
Benarkah Teh Hijau Bisa Turunkan Tekanan Darah? Cek Faktanya
Teh hijau semakin dikenal sebagai minuman herbal kaya manfaat yang dipercaya mampu menurunkan tekanan darah. Popularitasnya tak lepas dari kandungan alami di dalamnya yang disebut-sebut baik untuk kesehatan jantung.
Meski banyak dikonsumsi, tidak semua orang benar-benar memahami bagaimana teh hijau bekerja dalam tubuh, terutama bagi penderita hipertensi. Apakah efeknya terbukti secara ilmiah?
Apa Itu Teh Hijau?
Teh hijau berasal dari daun Camellia sinensis yang diproses tanpa fermentasi, sehingga kandungan antioksidannya tetap tinggi. Berbeda dengan teh hitam, teh hijau mempertahankan zat aktif seperti katekin.
Antioksidan ini berperan dalam melawan radikal bebas, memperbaiki sel, dan mendukung kesehatan pembuluh darah. Ini yang membuat teh hijau dianggap punya pengaruh terhadap tekanan darah.
Benarkah Teh Hijau Bisa Menurunkan Tekanan Darah?
Menurut Mulyani (2019), teh hijau layak diberikan kepada penderita hipertensi karena mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan. Hasil ini muncul setelah konsumsi rutin teh hijau selama tujuh hari.
Penelitian Mulyani et al. (2019) mendukung hal ini. Pasien yang rutin meminum seduhan teh hijau mengalami penurunan nyata pada tekanan darahnya. Efek positif ini tak hanya terasa secara fisik, tetapi juga membantu meningkatkan rasa rileks.
Namun, Lucyana (2009) menekankan bahwa efek teh hijau terbatas, hanya menurunkan tekanan sistolik sekitar 10,43 mmHg. Maka, dibutuhkan pendekatan lain seperti pengobatan, olahraga, dan diet rendah garam agar hasilnya optimal.
Tips Konsumsi Teh Hijau untuk Hipertensi
Bila ingin memanfaatkan teh hijau secara aman dan efektif, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan. Meskipun alami, penggunaannya tetap perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping.
1. Seduh Secara Benar
Seduhan yang tepat menjaga kandungan aktif teh tetap utuh. Gunakan air bersuhu 70–80°C dan hindari air mendidih. Suhu yang terlalu tinggi bisa merusak katekin, senyawa utama dalam teh hijau yang berperan penting menurunkan tekanan darah.
2. Minum Setelah Makan
Minum teh hijau setelah makan membantu mencegah iritasi lambung. Selain itu, hal ini juga menghindari gangguan penyerapan zat besi dari makanan. Penderita maag sebaiknya tidak minum teh ini dalam keadaan perut kosong.
3. Hindari Gula Tambahan
Menambahkan gula justru mengurangi manfaat teh hijau. Gula berlebih bisa meningkatkan tekanan darah, bertolak belakang dengan tujuan awal. Jika ingin rasa manis, gunakan madu secukupnya.
4. Cukup 1–2 Cangkir per Hari
Konsumsi teh hijau yang berlebihan bisa memicu efek samping seperti gelisah dan gangguan tidur. Dua cangkir per hari cukup untuk merasakan manfaatnya. Konsistensi lebih penting daripada jumlah banyak sekaligus.
5. Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Teh hijau bukan pengganti obat. Efek maksimal akan terlihat bila didukung olahraga teratur, manajemen stres, dan diet rendah garam. Pendekatan menyeluruh akan membantu menurunkan tekanan darah secara berkelanjutan.
6. Konsultasikan dengan Tenaga Medis
Jika sedang menggunakan obat antihipertensi, konsultasikan lebih dulu. Ini penting untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan. Dokter bisa memberikan saran sesuai kondisi kesehatan masing-masing.
7. Pilih Teh Hijau Berkualitas
Pilih produk teh hijau murni tanpa campuran zat tambahan. Hindari teh kemasan dengan pemanis atau perisa buatan. Teh alami lebih efektif dan aman untuk dikonsumsi jangka panjang.

Teh hijau bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat bagi penderita hipertensi. Tapi ingat, kunci utama tetap pada keseimbangan antara pola makan, pengobatan, dan gaya hidup.
Tertarik memahami lebih dalam soal kesehatan dan pengelolaan darah? Ayo kuliah bank darah Banjarmasin di STIKes Husada Borneo, dan wujudkan cita-cita menjadi ahli kesehatan profesional yang dibutuhkan masyarakat!
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran!
Sumber: https://repository.unar.ac.id/jspui/bitstream/123456789/207/1/skripsi%20Rini%20Juniani%20lubis.pdf