
Asam Urat dan Air Putih, Apa Hubungannya?
Nyeri sendi yang datang tiba-tiba sering kali membuat aktivitas harian terganggu, mulai dari berjalan hingga sekadar menggenggam benda. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan pola makan dan gaya hidup yang kurang seimbang. Di tengah berbagai anjuran kesehatan, konsumsi air putih sering disebut sebagai langkah sederhana namun penting untuk menjaga metabolisme tubuh. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami bagaimana hidrasi berperan dalam mengontrol zat sisa metabolisme yang dapat memicu peradangan sendi. Padahal, kebiasaan minum air yang cukup memiliki dampak besar terhadap kerja ginjal dan sistem pembuangan tubuh, termasuk cegah asam urat.
Peran Air Putih terhadap Kadar Asam Urat dalam Tubuh
Dalam proses metabolisme, tubuh menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan melalui ginjal. Salah satunya berasal dari pemecahan purin yang terdapat dalam berbagai jenis makanan. Jika cairan tubuh tidak mencukupi, proses pembuangan zat sisa menjadi kurang optimal sehingga berpotensi menumpuk di dalam darah dan jaringan sendi.
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases menjelaskan bahwa “Uric acid is normally dissolved in the blood and passes through the kidneys into urine.”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ginjal memerlukan cairan yang cukup agar proses penyaringan berjalan lancar. Dengan kata lain, konsumsi air putih membantu melarutkan dan mengeluarkan zat sisa tersebut melalui urin secara lebih efektif.
Mengapa Kurang Minum Bisa Memicu Asam Urat
Kurangnya asupan cairan menyebabkan volume urin berkurang, sehingga konsentrasi zat sisa dalam darah meningkat. Kondisi ini membuat kristal mudah terbentuk dan mengendap di persendian. Dalam jangka panjang, endapan tersebut dapat memicu peradangan dan rasa nyeri yang berulang.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa “Staying well hydrated helps the kidneys flush uric acid from the body.”. Kutipan ini menegaskan bahwa air putih bukan sekadar pelepas dahaga, tetapi berperan langsung dalam menurunkan risiko kekambuhan nyeri sendi. Oleh karena itu, kebiasaan minum air yang cukup sebaiknya menjadi bagian dari rutinitas harian, terutama bagi individu dengan riwayat gangguan metabolik.

Berapa Banyak Air Putih yang Dianjurkan?
Kebutuhan air setiap orang berbeda, tergantung usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan. Namun secara umum, anjuran minum 6-8 gelas air per hari masih relevan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Bagi mereka yang aktif berolahraga atau sering berada di lingkungan panas, kebutuhan cairan tentu lebih tinggi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menekankan pentingnya hidrasi melalui pedoman gizi seimbang. Dalam salah satu publikasinya disebutkan bahwa “Air berperan penting dalam membantu proses metabolisme dan pengeluaran sisa zat yang tidak diperlukan tubuh.”. Pernyataan ini memperkuat pandangan bahwa air putih adalah bagian penting dari upaya pencegahan berbagai gangguan kesehatan.
Gaya Hidup Sehat sebagai Pendukung Pencegahan
Selain minum air putih, pola makan rendah purin dan aktivitas fisik teratur turut membantu menjaga keseimbangan metabolisme. Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, jeroan, serta minuman tinggi gula dapat meringankan beban kerja ginjal. Edukasi kesehatan juga berperan besar dalam membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan sejak dini.
Di beberapa daerah, peran tenaga kesehatan dan sistem pencatatan seperti perekam dan informasi kesehatan Kalimatan Timur menjadi penting untuk memantau tren penyakit metabolik dan memberikan edukasi berbasis data. Dengan dukungan informasi yang akurat, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan secara lebih terarah.
Kesimpulan
Hubungan antara air putih dan kesehatan sendi tidak bisa dipisahkan dari fungsi ginjal dalam membuang zat sisa metabolisme. Kebiasaan minum air yang cukup membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung kerja ginjal, dan mengurangi risiko penumpukan zat yang dapat memicu nyeri sendi. Dengan menerapkan pola hidup sehat secara konsisten, kualitas hidup dapat terjaga dan risiko gangguan metabolik dapat ditekan.
Bagi yang ingin mempelajari lebih dalam terkait ilmu kesehatan, STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://www.niams.nih.gov/health-topics/gout
https://ayosehat.kemkes.go.id/isi-piringku-kebutuhan-gizi-harian-seimbang
https://jurnal.stikesbethesda.ac.id/index.php/p/article/download/414/278/2169
https://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/download/220/83
