
Asam Urat Tinggi & Hipertensi: Apakah Saling Berhubungan?
Asam urat tinggi sering dikaitkan dengan nyeri sendi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Banyak kasus terjadi akibat pola makan tinggi purin, obesitas, serta faktor genetik.
Hubungan antara asam urat tinggi dan hipertensi telah menjadi perhatian di dunia medis. Beberapa teori menyebutkan bahwa kadar asam urat yang berlebihan dapat memicu gangguan pembuluh darah serta meningkatkan tekanan darah.
Hubungan Asam Urat Tinggi dan Hipertensi
Sebuah penelitian oleh FO Lumula (2019) dengan responden lansia menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi mengalami hiperurisemia. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antara kadar asam urat yang tinggi dengan tekanan darah yang meningkat.
Beberapa penelitian lain juga mendukung temuan ini. Pasien dengan kadar asam urat tinggi lebih berisiko mengalami hipertensi dibandingkan mereka yang memiliki kadar normal. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan orang dewasa.
Mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan bahwa asam urat dapat menyebabkan stres oksidatif, disfungsi endotel, serta mengaktifkan sistem renin-angiotensin. Akibatnya, pembuluh darah menjadi lebih sempit dan kaku, yang kemudian meningkatkan tekanan darah.
Implikasi klinis dari temuan ini cukup penting. Pemantauan kadar asam urat bisa menjadi langkah preventif bagi individu dengan risiko hipertensi. Mengendalikan kadar asam urat mungkin dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
Cara Mencegah Asam Urat Tinggi dan Hipertensi
Menjaga kadar asam urat tetap normal bisa menjadi salah satu langkah dalam mencegah hipertensi. Kesadaran akan hubungan ini dapat membantu masyarakat menerapkan gaya hidup sehat demi kualitas hidup yang lebih baik.
Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah asam urat tinggi dan hipertensi:
Atur Pola Makan
Menghindari makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, serta makanan laut dapat mencegah penumpukan asam urat dalam tubuh. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi buah, sayur, serta makanan tinggi serat.
Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga membantu meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki fungsi pembuluh darah, serta mengurangi kadar asam urat dalam darah.
Perbanyak Minum Air Putih
Asupan cairan yang cukup membantu ginjal dalam membuang asam urat berlebih. Minum air putih yang cukup dapat mencegah penumpukan kristal asam urat yang bisa memicu peradangan dan hipertensi.

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Deteksi dini kadar asam urat tinggi dan tekanan darah tidak normal dapat membantu mencegah komplikasi. Semakin cepat kondisi ini diketahui, semakin mudah pula langkah pencegahannya.
Menjaga kadar asam urat tetap normal bisa menjadi salah satu langkah dalam mencegah hipertensi. Kesadaran akan hubungan ini bisa membantu masyarakat menerapkan gaya hidup sehat demi kualitas hidup yang lebih baik.
Bagi yang tertarik mendalami bidang pengelolaan darah, STIKes Husada Borneo sebagai Kampus Bank Darah Martapura menawarkan pendidikan berkualitas untuk mencetak tenaga medis profesional di bidang ini.
Bergabunglah bersama STIKes Husada Borneo dengan mengunjungi stikeshb.ac.id untuk mendapatkan informasi lengkap tentang jurusan dan pendaftaran. Follow juga @stikeshb di Instagram untuk update menarik seputar dunia kesehatan dan pendidikan!
Sumber:
https://digilib.unisayogya.ac.id/4346/1/NASPUB%20FURI%20DF%20FI.pdf