
Apa Itu Zat Karsinogenik? Kenali Bahayanya bagi Kesehatan
Karsinogenik adalah istilah yang belakangan ini mulai sering muncul dalam perbincangan soal makanan dan kanker. Namun, masih banyak yang belum memahami apa itu zat karsinogenik dan dari mana asalnya.
Padahal, zat ini bisa saja hadir di makanan sehari-hari, terutama jika tidak diolah secara tepat. Lalu, seberapa besar bahayanya bagi tubuh dan bagaimana kita bisa menghindarinya?
Apa Itu Zat Karsinogenik?
Karsinogenik adalah sifat suatu zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Zat-zat ini bisa berasal dari bahan kimia, polusi udara, asap, bahkan dari makanan yang dibakar berlebihan.
Tidak semua paparan akan langsung menyebabkan kanker, tapi risiko meningkat jika terpapar dalam jumlah besar dan dalam waktu lama. Oleh karena itu, penting memahami dari mana sumbernya.
Dampak utama dari paparan zat karsinogenik adalah peningkatan risiko kanker. Proses ini terjadi saat zat tersebut merusak DNA sel dan memicu mutasi.
Mutasi inilah yang menyebabkan sel tumbuh tak terkendali, menjadi tumor, dan berkembang menjadi kanker. Semakin lama paparan terjadi, semakin besar risikonya.
Zat ini juga bisa melemahkan sistem imun, mempercepat penuaan sel, dan menyebabkan peradangan kronis. Efeknya bisa jangka panjang dan tidak langsung terasa.
Sumber Zat Karsinogenik
Zat karsinogenik bisa ditemukan pada banyak hal di sekitar kita, termasuk dalam makanan sehari-hari. Menurut penelitian, beberapa senyawa kimia seperti Pyren, Chrysene, Benzo(a)anthracene, dan Benzo(b)flouranthene termasuk golongan karsinogenik yang dihasilkan dari makanan seperti sate, ayam, dan ikan bakar, serta abon (Saputro et al., 2021).
Selain dari makanan, asap rokok juga mengandung zat berbahaya. Benzo(a)pyrane (BaP) adalah salah satu senyawa karsinogen yang bersifat lipofilik dan mampu menembus membran sel bronkus. Jika terhirup secara terus-menerus, senyawa ini dapat memicu kanker paru-paru (Aktalina, 2022).
Bagaimana Cara Menghindari Zat Karsinogenik?
Meskipun tidak bisa sepenuhnya dihindari, kita bisa mengurangi risikonya. Gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam melindungi tubuh dari paparan karsinogen.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Batasi Konsumsi Makanan Terbakar
Makanan yang dibakar langsung di atas api seperti sate atau ikan bakar berpotensi menghasilkan zat karsinogenik. Hindari bagian yang gosong dan pilih metode memasak yang lebih sehat seperti mengukus atau merebus. Mengatur suhu dan waktu saat memasak juga bisa menekan produksi zat berbahaya.
2. Hindari Asap Rokok
Rokok mengandung ratusan senyawa kimia berbahaya, termasuk karsinogen. Menghindari lingkungan penuh asap rokok dan tidak menjadi perokok aktif sangat penting. Paparan pasif pun tetap berisiko, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.

3. Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan
Antioksidan membantu menetralisir radikal bebas dan memperkuat sistem imun. Buah-buahan dan sayur berwarna cerah seperti wortel, bayam, dan blueberry sangat baik dikonsumsi. Pola makan seimbang juga membantu tubuh melawan paparan zat berbahaya.
4. Jaga Kebersihan Lingkungan
Paparan zat karsinogenik juga bisa berasal dari polusi udara atau bahan kimia rumah tangga. Gunakan produk yang aman, ventilasi rumah dengan baik, dan kurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Gaya hidup bersih turut menurunkan risiko jangka panjang.
Karsinogenik adalah ancaman nyata yang perlu kita waspadai sejak dini. Mulai dari memilih makanan sehat, berhenti merokok, hingga menjaga lingkungan, semua berperan penting.
Tertarik mempelajari lebih jauh tentang zat gizi, pencegahan penyakit, dan pola makan sehat? Yuk, kuliah S1 Gizi Pontianak, STIKes Husada Borneo! Bangun masa depan sebagai ahli gizi yang bisa memberi dampak besar bagi kesehatan masyarakat.
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran!
Sumber: https://pusdikra-publishing.com/index.php/jkes/article/download/639/555