
Apa Itu Flu Singapura? Catat Penyebab dan Gejalanya!
Flu Singapura bukan penyakit baru. Meski memakai nama Singapura, bukan berarti berasal dari negara tersebut. Nama ini populer karena pada tahun-tahun awal kemunculannya, banyak kasus dan kematian akibat penyakit ini dilaporkan di sana, meskipun infeksi ini telah dikenali sejak tahun 1957 dan pertama kali tercatat di Toronto, Kanada.
Apa Itu Flu Singapura?
Flu Singapura adalah nama lain dari HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, umumnya dari kelompok enterovirus.
Penularannya sangat mudah, terutama di kalangan anak-anak. Gejalanya menyerupai flu biasa, namun disertai ruam dan luka di tangan, kaki, serta mulut.
Penyakit ini berbeda dari PMK yang menyerang hewan ternak. Flu Singapura tidak menular dari atau ke hewan peliharaan (Handayani, 2017).
Beberapa negara lain di Asia Tenggara seperti Australia, Malaysia, Brunei, dan Vietnam juga pernah mengalami wabah ini. Meskipun lebih umum terjadi pada anak-anak, orang dewasa tetap bisa tertular.
Gejala Flu Singapura
Gejala penyakit ini bervariasi. Tidak semua penderita mengalami semua tanda secara bersamaan. Masa inkubasi biasanya berlangsung 3–6 hari. Setelah itu, anak bisa demam dan sakit tenggorokan.
Gejala awal dapat berupa rasa tidak enak badan, kehilangan nafsu makan, dan rewel pada bayi. Setelah demam muncul, luka yang menyakitkan bisa timbul di mulut dan tenggorokan bagian depan.
Berikut gejala yang umum ditemukan:
1. Demam
Demam biasanya menjadi gejala pertama. Bisa disertai lemas dan sakit kepala ringan.

2. Sakit Tenggorokan
Radang tenggorokan membuat anak sulit menelan. Ini sering memicu penurunan nafsu makan.
3. Luka di Mulut
Lesi mirip sariawan muncul di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Lesi ini terasa nyeri, terutama saat makan atau minum.
4. Ruam di Tangan dan Kaki
Ruam bisa timbul di telapak tangan dan kaki, kadang juga di bokong. Tidak gatal, tetapi bisa berisi cairan.
5. Rewel dan Nafsu Makan Menurun
Bayi dan balita sering menjadi lebih rewel. Mereka menolak makan karena luka di mulut terasa perih.
Pada kasus tertentu, luka juga bisa muncul di bagian belakang mulut dan tenggorokan. Ini dapat menandakan infeksi virus lain seperti herpangina. Herpangina kadang disertai demam tinggi mendadak, bahkan kejang pada kasus langka.
Cara Penularan Flu Singapura
Flu Singapura sangat menular. Virus menyebar lewat kontak langsung dari cairan hidung, air liur, feses, atau cairan dari luka.
Penyebaran dapat terjadi lewat percikan batuk, sentuhan tangan yang terkontaminasi, atau benda yang dipakai bersama. Wabah sering terjadi di tempat umum seperti sekolah dan daycare.
Anak-anak lebih rentan karena sistem imun mereka belum sempurna. Pencegahan utama adalah menjaga kebersihan tangan dan barang yang sering disentuh.
Menjaga jarak dan menghindari kontak dengan penderita juga penting. Anak yang terinfeksi sebaiknya tidak masuk sekolah sampai gejala benar-benar hilang.
Flu Singapura dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus, tetapi tetap perlu penanganan gejala dan pemantauan. Pastikan asupan cairan cukup dan hindari makanan asam atau pedas yang memperparah nyeri mulut.
Tertarik memperdalam dunia kesehatan masyarakat? Berkuliah di jurusan bank darah Bontang, STIKes Husada Borneo membuka peluang besar bagi kamu yang ingin menjadi tenaga kesehatan profesional dan berdampak nyata di masyarakat.
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran!
Sumber: https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/jakk/article/download/15361/10754