yang gagah berani dan cerdas.
8. Rumah Palimbangan
Sumber gambar: https://destinasiwisata.banjarkab.go.id/utama/destinview/379
Rumah ini digunakan sebagai kediaman para tokoh agama Islam dan ulama. Dan berikut adalah sejumlah informasi yang perlu diketahui.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Atap depan berbentuk pelana, dengan teras yang dilindungi atap sindang langit.
- Makna filosofis: Menghormati agama Islam dan ulama, dengan empat pilar yang mewakili prinsip-prinsip Islam.
- Ciri tambahan: Ukiran anak catur dan motif Jamang di puncak rumah.
9. Rumah Cacak Burung
Sumber gambar: https://destinasiwisata.banjarkab.go.id/utama/destinview/377
Rumah ini merupakan rumah rakyat biasa dengan simbol magis penolak bala. Dan berikut adalah sejumlah informasi yang perlu diketahui.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Atap pelana di bagian induk dan atap limas di samping, membentuk tanda tambah (+).
- Ciri tambahan: Tanda tambah ini melambangkan penolakan bala dan kepercayaan terhadap magis.
10. Rumah Lanting
Sumber gambar:https://travel.kompas.com/read/2013/07/13/1130386/Rumah.Lanting.Berganti.Wajah?page=all
Rumah rakit ini mengapung di atas air, terutama di sungai atau rawa. Dan berikut adalah sejumlah informasi yang perlu diketahui.
- Bahan utama: Batang pohon besar untuk pondasi, dan kayu lanan untuk dinding.
- Arsitektur: Atap pelana dengan tiang bambu atau kayu sebagai penghubung ke daratan.
- Ciri tambahan: Rumah ini mengapung dan digunakan untuk menyambungkan kehidupan manusia dengan alam air.
11. Rumah Joglo Gudang
Sumber gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Maket_Joglo_Gudang.JPG
Rumah tradisional yang menyerupai rumah Joglo Jawa, digunakan untuk menyimpan hasil hutan dan komoditas.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Atap limas dengan tambahan atap sindang langit dan hambin awan di bagian depan.
- Makna filosofis: Menunjukkan sikap rendah hati dan gemar berbagi.
- Ciri tambahan: Kolong rumah digunakan untuk penyimpanan barang.
12. Rumah Bangun Gudang
Sumber gambar: https://www.kanalkalimantan.com/tergerus-zaman-ini-nasib-11-jenis-rumah-adat-banjar/2/
Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus gudang untuk menyimpan barang dagangan.
- Bahan utama: Kayu ulin.
- Arsitektur: Bangunan berbentuk persegi panjang dengan atap limas.
- Ciri tambahan: Beranda kecil yang menunjukkan semangat kerja keras, serta ukiran Jamang di bagian pucuk rumah.
Rumah adat Kalimantan Selatan tidak hanya menjadi bukti keberagaman budaya tetapi juga warisan yang harus dilestarikan. Dengan memahami keunikan dan nilai filosofis yang terkandung dalam arsitektur rumah adat, kita dapat menghargai lebih dalam kearifan lokal masyarakat Kalimantan Selatan.
Kalimantan Selatan juga memiliki potensi besar di bidang pendidikan dan kebudayaan. Salah satu kampus yang turut berperan dalam melestarikan budaya dan memajukan pendidikan di wilayah ini adalah STIKes Husada Borneo. Sebagai salah satu institusi pendidikan terbaik, kampus ini berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang memahami pentingnya menjaga tradisi dan budaya lokal sekaligus mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Referensi Artikel:
- https://www.nusantara.eu.org/2014/10/rumah-adat-bubungan-tinggi-provinsi.html
- https://simdapokbud.banjarkab.go.id/objek-budaya/cagar-budaya/67
- https://budayanesia.com/rumah-tadah-alas/
- https://www.selasar.com/rumah-adat/kalimantan-selatan/
- https://pariwisataindonesia.id/jelajah/rumah-adat-balai-laki-dari-kalimantan-selatan/
- https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6327082/12-rumah-adat-kalimantan-selatan-keunikan-arsitektur-dan-filosofinya?single=1