
Apa Maksud MMHg? Pengertian & Kaitannya dengan Tekanan Darah
mmHg adalah satuan tekanan yang sering muncul saat seseorang memeriksa tekanan darah. Banyak yang tahu angkanya, namun belum tentu paham maknanya.
Memahami arti mmHg sangat penting, apalagi bagi kamu yang tertarik masuk ke dunia kesehatan. Memahami satuan ini membantu dalam membaca hasil pemeriksaan medis secara tepat dan akurat.
Apa Itu MMHg?
MMHg merupakan singkatan dari millimeter of mercury atau milimeter air raksa. Satuan ini digunakan untuk mengukur tekanan dalam sistem tertutup, termasuk sistem tubuh manusia.
Istilah ini berasal dari penggunaan air raksa (merkuri) dalam alat pengukur tekanan darah manual seperti sphygmomanometer. Walaupun kini banyak digunakan alat digital, satuan mmHg tetap dipertahankan.
Secara fisik, mmHg adalah ukuran seberapa tinggi kolom air raksa dapat terdorong oleh tekanan. Nilai ini digunakan di bidang medis untuk menggambarkan seberapa besar tekanan dalam pembuluh darah atau organ tubuh.
Apa Saja Kaitannya dengan Kesehatan?
Salah satu penerapan paling umum dari satuan mmHg adalah untuk mengukur tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg.
Kondisi ini bukan hal sepele. Data menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%, setara dengan 63 juta orang. Pada tahun 2020 saja, tercatat 427.218 kematian akibat hipertensi (Nonasri, 2020). Angka ini memperlihatkan betapa pentingnya pemantauan tekanan darah menggunakan satuan mmHg secara rutin dan akurat.
Namun, penerapan mmHg tidak hanya terbatas pada tekanan darah. Dalam dunia medis, satuan ini juga digunakan untuk mengukur tekanan di bagian tubuh lain, seperti tekanan intrakranial (di dalam otak), tekanan intraokular (di mata), hingga tekanan intratorakal (di rongga dada). Semua nilai ini membantu tenaga medis mengambil keputusan cepat dalam situasi kritis.
Khusus pada tekanan darah, ada dua komponen penting yang diukur menggunakan mmHg: sistolik dan diastolik.
Tekanan Sistolik
Tekanan sistolik menunjukkan tekanan saat jantung memompa darah keluar ke seluruh tubuh. Angka normal berada di bawah 120 mmHg.
Jika tekanan ini terus berada di atas 140 mmHg, maka risiko hipertensi meningkat, disertai ancaman stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
Tekanan Diastolik
Ini adalah tekanan saat jantung beristirahat di antara dua denyut. Angka ideal berada di bawah 80 mmHg. Bila terus melebihi 90 mmHg, kamu patut waspada.
Faktor-faktor seperti detak jantung, kekakuan pembuluh darah, dan stres emosional dapat memengaruhi angka diastolik secara signifikan. Pemantauan kedua komponen ini secara berkala sangat penting agar kondisi tidak berkembang menjadi komplikasi serius.

Mengenali angka mmHg di berbagai konteks medis membantu mencegah komplikasi berat. Tak hanya bagi pasien, tenaga medis juga menggunakan parameter ini untuk membuat keputusan cepat.
Deteksi dan intervensi dini sering kali bergantung pada perubahan kecil dalam nilai tekanan. Karenanya, pemahaman mendasar soal satuan ini sangat berharga.
mmHg adalah satuan yang sangat berperan dalam dunia medis, mulai dari tekanan darah, tekanan mata, hingga ventilasi paru. Sederhana namun krusial. Mengetahui arti dan aplikasinya bukan hanya tugas tenaga medis, tetapi penting juga bagi calon tenaga kesehatan dan masyarakat umum.
Jika kamu tertarik mendalami lebih jauh tentang pengukuran tekanan dalam tubuh, transfusi darah, dan parameter laboratorium lainnya, jalur pendidikan formal bisa jadi awal yang tepat. STIKes Husada Borneo membuka peluang bagi kamu yang ingin menjadi ahli bank darah Kalsel.
Kunjungi stikeshb.ac.id untuk informasi pendaftaran secara lengkap, atau dapatkan informasi menarik lainnya dengan follow Instagram @stikeshb.
Sumber:
https://journal.uwhs.ac.id/index.php/jners/article/viewFile/585/534