
Kurang Tidur dan Dampaknya pada Kesehatan Otak
Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang sering diabaikan karena kesibukan sehari-hari. Banyak orang menyepelekan waktu tidur dengan alasan pekerjaan, studi, atau hiburan, padahal kualitas tidur sangat berpengaruh terhadap fungsi otak. Kondisi kurang tidur tidak hanya menimbulkan rasa lelah, tetapi juga berdampak pada konsentrasi, daya ingat, dan kesehatan mental. Pemahaman tentang pentingnya tidur cukup dan risiko kurang tidur menjadi kunci agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan otak.
Kurang Tidur: Pengaruhnya pada Fungsi Kognitif
Salah satu dampak utama kurang tidur adalah menurunnya kemampuan kognitif. Otak yang tidak mendapatkan istirahat optimal sulit memproses informasi, sehingga konsentrasi terganggu dan pengambilan keputusan menjadi lambat. Hal ini terlihat jelas pada mahasiswa, pekerja kantoran, atau siapa pun yang sering tidur kurang dari enam jam per malam.
Menurut National Sleep Foundation, “Sleep deprivation impairs attention, alertness, concentration, reasoning, and problem solving, making it more difficult to learn efficiently.”. Kutipan ini menegaskan bahwa kurang tidur dapat menghambat kemampuan berpikir dan belajar secara optimal.
Dampak Kurang Tidur pada Memori dan Daya Ingat
Kurang tidur juga mengganggu proses konsolidasi memori. Selama tidur, terutama fase REM, otak menyimpan dan memperkuat informasi yang diperoleh sepanjang hari. Jika fase ini terganggu akibat kurang tidur, kemampuan mengingat informasi jangka pendek dan panjang ikut menurun.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Neuroscience menunjukkan bahwa “Sleep deprivation negatively affects hippocampal function, reducing the ability to consolidate memories.”. Dengan demikian, tidur yang cukup bukan sekadar istirahat fisik, tetapi juga waktu penting bagi otak untuk memproses dan menyimpan informasi.
Kurang Tidur dan Kesehatan Mental
Selain memengaruhi daya ingat dan kognisi, kurang tidur berdampak pada kesehatan mental. Individu yang sering tidur kurang memiliki risiko lebih tinggi mengalami stres, kecemasan, hingga depresi. Penelitian dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa “Chronic sleep deprivation alters brain function and increases vulnerability to mood disorders.”. Efek ini terjadi karena kurang tidur memengaruhi produksi neurotransmitter dan hormon yang mengatur suasana hati, sehingga keseimbangan mental menjadi terganggu.
Kurang Tidur dan Risiko Penyakit Neurodegeneratif
Kurang tidur kronis juga dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer. Saat tidur, otak membersihkan protein beta-amyloid yang jika menumpuk dapat menyebabkan kerusakan saraf. Gangguan tidur kronis membuat proses pembersihan ini terganggu, sehingga otak lebih rentan terhadap penumpukan zat berbahaya.
Menurut National Institutes of Health (NIH), “Poor sleep has been linked to an increased risk of neurodegenerative diseases, including Alzheimer’s disease.”. Hal ini menunjukkan bahwa tidur cukup adalah bagian penting dari upaya menjaga kesehatan jangka panjang otak.

Tips Menjaga Kualitas Tidur
Untuk mencegah dampak kurang tidur, penting untuk menjaga rutinitas tidur yang sehat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.
- Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol menjelang tidur.
- Membatasi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
- Menjaga lingkungan tidur yang nyaman, gelap, dan tenang.
Kesimpulan
Kurang tidur memiliki dampak signifikan pada fungsi otak, termasuk menurunnya konsentrasi, daya ingat, kesehatan mental, dan risiko penyakit neurodegeneratif. Memahami pentingnya tidur yang cukup dan menjaga kualitas tidur menjadi langkah krusial dalam menjaga kesehatan otak. Dengan menerapkan kebiasaan tidur sehat dan rutin, kita dapat memaksimalkan kinerja otak dan mencegah berbagai gangguan jangka panjang.
Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi ilmu kesehatan Kalsel, STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://www.sleepfoundation.org/sleep-deprivation/health-effects
https://www.jneurosci.org/content/36/29/7429
https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/how-sleep-deprivation-affects-your-brain
https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/sleep-deprivation
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC12116485/
https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/download/20264/Download%20Artikel
Tag:kesehatan, kurang tidur, tidur
