
Bingung Baca Tulisan Expired? Begini Cara Mengartikannya
Tulisan expired sering muncul pada kemasan makanan, suplemen, atau obat-obatan. Namun, tidak semua orang memahami arti dan batas pemakaiannya secara benar.
Kesalahan dalam menafsirkan tanggal ini bisa berdampak pada keamanan konsumsi. Oleh karena itu, penting memahami istilah dan konteks dari tulisan tersebut agar tidak keliru.
Apa Fungsi Tanggal Kedaluwarsa?
Tanggal kedaluwarsa atau expiration date (ED) menunjukkan batas akhir penggunaan produk sebelum kemasan utamanya dibuka. Informasi ini dicantumkan oleh industri farmasi pada semua lapisan kemasan, baik primer, sekunder, maupun tersier.
Tanggal tersebut menentukan kapan produk dinyatakan sudah tidak efektif atau bahkan berbahaya. Produk yang sudah melewati ED tidak lagi dijamin stabilitas, efektivitas, maupun keamanannya.
Selain itu, ada juga istilah beyond use date (BUD) yang biasanya digunakan untuk obat racikan atau obat yang telah dipindahkan dari kemasan aslinya. BUD ditentukan oleh apoteker dan menghitung masa simpan sejak obat tersebut diracik atau dibuka.
Produk yang melewati tanggal ini sebaiknya tidak lagi digunakan. Penyimpanan yang lebih lama bisa meningkatkan risiko kontaminasi atau penurunan kualitas.
Jenis Tulisan Expired dan Cara Membacanya
Tulisan expired bisa berbeda tergantung jenis produk, format tanggal, hingga konteks penggunaannya. Berikut beberapa istilah yang perlu dipahami agar tidak salah menafsirkan.
1. EXP (Expiration Date)
Menandakan batas waktu aman untuk mengonsumsi produk sebelum kualitasnya menurun. Contoh: EXP 08/25 berarti produk baik dikonsumsi sebelum akhir Agustus 2025.
2. Use By
Biasanya digunakan untuk makanan segar seperti susu atau daging. Tanggal ini menunjukkan batas konsumsi sebelum produk mulai rusak atau berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.
3. Best Before
Menunjukkan kualitas terbaik produk sampai tanggal tersebut, bukan batas keamanan. Setelah tanggal ini, makanan masih bisa dikonsumsi namun mungkin terjadi perubahan rasa atau tekstur.
4. Manufactured Date (MFG)
Menunjukkan tanggal pembuatan produk. Umumnya disertai masa simpan tertentu, misalnya “baik 24 bulan sejak MFG”. Perhitungan tanggal kedaluwarsanya dilakukan dari sini.
5. Lot Number atau Batch Number
Meski bukan tanggal kedaluwarsa, kode ini penting untuk melacak produk jika terjadi penarikan dari pasar. Tetap perhatikan tulisan expired pada label untuk memastikan batas penggunaannya.
6. Tanggal Racikan Obat (BUD)
Digunakan oleh apoteker untuk menentukan batas waktu simpan obat yang diracik atau dipindahkan dari kemasan asli. Umumnya lebih pendek dibandingkan ED karena stabilitas obat sudah berubah.
7. Tanggal Kedaluwarsa Kosmetik
Biasanya tidak disebut “expired” secara langsung, melainkan diberi simbol jam pasir atau angka seperti “12M” yang berarti aman digunakan dalam 12 bulan setelah dibuka.

Tulisan expired bukan berarti produk harus langsung dibuang. Untuk beberapa makanan kering atau kaleng, selama tidak rusak atau berbau aneh, masih bisa dikonsumsi dalam waktu singkat setelah tanggal tertera.
Namun, produk farmasi atau obat-obatan tidak boleh dikonsumsi jika sudah melewati ED atau BUD. Stabilitas bahan aktif bisa menurun drastis dan membahayakan tubuh.
Sebagai konsumen cerdas, periksa selalu label dan pahami perbedaan tiap istilah. Bukan hanya untuk menghindari kerugian, tapi juga untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Ingin belajar lebih banyak soal keamanan pangan dan farmasi secara ilmiah? Masuk ke jurusan Gizi Martapura STIKes Husada Borneo bisa jadi langkah awal untuk berkontribusi langsung dalam edukasi masyarakat berbasis ilmu gizi dan kesehatan.
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran secara lengkap!