
Apa Saja Jenis Bullying? Pahami agar Bisa Cegah Sejak Dini!
Jenis jenis bullying kerap terjadi di sekitar kita, namun tidak semua orang sadar akan bentuk dan dampaknya. Padahal, bullying bukan hanya tentang kekerasan fisik, tapi juga menyangkut kondisi mental dan emosional.
Memahami apa itu bullying dan jenis-jenisnya bisa membantu kita lebih peka, sekaligus mencegahnya sebelum terjadi.
Apa Itu Bullying?
Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang untuk menyakiti, mengintimidasi, atau menguasai orang lain yang dianggap lebih lemah. Bentuknya bisa fisik, verbal, maupun psikologis.
Tindakan ini biasanya muncul dari ketidakseimbangan kekuatan, baik secara fisik, status sosial, maupun pengaruh kelompok.
Bullying bisa terjadi di lingkungan sekolah, kampus, tempat kerja, bahkan di media sosial. Korbannya tidak terbatas usia.
Jenis-Jenis Bullying
Ada beberapa jenis jenis bullying yang perlu diketahui agar kita bisa lebih mudah mengenalinya:
1. Bullying Fisik
Paling mudah dikenali karena melibatkan tindakan kekerasan seperti memukul, menendang, atau mendorong. Biasanya terjadi secara langsung.
2. Bullying Verbal
Menghina, mengejek, memberikan julukan kasar, atau mengancam seseorang secara lisan. Jenis ini bisa berdampak besar terhadap harga diri korban.
3. Bullying Sosial
Biasa disebut juga bullying relasional. Tujuannya mengisolasi korban dari pergaulan atau merusak reputasi melalui gosip dan fitnah.
4. Bullying Siber (Cyberbullying)
Dilakukan melalui media digital. Bisa berupa komentar jahat, menyebar foto tanpa izin, atau pesan yang melecehkan. Cyberbullying dapat berlangsung 24 jam.
5. Bullying Psikologis
Mengarah pada pelecehan mental seperti mempermalukan, mengontrol, atau memanipulasi korban. Dampaknya tidak langsung terlihat, tapi sangat menghancurkan.
Memahami jenis jenis bullying membantu kita menyadari bahwa tidak semua bullying harus berwujud kekerasan fisik.

Dampak Bullying Bukan Hanya Pada Korban
Penelitian oleh Siti Nur Elisa Lusiana dan Siful Arifin (2022) menunjukkan bahwa dampak bullying tidak hanya dirasakan oleh korban, tapi juga pelaku.
Pelaku bullying cenderung memiliki empati yang rendah, gangguan perilaku, serta gangguan emosional. Mereka sering menunjukkan perilaku hiperaktif dan kurang prososial dalam berinteraksi.
Kondisi mental pelaku justru bisa lebih terganggu daripada korban. Hal ini menunjukkan bahwa bullying adalah masalah kesehatan mental dua arah.
Sementara korban biasanya mengalami penurunan kepercayaan diri, kecemasan, hingga depresi. Jika tidak ditangani, luka psikologis dapat terbawa hingga dewasa.
Anak atau remaja yang menjadi korban bullying sering kali mengalami penurunan prestasi akademik dan menarik diri dari lingkungan sosial.
Itulah sebabnya penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, baik secara fisik maupun emosional.
Mengenali jenis jenis bullying dan dampaknya dapat membantu kita menciptakan ruang aman untuk tumbuh dan belajar. Tindakan pencegahan dimulai dari kepedulian dan kesadaran bersama.
STIKes Husada Borneo, sebagai salah satu perguruan tertinggi terbaik Kalsel, menyediakan program pendidikan yang relevan dan aplikatif untuk generasi masa depan yang lebih sadar dan peduli terhadap isu sosial seperti bullying.
Kunjungi situs stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb untuk mendapatkan informasi lengkap tentang pendaftaran!
Sumber: https://jurnal.inkadha.ac.id/index.php/kariman/article/download/252/180/799