
Alasan Ibu Kota Kalimantan Selatan Pindah, Ini Faktanya
Ibu kota Kalimantan Selatan resmi dipindahkan dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2022.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Pemindahan dilakukan setelah melewati kajian panjang dari berbagai aspek.
Lokasi Baru Ibu Kota Kalimantan Selatan
Banjarbaru kini menyandang status sebagai ibu kota Kalimantan Selatan yang baru. Kota ini secara geografis lebih strategis karena terletak di tengah provinsi. Ini menjadikan akses antardaerah lebih merata dan efisien. Hal ini mendukung pemerataan pembangunan kawasan sekitar.
Pertimbangan Pemindahan Ibu Kota Kalimantan Selatan
Dalam penelitian oleh Yuke Nori A., Dr. Rini Rachmawati, M.T., dan Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc, diketahui bahwa pemindahan pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dari Banjarmasin ke Banjarbaru dipengaruhi oleh faktor historis. Banjarbaru memang pernah direncanakan sebagai ibu kota provinsi Kalimantan.
Alasan lain dari pemindahan ini adalah untuk mendukung pemerataan pembangunan dan pembagian fungsi kota dalam kawasan Banjar Bakula. Kondisi Kota Banjarmasin yang memiliki keterbatasan lahan, kepadatan penduduk, dan masalah lingkungan turut menjadi pertimbangan. Sebaliknya, Banjarbaru dinilai lebih siap karena memiliki lahan yang memadai, akses yang baik, fasilitas yang lengkap, serta dukungan regulasi.
Pemindahan dilakukan secara bertahap dengan pendekatan state implementation delay secara temporal dan spasial. Komunikasi yang efektif menjadi kunci penting dalam proses ini. Selain itu, ketersediaan sumber daya, sikap pemerintah, dan struktur birokrasi juga turut menentukan kelancaran implementasi.

Sementara itu, menurut pemberitaan Kompas, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI-P, Rifqynizami Karsayuda, menyebut bahwa pemindahan ibu kota provinsi ke Banjarbaru adalah langkah strategis untuk pembangunan Kalsel. Sejak 2011, beberapa kantor pemerintahan telah berpindah secara bertahap ke Banjarbaru.
Kota ini dirancang sebagai pusat pemerintahan, sementara Banjarmasin akan dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan pariwisata sungai untuk mendukung Ibu Kota Negara (IKN).
Kesimpulannya, Ibu kota Kalimantan Selatan resmi berpindah ke Banjarbaru karena sejumlah alasan strategis. Faktor geografis serta kesiapan infrastruktur menjadi pertimbangan utama.
Langkah ini diharapkan mendorong pemerataan pembangunan dan meningkatkan efisiensi pemerintahan. Banjarbaru kini siap menyongsong masa depan sebagai pusat baru Kalimantan Selatan.
Pemahaman soal dinamika wilayah penting bagi mahasiswa lintas bidang. Mahasiswa yang ingin berkuliah di bidang kesehatan pun perlu memahami konteks sosial daerahnya.
Ingin belajar ilmu kesehatan sambil memahami kondisi daerah secara luas? Yuk, daftar di STIKes Husada Borneo. Kampus ini tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga membentuk lulusan yang peka terhadap pembangunan daerah!
Kunjungi stikeshb.ac.id dan follow Instagram @stikeshb untuk informasi pendaftaran secara lengkap!
Sumber: https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/89052