
Berbagai Jenis Penyakit Dapat Terdeteksi Melalui Tes Hematologi
Tes hematologi merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium dasar yang sangat penting dalam dunia medis. Dengan melihat parameter-parameter darah seperti jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, hemoglobin, dan hematokrit, dokter dapat memperoleh petunjuk awal tentang kondisi kesehatan seseorang. Melalui analisis darah ini, berbagai jenis penyakit dapat dideteksi sejak tahap awal, sehingga memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan tepat.
Apa yang Dimaksud dengan Tes Hematologi?
Pemeriksaan hematologi mencakup hitung jumlah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit (platelet), serta parameter terkait seperti ukuran sel, volume sel, dan rasio-diferensial sel darah putih. Sebagai contoh, studi menunjukkan bahwa analyser hematologi modern mampu memproses ratusan sampel per jam dan memberikan parameter tambahan yang membantu karakterisasi sel darah secara lebih rinci. Dengan demikian, pemeriksaan ini bukan hanya melihat jumlah sel, tetapi juga karakteristiknya, yang membuka kesempatan untuk mendeteksi keberadaan abnormalitas yang mengarah ke jenis penyakit tertentu.
Jenis Penyakit Darah yang Dapat Terdeteksi Melalui Tes Hematologi
Berikut beberapa jenis penyakit yang secara rutin bisa terpantau atau dideteksi awal melalui pemeriksaan hematologi:
1. Anemia
Ditandai dengan menurunnya jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin, yang bisa menunjukkan kekurangan zat besi, penyakit kronis, atau kelainan genetik seperti talasemia.
2. Infeksi atau peradangan
Peningkatan sel darah putih atau perubahan rasio diferensial (misalnya neutrofil atau limfosit) bisa menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
3. Kelainan pembekuan atau thrombosit rendah/tinggi
Variasi dalam jumlah trombosit dapat menunjuk pada gangguan pembekuan darah, penyakit hati, atau kondisi autoimun.
4. Leukemia, limfoma dan penyakit sumsum tulang lainnya
Pemeriksaan sel darah lengkap bisa menunjukkan kehadiran blast atau sel abnormal yang mencurigakan. Sebuah tinjauan menunjukkan bahwa pengukuran otomatis pada analyser hematologi menunjukkan akurasi yang tinggi untuk membantu mendeteksi kondisi seperti malaria sekalipun, yang menekankan seberapa sensitif pemeriksaan darah dapat menjadi penanda bagi berbagai jenis penyakit.
Bagaimana Tes Hematologi Membantu dalam Deteksi dan Pemantauan Jenis Penyakit
Pemeriksaan hematologi berfungsi sebagai “alarm” atau sinyal awal bahwa ada proses patologis di dalam tubuh. Misalnya:
- Ketika hasil hitung sel darah putih sangat tinggi atau sangat rendah, dokter akan mencurigai adanya infeksi berat, leukemia, atau imunosupresi.
- Perubahan ukuran sel darah merah atau anisositik bisa mengarah pada jenis anemia tertentu.
- Parameter baru dari analyser modern bahkan memungkinkan karakterisasi sel darah yang lebih halus, yang memperkuat kemampuan skrining terhadap kondisi kronis atau serius.
Sebagai tambahan, pemeriksaan rutin dengan hasil hematologi juga bisa digunakan untuk memantau respons terapi, misalnya setelah kemoterapi atau pengobatan anemia, dokter akan melihat apakah sel darah kembali normal atau belum. Hal ini menjadikan pemeriksaan hematologi sebagai alat penting dalam manajemen jangka panjang pasien.

Keterbatasan dan Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Mengetahui Jenis Penyakit
Meskipun sangat berguna, tes hematologi bukanlah “jawaban akhir” untuk diagnosis. Beberapa jenis penyakit memerlukan pemeriksaan lanjutan seperti biopsi sumsum tulang, imunofenotip, atau uji genetik. Sebuah ulasan menunjukkan ada tantangan dalam fase pra-analitik dan analitik pemeriksaan hematologi yang bisa menimbulkan kesalahan interpretasi.
Oleh karena itu, hasil hematologi harus selalu dikombinasikan dengan gejala klinis, riwayat pasien, dan pemeriksaan tambahan bila perlu. Ini penting agar diagnosis bisa lebih spesifik dan penanganan bisa lebih tepat sasaran.
Kesimpulan
Pemeriksaan hematologi adalah metode skrining yang sangat efektif untuk mengidentifikasi berbagai jenis penyakit, mulai dari anemia, infeksi, kelainan trombosit hingga leukemia. Dengan memanfaatkan hasil hitung sel serta parameter tambahan dari analyser modern, dokter dapat menangkap petunjuk awal patologis yang memudahkan langkah lanjutan diagnosis dan terapi. Meskipun demikian, pemeriksaan darah ini bukan pengganti diagnosis lengkap, dimana hasilnya harus ditafsirkan dalam konteks klinis menyeluruh.
Untuk yang ingin mempelajari lebih dalam terkait berbagai jenis penyakit, STIKes Husada Borneo merupakan salah satu institusi pendidikan yang dapat dipertimbangkan. Kampus ini menyediakan program studi yang sesuai dan mendukung pengembangan wawasan di bidang tersebut. Informasi pendaftaran secara lengkap bisa kamu dapatkan di stikeshb.ac.id atau Instagram @stikeshb.
Sumber
https://jlpm.amegroups.org/article/view/8320/html
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371%2Fjournal.pone.0296766
https://journals.viamedica.pl/acta_haematologica_polonica/article/view/87238
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC12140674/
https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2028 https://tlm.poltekkesaceh.ac.id/wp-content/uploads/2025/01/1.-Modul-Hematologi_291024-1.pdf
