Cuaca Panas Ekstrem? Ini Tips Adaptasi Bagi Mahasiswa Rantau
Cuaca panas ekstrem merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh mahasiswa rantau. Ini terutama bagi mereka yang berasal dari daerah dengan iklim lebih sejuk. Perubahan suhu yang drastis tidak hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan.
Suhu tinggi yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi dan gangguan panas lainnya. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa rantau untuk mengetahui cara beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem ini agar tetap sehat dan nyaman.
Mengapa Terjadi Cuaca Panas Ekstrem?
Gelombang panas terjadi ketika ada tekanan tinggi di atmosfer yang menyebabkan udara panas terperangkap di dekat permukaan tanah. Tekanan tinggi ini bertindak seperti kunci yang mencegah udara panas naik dan membentuk hujan, sehingga udara yang terjebak terus menjadi lebih panas. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa hari atau bahkan minggu, membuat suhu di suatu wilayah meningkat drastis.
Jika tidak diatasi dengan baik, cuaca panas ekstrem dapat sangat melemahkan tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dalam kondisi ini, kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri menurun, sehingga mengakibatkan kehilangan cairan yang berlebihan dan akhirnya menyebabkan dehidrasi.
Ketika tubuh terus-menerus kehilangan cairan, suhu tubuh akan naik, yang dapat memicu berbagai penyakit terkait panas, seperti sengatan panas (heat stroke), kelelahan akibat panas (heat exhaustion), dan kram panas (heat cramps).
Beberapa gejala umum dari gangguan panas ini meliputi keringat berlebihan, kram otot, kelemahan yang ekstrem, mual, pusing, pingsan, denyut nadi yang lemah, dan kulit yang terasa lembab atau kemerahan.
Tips Menghadapi Cuaca Panas Ekstrem
Bagi mahasiswa rantau yang harus beraktivitas di tengah cuaca panas ekstrem, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk beradaptasi dan menjaga kesehatan:
Cegah Dehidrasi
Salah satu bahaya utama dari cuaca panas ekstrem adalah dehidrasi. Ketika tubuh berkeringat untuk menurunkan suhu, cairan tubuh banyak terbuang. Oleh karena itu, pastikan Anda minum cukup air setiap hari, minimal 8 gelas.
Minumlah air secara teratur, meskipun Anda tidak merasa haus. Hindari minuman berkafein, minuman manis, dan alkohol, karena jenis minuman ini dapat memperparah dehidrasi.
Hindari Paparan Langsung Sinar Matahari
Jika memungkinkan, hindari keluar rumah atau melakukan aktivitas di luar ruangan saat matahari sedang terik, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Ini adalah waktu di mana sinar ultraviolet (UV) paling kuat dan berisiko merusak kulit serta meningkatkan suhu tubuh secara drastis.
Pilih Pakaian yang Sesuai
Pakailah pakaian yang berbahan ringan, longgar, dan berwarna terang. Kain seperti katun dapat membantu tubuh tetap sejuk dengan memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Hindari pakaian ketat atau berbahan sintetis yang bisa memerangkap panas dan membuat Anda lebih cepat merasa gerah.
Gunakan Tabir Surya (Sunscreen)
Lindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari dengan menggunakan sunscreen yang memiliki SPF minimal 30. Oleskan sunscreen setiap dua jam, terutama jika Anda sering berkeringat atau berada di luar ruangan dalam waktu yang lama. Penggunaan sunscreen dapat mencegah kulit terbakar, sekaligus mengurangi risiko kanker kulit akibat paparan sinar UV.
Cari Tempat Teduh
Saat berada di luar ruangan, carilah tempat yang teduh untuk beristirahat. Jika tidak memungkinkan, bawalah payung atau topi dengan pinggiran lebar untuk melindungi kepala dan wajah dari sinar matahari langsung. Selain itu, ketika berada di dalam ruangan, pastikan ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik.
Jadwalkan Aktivitas di Luar dengan Bijak
Jika Anda harus melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti berolahraga atau kegiatan lainnya, lakukan pada pagi atau sore hari saat suhu lebih rendah. Menghindari aktivitas berat saat cuaca panas terik dapat membantu mencegah kelelahan dan gangguan panas.
Cuaca panas ekstrem bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, terutama bagi mahasiswa rantau yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Pastikan untuk selalu menjaga hidrasi, mengenali tanda-tanda awal gangguan panas, dan beristirahat di tempat yang sejuk
Jika Anda berencana untuk menjadi mahasiswa Bank Darah Banjarbaru dan masih mencari tempat kuliah yang tepat, STIKes Husada Borneo Banjarbaru adalah pilihan terbaik! Untuk informasi lebih lanjut mengenai program studi Bank Darah serta proses pendaftaran, kunjungi stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb!
Sumber:
Berikut Tips Menghadapi Cuaca Panas Tak Biasa