AB- Adalah Golongan Darah Langka, Kok Bisa?
Setiap individu memiliki golongan darah yang ditentukan oleh sistem ABO dan rhesus. Namun, golongan darah AB, khususnya AB-, sering disebut sebagai salah satu golongan darah langka di dunia.
Benarkah demikian? Artikel ini akan menjelaskan mengapa golongan darah AB- tergolong langka dan pentingnya memahami keunikannya.
Mengapa AB- Disebut Golongan Darah Langka?
Menurut Rohan et al. (2019), Indonesia masih menghadapi kekurangan suplai darah nasional hingga 500 ribu kantong setiap tahun. Kekurangan ini termasuk golongan darah langka, seperti golongan darah AB dengan rhesus negatif.
Dalam sistem penggolongan darah, terdapat dua faktor utama yakni sistem ABO dan rhesus. Kombinasi keduanya menghasilkan delapan jenis golongan darah, yaitu A+, B+, AB+, O+, A-, B-, AB-, dan O-. Golongan darah rhesus negatif, termasuk AB-, hanya dapat menerima transfusi dari rhesus negatif lainnya.
Golongan darah AB- dimiliki oleh kurang dari 1% populasi dunia. Hal ini menjadikannya salah satu golongan darah yang paling jarang ditemukan. Meski permintaan akan golongan darah ini tidak selalu tinggi, AB- tetap sangat penting dalam situasi tertentu, seperti operasi atau kondisi darurat medis.
Apa yang Membuat Golongan Darah AB- Begitu Langka?
Kelangkaan golongan darah AB- disebabkan oleh faktor genetik dan antigen unik yang dimiliki. Setiap golongan darah memiliki kombinasi antigen berupa protein atau gula di permukaan sel darah merah.
Ada lebih dari 600 jenis antigen yang telah diketahui, sehingga variasi ini menyebabkan beberapa orang memiliki subtipe darah yang sangat jarang. Orang dengan antigen langka atau tanpa antigen umum dapat digolongkan sebagai pemilik golongan darah langka.
Selain itu, dibandingkan di Eropa atau Amerika, rhesus negatif sendiri lebih jarang ditemukan di wilayah Asia termasuk Indonesia,. Kombinasi AB dengan rhesus negatif memperkuat statusnya sebagai golongan darah yang sangat langka.
Mengatasi Tantangan Golongan Darah Langka
Mengingat tantangan yang dihadapi pemilik golongan darah AB-, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini:
Meningkatkan Kesadaran Akan Donor Darah
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah, terutama golongan darah langka, perlu ditingkatkan. Kampanye dan edukasi mengenai donor darah dapat membantu memastikan ketersediaan darah yang cukup.
Membentuk Komunitas Pemilik Golongan Darah Langka
Komunitas pemilik golongan darah langka, seperti AB-, dapat membantu mempermudah koordinasi dalam menyediakan darah saat dibutuhkan. Anggota komunitas bisa saling mendukung dan berbagi informasi tentang donor darah.
Memanfaatkan Teknologi Bank Darah
Teknologi bank darah dapat membantu menyimpan data donor dengan golongan darah langka. Hal ini mempermudah pencarian donor yang sesuai dalam situasi darurat. Misalnya, database donor yang dikelola secara digital memungkinkan identifikasi donor dalam waktu singkat.
Pemeriksaan Rutin untuk Wanita dengan Rhesus Negatif
Bagi wanita dengan rhesus negatif yang sedang hamil, pemeriksaan rutin sangat penting. Konsultasi medis dapat membantu mencegah risiko ketidakcocokan rhesus pada janin, misalnya dengan pemberian imunoglobulin anti-D.
Mendorong Penelitian Tentang Darah Langka
Penelitian lebih lanjut tentang golongan darah langka dapat membuka peluang baru dalam pengelolaan dan pemanfaatan darah. Inovasi seperti darah sintetis mungkin menjadi solusi di masa depan.
Edukasi Tentang Kebutuhan Darah Darurat
Edukasi kepada masyarakat umum mengenai pentingnya donor darah dalam situasi darurat dapat membantu meningkatkan partisipasi donor. Semakin banyak donor, semakin kecil risiko kekurangan darah.
Mengetahui keunikan golongan darah langka seperti AB- adalah langkah awal untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan donor darah. Jika Anda tertarik mendalami ilmu tentang manajemen bank darah, STIKes Husada Borneo merupakan tempat kuliah teknologi bank darah Martapura yang siap mencetak tenaga ahli profesional di bidang ini.
Segera daftarkan diri Anda melalui stikeshb.ac.id, jangan lupa pula untuk follow akun Instagram @stikeshb untuk beragam konten menarik lain dalam dunia kesehatan!
Sumber:
https://ejournal.umpri.ac.id/index.php/bagimunegeri/article/view/2181
https://journal.unair.ac.id/downloadfull/Kmnts6608-b58cb50a61fullabstract.pdf