Cara Menulis Sitasi Jurnal atau Jurnal Artikel yang Benar
Sitasi jurnal adalah hal yang penting dalam penulisan karya ilmiah. Menulis sitasi yang benar akan meningkatkan kredibilitas tulisan serta memberi penghargaan pada sumber yang digunakan. Artikel ini akan membahas bagaimana cara menulis sitasi jurnal yang tepat dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pentingnya Sitasi dalam Penulisan Karya Ilmiah
Sitasi jurnal sangat penting dalam karya ilmiah karena menunjukkan keaslian dan sumber informasi yang digunakan. Tanpa sitasi yang jelas, pembaca tidak dapat mengetahui asal usul informasi yang disampaikan. Selain itu, penulisan sitasi yang benar membantu menghindari plagiarisme yang dapat merugikan penulis dan mengurangi kepercayaan terhadap karya ilmiah tersebut.
Penulisan sitasi jurnal dilakukan menggunakan metode author-date. Metode ini menyarankan untuk mencantumkan nama belakang penulis, diikuti dengan tahun terbit sumber yang disitasi. Format ini memudahkan pembaca untuk menemukan referensi secara jelas dan mudah dipahami. Misalnya, untuk jurnal yang ditulis oleh penulis bernama “Siti Aulia” yang diterbitkan pada tahun 2022, sitasi yang benar adalah (Aulia, 2022).
Aturan Dasar Penulisan Sitasi Jurnal
Ada beberapa aturan dasar dalam menulis sitasi jurnal yang perlu diperhatikan:
- Nama Penulis: Tulis nama belakang penulis terlebih dahulu, diikuti oleh inisial nama depan. Jika ada lebih dari satu penulis, pisahkan dengan tanda koma.
- Tahun Terbit: Letakkan tahun terbit di dalam tanda kurung setelah nama penulis.
- Judul Artikel: Setelah nama penulis dan tahun terbit, tulis judul artikel dalam huruf miring atau underline, tergantung pada gaya penulisan yang digunakan.
- Nama Jurnal: Tulis nama jurnal tempat artikel tersebut diterbitkan. Biasanya jurnal dicetak miring.
- Volume dan Nomor: Jika diperlukan, sebutkan volume dan nomor edisi jurnal.
- Halaman: Sertakan nomor halaman artikel jika itu relevan.
Contoh sitasi yang benar bisa dilihat pada format berikut:
Aulia, S. (2022). Pengaruh Diet Sehat terhadap Kesehatan Tubuh. Jurnal Kesehatan Indonesia, 15(3), 120-125.
Sitasi Jurnal dalam Teks
Di dalam teks, sitasi jurnal ditempatkan di dalam tanda kurung. Ini dilakukan setiap kali referensi atau kutipan digunakan. Misalnya, jika Anda mengutip penelitian Aulia tentang diet sehat, Anda akan menulisnya seperti ini:
Menurut penelitian terbaru (Aulia, 2022), diet sehat memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan tubuh.
Jika Anda merujuk pada karya yang memiliki dua penulis, penulisan sitasi berubah sedikit, yaitu dengan menambahkan “&” di antara nama penulis. Contoh: (Aulia & Budi, 2022).
Sitasi Jurnal di Daftar Pustaka
Di bagian daftar pustaka, sitasi jurnal harus ditulis secara lengkap. Gunakan urutan yang tepat sesuai dengan gaya yang digunakan. Biasanya, gaya APA, MLA, atau Chicago yang sering digunakan untuk penulisan ilmiah.
Penulisan sitasi jurnal yang benar sangat penting untuk menjaga kualitas karya ilmiah Anda. Melalui metode author-date dan aturan dasar lainnya, Anda dapat membuat sitasi yang jelas dan tepat.
Menghindari Kesalahan dalam Penulisan Sitasi
Kesalahan penulisan sitasi dapat merusak kualitas karya ilmiah Anda. Beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari antara lain:
- Menulis nama penulis dengan salah ejaan.
- Tidak mencantumkan tahun terbit dengan benar.
- Menggunakan format yang tidak konsisten antara satu sitasi dengan lainnya.
- Penting untuk memeriksa kembali setiap sitasi yang digunakan sebelum menyelesaikan tulisan Anda.
Bagi mahasiswa yang sedang menulis karya ilmiah, mempelajari cara menulis sitasi jurnal yang tepat akan membantu menghasilkan karya yang lebih kredibel dan profesional.
Untuk Anda yang ingin menjadi mahasiswa gizi Banjarbaru, berkuliah di STIKes Husada Borneo merupakan pilihan yang tepat. Segera daftarkan diri Anda melalui stikeshb.ac.id. Jangan lupa pula untuk follow akun Instagram @stikeshb untuk beragam konten menarik lainnya!
Sumber:
https://sin.fst.uin-alauddin.ac.id/pentingnya-sitasi-dalam-karya-ilmiah/