
Ciri Ciri Darah Rendah: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Ciri ciri darah rendah penting dikenali sejak dini agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Tekanan darah rendah atau hipotensi sering kali tak disadari, padahal bisa berdampak serius bila dibiarkan.
Kondisi ini mungkin terlihat sepele, namun gejalanya dapat mengganggu kualitas hidup. Mengetahui penyebab, tanda, serta cara mencegahnya bisa menjadi langkah awal menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Apa Itu Tekanan Darah Rendah?
Hipotensi adalah kondisi saat tekanan darah berada di bawah normal. Tekanan darah normal berkisar antara 90–119 mmHg sistolik dan 60–79 mmHg diastolik.
Ketika tekanan berada di bawah 90/60 mmHg, itu sudah tergolong darah rendah. Sebaliknya, tekanan darah di atas 140/90 mmHg disebut hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Ciri-Ciri Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Ciri ciri darah rendah dapat muncul secara tiba-tiba maupun perlahan. Berikut adalah ciri-ciri umum yang perlu dipahami:
Pusing atau Kepala Terasa Ringan
Penderita darah rendah sering mengalami kepala terasa ringan, terutama saat bangun dari duduk atau tidur. Hal ini terjadi karena aliran darah ke otak tiba-tiba menurun.
Lemas Berlebihan
Tubuh terasa sangat lelah meski tidak melakukan aktivitas berat. Energi cepat terkuras dan sulit melakukan kegiatan harian secara optimal.
Pandangan Buram
Ketika tekanan darah turun, penglihatan menjadi tidak jelas atau kabur. Ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan darah ke mata dan otak.
Konsentrasi Menurun
Sulit fokus dalam berpikir atau bekerja menjadi gejala yang sering dirasakan. Otak kekurangan oksigen sehingga kemampuan berkonsentrasi menurun.
Mual hingga Muntah
Rasa mual bisa datang tiba-tiba dan terkadang disertai muntah. Ini merupakan reaksi tubuh saat sistem peredaran darah tidak bekerja maksimal.
Sesak Napas
Napas terasa pendek atau berat karena suplai oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemas dan tidak nyaman.
Pingsan
Gejala ini muncul bila darah tidak cukup sampai ke otak. Tubuh secara otomatis kehilangan kesadaran sebagai bentuk proteksi alami.

Ciri ciri darah rendah ini tidak boleh diabaikan. Jika terjadi berulang, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.
Pencegahan dan Cara Mengatasi Darah Rendah
Mencegah darah rendah bisa dimulai dari kebiasaan sederhana. Gaya hidup sehat sangat berpengaruh terhadap stabilnya tekanan darah.
Berikut beberapa cara mudah untuk mencegah dan mengurangi gejala hipotensi:
1. Perbanyak Minum Air Putih
Hidrasi membantu menjaga volume darah tetap stabil. Tubuh pun terhindar dari dehidrasi penyebab hipotensi.
2. Konsumsi Makanan Bernutrisi
Pilih makanan kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Nutrisi tersebut penting untuk pembentukan sel darah merah.
3. Hindari Berdiri Terlalu Cepat
Bangun perlahan saat dari posisi duduk atau tidur. Ini mencegah tekanan darah tiba-tiba turun.
4. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki bisa memperbaiki sirkulasi darah. Tubuh jadi lebih bugar dan tekanan darah stabil.
5. Gunakan Stoking Kompresi
Bagi yang sering mengalami pingsan atau nyeri kepala, stoking khusus bisa bantu aliran darah tetap lancar.
6. Periksa Tekanan Darah Secara Berkala
Pemantauan rutin membantu deteksi dini perubahan tekanan darah. Konsultasi ke dokter bila muncul gejala berulang.
Ciri ciri darah rendah bisa dikendalikan bila disadari sejak dini. Pencegahan lebih baik daripada harus mengobati. Bagi Anda yang tertarik memahami lebih dalam soal pengelolaan darah dan tekanan darah, jurusan D3 Bank Darah Banjarbaru di STIKes Husada Borneo menjadi pilihan tepat.
Program ini membekali mahasiswa pengetahuan praktis dan ilmiah seputar transfusi, pengolahan darah, serta edukasi kesehatan masyarakat. Daftarkan diri Anda di stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi lebih lanjut!
Sumber: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis/article/download/61606/pdf